Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Bioteknologi Konvensional, Ciri-ciri, dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi bioteknologi konvensional
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Bioteknologi berasal dari bahasa Latin, bio yang artinya hidup, teknos berarti teknologi atau penerapan, dan logos yang diartikan sebagai ilmu. 

Dilansir dari situs European Federation of Biotechnology, bioteknologi merupakan perpaduan ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa. 

Tujuan bioteknologi untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa. 

Dalam perkembangannya, bioteknologi terbagi menjadi dua jenis. Salah satunya yaitu bioteknologi konvensional.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia dengan proses fermentasi. 

Bioteknologi konvensional dilakukan secara sederhana dan diproduksi dalam jumlah yang tidak besar. 

Baca juga: Pengertian Bioteknologi dan Ciri-cirinya

Manfaat bioteknologi konvensional 

Beberapa manfaat dari bioteknologi konvensional, yaitu: 

Ciri-ciri biteknologi konvensional 

Dikutip dari buku History, Scope and Development of Biotechnology (2018) oleh Saurabh Bhatiani, beberapa ciri-ciri bioteknologi konvensional di antaranya: 

Baca juga: Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi

Contoh bioteknologi konvensional 

Penerapan bioteknologi konvensional digunakan seperti pada: 

Pembuatan roti memanfaatkan peristiwa fermentasi oleh yeast. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambahkan pada adonan tepung dan menimbulkan proses fermentasi. 

Kecap menjadi salah satu produk hasil bioteknologi konvensional dari kacang kedelai. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam. 

Pengolahan tempe menggunakan dasar fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji kedelai. Kemudian jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa. 

Benang yang mengikat biji kedelai dan membuat kedelai lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia. 

Pada bidang pertanian, bioteknologi konvensional digunakan sebagai kultur jaringan. Kultur jaringan adakah membudidayakan suatu jaringan makhluk hidup menjadi individu baru yang memiliki sifat sama seperti induknya. 

Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian lainnya adalah hidroponik. Teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Teknik ini menggunakan pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, serabut kelapa, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Penerapan Bioteknologi Modern

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi