KOMPAS.com - Programmable Logic Controller atau PLC adalah sebuah rangkaian elektronik yang mampu mengerjakan berbagai fungsi kontrol yang kompleks.
Dilansir dari buku Training Basic PLC (2015) oleh Kartanagari, secara mendasar PLC merupakan suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
PLC juga diartikan sebagai peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor keadaan dari peralatan input kemudian dianalisis sesuai dengan kebutuhan perencana (programmer) untuk mengontrol keadaan output.
Kontrol program dari PLC yaitu menganalisis sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai.
Dilansir dari buku Pengantar Analisis dan Desain Programmable Logic Controller (2012) oleh Mochammad Rusli, PLC terdiri dari dua komponen penting yakni CPU dan modul input/output. CPU akan mengerjakan semua aktivitas proses sinyal masukan ke hasil sinyal keluaran.
Baca juga: Apa Perbedaan Teknik Elektro dan Teknik Elektronika?
Fungsi PLC
Dilansir dari buku Computer Numerical Control (1992) oleh Hans B. Kief dan T. Frederick Waters, fungsi PLC memiliki kemiripan dengan peralatan (controller) lainnya, yakni:
- Mengeluarkan sinyal hasil perhitungan program ke peralatan penggerak - sinyal pengendali
- Menerima masukan dari sensor-sensor (lintasan umpan balik)
- Melakukan proses perhitungan dari sinyal sensor sesuai dengan program yang tertulis
Cara kerja PLC
Beberapa cara kerja dari PLC di antaranya:
- Peralatan di luar PLC (dapat berupa peralatan diskrit seperti limit switch, push button, motor starter, transduser tekanan, dan lainnya) terhubung langsung dengan modul masukan/keluaran.
- Modul masukan/keluaran PLC akan mengamati perubahan variabel mesin otomatis dan menggerakkan perangkat mesin otomatis.
- Lalu, modul masukan/keluaran akan menghubungkan antara CPU dengan informasi masukan dan hasil proses CPU ke peralatan penggerak (keluaran)
Baca juga: Sistem Termodinamika: Terbuka, Tertutup, dan Terisolasi
Penggunaan PLC
PLC mampu mengubah algoritma kendali sekuensial di industri dari kasus yang kecil (kontrol pada mesin sederhana untuk mesin sederhana) sampai dengan kontrol modern kasus di manufaktur yang relatif besar, sehingga membutuhkan algoritma kontrol yang rumit.
Contoh penggunaan PLC pada industri otomotif antara lain:
- Monitoring automotive productions machine
- Internal combustion engine monitoring
- Power steering valve assembly and testing
- Carbueretor production testing