Pengertian Cadangan Minimum dalam Kebijakan Moneter

KOMPAS.com - Kebijakan moneter adalah instrumen yang dilakukan pihak berwenang untuk mengendalikan jumlah uang beredar di masyarakat.

Tujuan utamanya, menjaga stabilitas ekonomi yang bisa diukur berdasarkan kesempatan kerja, kestabilan harga, serta keseimbangan neraca pembayaran internasional.

Salah satu bentuk kebijakan moneter adalah penetapan cadangan minimum atau reserve requirement.

Apa itu cadangan minimum?

Definisi cadangan minimum

Cadangan minimum merupakan perbandingan antara uang tunai yang ditahan perbankan (tidak dipinjamkan ke nasabah) dengan jumlah simpanan nasabah.

Dikutip dari buku Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis (2008) oleh Nurul Huda dkk, cadangan minimum merupakan cadangan paling sedikit (minimum) yang dimiliki bank umum.

Baca juga: Pengertian Kebijakan Moneter, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

Ketentuan mengenai cadangan minimum biasanya ditetapkan berdasarkan undang-undang perbankan yang telah disahkan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).

Peraturan ini dirancang untuk menjamin nasabah akan mendapatkan kembali uangnya, jika suatu hari ia menarik simpanannya kembali.

Menurut Alexander Thian dalam buku Pengantar Bisnis (2021), kebijakan cadangan minimum dapat memengaruhi jumlah peredaran uang.

Jika bank sentral meningkatkan besaran cadangan minimum milik bank umum, ini akan mengurangi jumlah peredaran uang di masyarakat.

Dengan menaikkan cadangan minimumnya, bank membatasi pinjaman uang pada nasabah. Sehingga kemampuan bank dalam memberikan kredit berkurang.

Sebaliknya, apabila bank sentral mengurangi besaran cadangan minimumnya, akan menambah jumlah uang yang beredar.

Baca juga: Instrumen Kebijakan Moneter

Ini berarti bank memperbesar jumlah uang yang bisa dipinjamkan ke nasabah. Dengan demikian, kemampuan bank dalam memberikan kredit meningkat.

Seluruh ketentuan mengenai cadangan minimum ditujukan untuk membentuk perekonomian negara menjadi lebih baik.