Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teori Kultivasi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Teori kultivasi menjelaskan pengaruh tayangan televisi pada persepsi atau cara pandang penonton terhadap realitas sosialnya.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori kultivasi (cultivation theory) diperkenalkan oleh George Gerbner beserta rekan-rekannya pada 1969.

Pada awal kemunculannya, teori ini menuai perdebatan di antara para ahli. Mereka berpandangan bahwa teori kultivasi menguatkan efek yang ditimbulkan media.

Adapun efek yang dimaksud ini sifatnya kumulatif dan berdampak pada kehidupan sosial budaya dibanding individu.

Dalam buku Teori Komunikasi Massa (2020) oleh Syaifudin Zuhri dkk, disebutkan bahwa kultivasi merupakan proses kumulatif di mana televisi mampu menumbuhkan persepsi atau keyakinan terhadap realitas sosial dalam diri penontonnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secara gamblang, teori ini menunjukkan bahwa televisi dapat memengaruhi pandangan atau perspektif penonton dalam kehidupan nyata atau realitas sosialnya.

Dilansir dari situs Thought Co, teori kultivasi memperlihatkan bahwa paparan berulang media, khususnya televisi, dapat memengaruhi keyakinan seseorang mengenai dunia nyata dari waktu ke waktu.

Baca juga: Teori Kultivasi: Pengertian dan Asumsi

Sederhananya, teori kultivasi adalah teori yang memperkirakan serta menjelaskan pembentukan persepsi, pengertian, serta kepercayaan seseorang mengenai dunia, sebagai hasil dari konsumsi pesan media berkepanjangan.

Apa sajakah contoh teori kultivasi?

Contoh teori kultivasi dalam komunikasi massa

Salah satu contoh teori kultivasi, yakni ketika seseorang sangat sering menonton adegan kekerasan melalui televisi.

Dalam kehidupan nyatanya ia takut berjalan sendiri di malam hari. Karena dipenuhi bayangan bahwa ia akan dirampok bahkan dibunuh.

Dikutip dari situs Simply Psychology, contoh teori kultivasi adalah kemampuan televisi untuk menyeragamkan pandangan masyarakat.

Misalnya anak-anak menonton tayangan televisi mengenai stereotipe perempuan dan pria. Dalam realitasnya, mereka cenderung memiliki kesamaan stereotipe sebagaimana yang telah digambarkan dalam tontonan.

Baca juga: Fungsi Media Massa Dalam Teori Kultivasi

Meski awalnya teori kultivasi hanya diperuntukkan bagi media televisi. Kini, teori kultivasi juga sering dipakai untuk mengkaji media lainnya, seperti Youtube dan video game.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi