Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sociological Model dalam Teori Perilaku Konsumen

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Sociological model dalam perilaku konsumen membahas bagaimana kelompok sosial mampu memengaruhi keputusan pembelian seseorang.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori perilaku konsumen digunakan untuk mengkaji bagaimana sikap konsumen dalam membeli barang atau memakai jasa.

Ada beberapa model teori dalam perilaku konsumen. Salah satunya sociological model yang dikemukakan Karl R. Propper di 1963.

Apa itu sociological model?

Menurut Raman dalam buku Marketing Management (2020), sociological model berhubungan erat dengan masyarakat dan beberapa kelompok di dalamnya.

Kelompok ini terbagi menjadi dua, yaitu kelompok primer dan sekunder.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun yang termasuk kelompok primer adalah kenalan dekat, teman, dan keluarga. Sedangkan kelompok sekunder terdiri dari berbagai anggota masyarakat.

Sociological model berfokus pada kajian soal gaya hidup dan produk yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen secara holistik.

Baca juga: Pavlovian Model dalam Teori Perilaku Konsumen

Dikutip dari buku Perilaku Konsumen (Teori dan Implementasi) (2022) karya Aditya Wardhana dkk, konsumen akan membeli produk berdasarkan gaya hidup dan kelas sosialnya.

Oleh karena itu, pemasar atau perusahaan harus membuat rencana strategis yang tepat, guna memengaruhi perilaku pembelian konsumen.

Perilaku konsumen berdasarkan sociological model

Seperti yang telah dijelaskan di atas sebelumnya, dalam model ini, konsumen akan membeli atau menggunakan produk sesuai gaya hidup dan kelas sosialnya.

Ternyata hal ini sangat dipengaruhi oleh kelompok primer dan sekunder. Bahkan sangat mungkin pula, perilaku konsumen dipengaruhi kelompok besar dalam masyarakat, seperti pecinta olahraga dan binatang.

Dilansir dari situs Neostrom, ada tiga komponen penting dalam sociological model, yakni psikologis, struktural, dan ekonomi politik.

Psikologis adalah bagaimana seseorang berpikir mengenai produk. Struktural artinya persepsi seseorang mengenai perannya dalam masyarakat. Terakhir, ekonomi politik akhirnya menuntun seseorang pada keputusan untuk membeli produk atau tidak.

 

Agar strategi pemasarannya tepat, pemasar harus mengenali berbagai faktor pengaruh sosial dalam masyarakat. Salah satunya kelompok sosial.

Sebab, kelompok ini mampu memberi dampak besar pada proses pengambilan keputusan konsumen, yakni dengan mengendalikan apa saja yang dibutuhkan olehnya.

Dengan demikian, pemasar harus mengetahui alternatif apa saja yang disediakan di wilayah atau tempat konsumen berada, baik secara lokal maupun global.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Neostrom
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi