Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Serangan Aku", Kesalahan Pengulangan "Aku" dalam Menulis

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi serangan aku sebagai kesalahan penulis pemula
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Nenny Litania, Guru SD Muhammadiyah 019 Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau

 

KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penulis diartikan sebagai orang yang melakukan pekerjaan menulis. Sebutan penulis diberikan bagi seseorang yang menciptakan suatu karya tulis. 

Sedangkan menulis diartikan kegiatan membuat huruf (angka) menggunakan alat tulis di suatu sarana atau media penulisan, mengungkapkan ide, pikiran, perasaan, melalui kegiatan menulis, atau menciptakan suatu karangan dalam bentuk tulisan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk menulis, seseorang tidak serta merta langsung bisa menulis dengan baik, terdapat istilah penulis pemula. Setelah berporses dan belajar menulis, seorang penulis pemula akan menjadi penulis berpengalaman. 

Penulis pemula adalah mereka yang baru mencoba belajar menulis, sementara penulis pengalaman atau juga disebut penulis profesional diartikan mereka yang sudah memiliki pengalaman atau jam terbang di dunia penulisan. 

Baca juga: Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan

Ruang lingkup berpikir penulis pemula cenderung kurang aktual. Mereka tidak cukup berani mengangkat tema dari isu-isu terkini yang berkembang di masyarakat. Hal ini dikarenakan lemahnya kemampuan dalam berpikir logis dan menangkap esensi dalam sebuah permasalahan. 

Penulis pemula bisa terindikasi dari tulisannya yang banyak melakukan pengulangan kata. Biasanya ketika mereka menulis cerita fiksi dan menggunakan sudut pandang tokoh aku, maka muncul "Serangan Aku" dalam tulisannya. Apa itu "serangan aku"? 

Istilah "serangan aku" 

Dikutip dari buku 101 Dosa Penulis Pemula (2015) oleh Isa Alamsyah, istilah "serangan aku" adalah adanya pengulangan kata aku dalan penulisan buku, umumnya cerpen atau novel. 

Ketik menuangkan ide cerita, penulis memiliki tiga pilihan dalam sudut pandang cerita atau point of view, yaitu: 

Pada umumnya seorang penulis menghindari sudut pandang cerita orang kedua karena dinilai sulit mengembangkan narasi dialog. 

Sebagai alternatifnya, kebanyakan memilih sudut pandang cerita orang pertama, degan tujuan mengajak pembaca ikut masuk ke dalam cerita sebagai tokoh utama. 

Baca juga: Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah: Pengertian dan Cirinya

Kebanyakan kesalahan penulis pemula ketika memilih sudut pandang cerita orang pertama yaitu adanya kalimat yang terlalu banyak mengguakan aku atau istilahnya "serangan aku". 

Misalnya:

Ketika aku tiba di rumahku, aku menemukan ibuku di dalam kamarku sedang membersihkan kamarku yang selalu berantakan. 

Kalimat di atas memiliki 6 serangan aku. Kalimat ini terlalu banyak kata aku dan ku. Sebaiknya dihilangkan, maksimal cukup mengulangnya tiga kali saja. Sehingga menjadi kalimat berikut: 

Ketika aku tiba di rumah, aku menemukan ibu sedang merapikan kamarku yang selalu berantakan. (ada 3 aku atau ku)

Cara mengurangi "serangan aku" 

Dalam satu kalimat biasanya subyek utamanya satu. Maka semua aktivitas yang dijelaskan dalam sebuah kalimat dengan subyek "aku" tidak perlu ditambahkan "ku" atau "aku" pada setiap aktivitas tersebut.

Cara menghindari "serangan aku" dan penulisan "aku" atau "ku" dalam sebuah tulisan, yaitu: 

  • Memastikan bahwa penggunaan "aku" atau "ku" tidak lebih dari tiga kata dalam satu paragraf. Lebih bagus lagi jika hanya menggunakan satu kata "aku" atau "ku" dalam sebuah paragraf. 
  • Kata "aku" bisa diganti dengan menambahkan "ter-" 
  • Ketika menulis cerpen atau novel, gunakan subyek "aku" dibandingkan "saya". Karena kata "aku" bisa menjadi "ku" 

Baca juga: Mengenal Hubungan Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia

Contoh 1 

Ketika aku pergi ke pantai, aku menikmati indahnya pemandangan.

Dua aktivitas pergi dan menikmati dilakukan aku yang sama, tidak masalah jika salah satu aku dihilangkan. Menjadi: 

Ketika pergi ke pantai, aku menikmati indahnya pemandangan. 

Contoh 2 

Ketika aku pulang ke rumahku, aku membuka pintu rumahku dan kulihat adikku sedang makan. (memiliki enam serangan aku) 

Diubah menjadi: 

Ketika pulang ke rumah, kubuka pintu rumah dan terlihat adik sedang makan. (hanya ada satu aku)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: KBBI
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi