Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osmosis: Pengertian, Faktor, dan Mekanisme Kerja

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi osmosis
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, osmosis diartikan sebagai pencampuran dua macam cairan melalui dinding sel atau selaput. 

Dilansir dari buku Biologi (2008) oleh Oman Karmana, pengertian osmosis yaitu peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi. 

Artinya, osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul pelarut dari larutan yang memiliki kepekatan rendah ke larutan yang memiliki kepekatan tinggi. 

Beberapa peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya penyerapan air tanah, pengawetan makanan menggunakan gula atau cuka, dan kentang yang dimasukkan dalam air garam. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Isomer Alkena dengan Rumus Molekul C4H8

Faktor yang memengaruhi osmosis 

Beberapa faktor yang memengaruhi osmosis, seperti: 

Pergerakan molekul dapat dipengaruhi oleh suhu. Resapan akan terjadi lebih cepat pada suhu tertinggi dibandingkan dengan suhu rendah. 

Molekul memiliki tingkat keterlarutan yang tinggi, maka dapat meresap lebih cepat dibandingkan molekul yang memiliki tingkat keterlarutan rendah, misalnya lipid. 

Kadar resapan menjadi cepat jika permukaan membran yang digunakan untuk proses resapan lebih besar. 

Molekul dengan ukuran yang lebih kecil dibandingan garis pusat lubang membran akan lebih mudah meresap. 

Baca juga: Menentukan Rumus Molekul dari 19,3% Na, 26,9% S dan 53,8% O

Mekanisme kerja osmosis 

Dikutip dari buku Teori Dasar dan Implementasi Perkembangan Biologi Sel dan Molekuler (2020) oleh Anna Yuliana dan Mochamad Fathurohman, osmosis merupakan proses difusi khusus yang hanya melibatkan air sehingga disebut sebagai difusi air. 

Mekanisme terjadinya osmosis pada sel hewan dapat dipengaruhi oleh konsentrasi zat pelarut di dalam sel. 

Jika dalam keadaan isotonis yaitu konsentrasi zat pelarut di dalam sel dan di luar sel seimbang tidak akan ada aktivitas osmosis di dalamnya. 

Sedangkan jika dalam keadaan hipertonis atau konsentrasi zat pelarut di dalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat pelarut di luar sel akan menyebabkan terjadinya osmosis. 

Aktivitas osmosis ini dapat dilihat dengan adanya krenasi atau penyusutan yang terjadi pada sel hewan. 

Baca juga: Cara Menentukan Bentuk Molekul Senyawa SO3

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: KBBI
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi