Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

VOC pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons/Stadsarchief Amsterdam
Ilustrasi galangan kapal VOC di Amsterdam, sekitar 1750.
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muro Jambi, Jambi

 

KOMPAS.com - Pada tahun 1595, Belanda melakukan penjelajahan Samudera di bawah pimpinan Cornelis De Houtman. Mereka berangkat dari Eropa dan tiba di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendaratkan kapalnya di Banten.

Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan perusahaan dagang di Indonesia yang dikenal dengan Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

VOC merupakan usulan dari Olden Barneveld dan dipimpin oleh 17 orang direktur yang disebut Dewan Tujuh Belas atau Heeren Zeventien. Tujuan didirikannya VOC adalah sebagai berikut :

Baca juga: 6 Tujuan Belanda Mendirikan VOC di Indonesia

Latar belakang VOC menguasai rempah-rempah 

VOC mampu menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-rempah karena dilatarbelakangi dengan beberapa hal, yakni: 

Menaklukan Portugis

Dilansir dari buku Nusantara: sejarah Indonesia (2008) karya Bernard Hubertus Maria Vlekke, tak lama setelah dibentuk, VOC mampu menyingkirkan Portugis yang sudah lebih dahulu membangun imperium perdagangan di Asia. 

Sebanyak 13 kapal yang berangkat dari Belanda, dilengkapi persenjataan yang kuat menyerang Portugis dari segala sisi benteng pertahanan mereka. 

Serangan tersebut berhasil membuat Portugis takluk dan terusir dari Johor. Di Ambon, Portugis menyerah tanpa penyerangan, sedangkan benteng Portugis di Tidore jatuh. 

Modal yang berlimpah 

VOC menjadi kongsi dagang terbesar di antara perusahaan-perusahaan dagang yang beroperasi di Asia. VOC tumbuh pesat, salah satunya karena modal yang berlimpah. 

Dengan modal yang banyak, VOC mampu membiayai operasi-operasi militer yang perlu untuk meraih kedudukan sebagai pemegang monopoli di dunia dalam hal perdagangan rempah-rempah. 

Penaklukan Makassar pada 1667 yang merupakan pelabuhan terakhir tempat para saudagar dari Eropa dan Asia dalam memasok rempah-rempah bukan dengan perantaraan VOC atau penyelundupan menjadi tertutup.

Baca juga: Kebijakan-kebijakan VOC di Bidang Ekonomi

Kemudian VOC mengusir Portugis dari Sri Lanka, sehingga bisa menguasai perdagangan kayu manis.

VOC terus mengembangkan kongsi dagangnya, hingga berhasil merebut Malaka dari Portugis dan kedudukan VOC semakin kuat. 

Merosotnya VOC

Memasuki akhir abad ke-18, kejayaan VOC mulai merosot. Kemerosotan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu :

Setelah VOC runtuh, semua kewajiban serta utang-utang VOC  menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda.

Pada tanggal 15 Januari 1808, diangkatlah Herman W. Daendels sebagai Gubernur Jenderal dan Indonesia yang saat itu dikenal dengan nama Nusantara, berubah nama menjadi Hindia Belanda.

Daendels dibebani tugas untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris karena Inggris telah menguasai daerah kekuasaan VOC di Sumatera, Ambon, dan Banda.

Baca juga: Perlawanan Banten terhadap VOC

Sebagai Gubernur Jenderal, kebijakan-kebijakan yang ditempuh Daendels adalah :

  • Meningkatkan jumlah tentara dengan cara mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia
  • Membangun pabrik senjata di Semarang dan Gresik
  • Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon
  • Membangun jalan raya dari Anyer-Panarukan sepanjang kurang lebih 1.100 kilometer
  • Membangun benteng-benteng pertahanan.
  • Mengeluarkan uang kertas
  • Memperbaiki gaji pegawai
  • Menerapkan kerja paksa (rodi) dan perbudakan
  • Membuat jaringan pos distrik

Kebijakan-kebijakan tersebut mendapat reaksi keras dari penduduk Jawa karena kebijakan ini dianggap sangat tidak manusiawi, sehingga Daendels dikenal sebagai “gubernur bertangan besi”.

Berita ini sampai ke telinga Napoleon Bonaparte sehingga ia mengganti Daendels dengan Den William Johnson.

Namun dalam pelaksanaannya, ternyata Den Willian tidak secakap Daendels sehingga ia gagal mempertahankan Jawa dari Inggris. Akhirnya Inggris berhasil menaklukkan daerah Hindia Belanda dan ditandatanganilah sebuah perjanjian yang bernama Kapitulasi Tuntang.

Baca juga: Kebijakan-Kebijakan VOC di Bidang Politik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi