KOMPAS.com - Dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, leverage ratio atau rasio leverage merupakan perbandingan antara modal inti dengan penjumlahan total eksposur pada laporan posisi keuangan (neraca) dan nilai transaksi rekening administratif pada laporan komitmen dan kontijensi.
Dilansir dari buku Analisis Laporan Keuangan (2017) Kasmir, rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.
Perusahaan dikatakan memiliki tingkat leverage yang tinggi, bila jumlah asel perusahaan lebih rendah dibandingkan jumlah aset krediturnya.
Baca juga: Mengenal Manfaat Pasar Modal
Hal ini menyebabkan leverage ratio bisa menentukan apakah perusahaan memiliki kesehatan finansial atau tidak.
Semakin tinggi leverage ratio perusahaan, risiko yang perusahaan gagal bayar kepada kreditur juga tinggi.
Manfaat leverage ratio
Beberapa manfaat leverage ratio, sebagai berikut:
- Dapat mengetahui posisi kewajiban perusahaan terhadap kreditor.
- Mampu menilai besarnya pengaruh utang dengan pengelolaan aset.
- Mengukur porsi dari moal yang dijadikan jaminan utang jangka panjang oleh perusahaan.
- Melihat besaran nilai aset perusahaan yang dibiayai utang.
- Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang bersifat tetap, seperti angsuran pinjaman.
- Mengetahui total modal pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.
- Mengetahui keseimbangan antara aset dengan modal.
Baca juga: Apakah Berbisnis Harus Menunggu Modal Besar?
Rumus leverage ratio
Ada empat rumus leverage ratio, yakni:
- Debt to assets ratio (DAR)
Rasio utang terhadap aset atau rasio utang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membeli aset menggunakan utang.
Rumusnya: DAR = total utang : total aset
- Debt to equity ratio (DER)
Rasio utang terhadap ekuitas adalah rasio proporsi relatif antara ekuitas dan utang yang ditujukan untuk membiayai operasional atau aset perusahaan.
Rumusnya: DER = total utang : total ekuitas perusahaan
- Debt to capital ratio
Rasio utang terhadap modal berfokus pada utang sebagai komponen basis atas total perusahaan. Mencakup seluruh kewajiban mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang.
Rumus: Debt to capital ratio = total utang saat ini : (total ekuitas + total utang)
- Debt to EBITDA ratio
EBITDA singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization, biasa disebut laba kotor di mana penghasilan belum dikurangi beban bunga, pajak, depresiasi, serta amortisasi.
Rumusnya: Debt to EBITDA ratio = total utang : total EBITDA
Baca juga: Pasar Modal: Definisi, Jenis, Fungsi dan Contohnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.