Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teori Ketergantungan Media

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Contoh teori ketergantungan media adalah ketika seseorang menonton televisi atau radio untuk memenuhi kebutuhannya akan hiburan dan informasi.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori ketergantungan media (media dependency theory) merupakan teori komunikasi massa yang dikemukakan oleh Melvin Defleur dan Sandra Ball Rokeach.

Dalam teori ini, tingkat ketergantungan seseorang pada suatu media membuktikan bahwa peran media bagi orang itu sangatlah penting.

Dikutip dari buku Teori Komunikasi Massa dan Perubahan Masyarakat (2020) karangan A. A. Permata Tarinanda dkk, teori ketergantungan media menjelaskan hubungan integral antara khalayak, masyarakat, dan sistem sosial.

Kebutuhan akan pemenuhan informasi membuat mereka sangat bergantung pada media. Ini juga sangat dipengaruhi oleh tujuan, tekanan, maupun lingkungan sekitarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh teori ketergantungan media dalam komunikasi massa

Menurut Morissan dalam buku Teori Komunikasi Individu hingga Massa (2013), asumsi dasar teori ini adalah pengaruh media ditentukan oleh hubungan antara sistem sosial yang lebih luas.

Ketergantungan khalayak pada media dipengaruhi dua hal. Pertama, seseorang akan bergantung pada media yang mampu memenuhi kebutuhannya.

Baca juga: Apa Itu Teori Ketergantungan Media?

Kedua, perubahan sosial dan konflik dalam masyarakat dapat menyebabkan perubahan pada institusi, kepercayaan, serta kegiatan yang telah mapan.

Contoh teori ketergantungan media adalah masyarakat yang menonton sinetron atau variety show untuk memenuhi kebutuhannya akan hiburan.

Saat akan menonton, masyarakat akan mencari media yang mampu memuaskan kebutuhannya itu. Misal ada orang yang lebih suka menonton variety show Korea, sehingga mereka memilih platform online, seperti Netflix atau Viu. 

Namun, ada pula masyarakat yang lebih menyukai sinetron atau variety show Indonesia, sehingga mereka memilih saluran televisi sesuai keinginannya.

Contoh lain dari teori ketergantungan media, yakni ketika seseorang tak bisa bepergian karena sakit, ia akan bergantung pada televisi atau radio untuk mendapat hiburan dan informasi.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, ada tiga efek yang ditimbulkan dari teori ketergantungan media, yakni kognitif, afektif, dan perilaku.

Baca juga: Contoh Teori Kultivasi

Efek kognitif meliputi perubahan sikap, keyakinan, dan nilai. Efek afektif mengacu pada perkembangan perasaan yang timbul akibat paparan media. Sementara efek perilaku mengarah pada tindakan seseorang.

Sebagai contoh, orang yang kerap menonton tayangan televisi mengenai politik, mereka akan mengalami perubahan keyakinan dan nilai.

Berawal dari serangkaian perubahan itu, akan memunculkan perkembangan perasaan, misalnya kebencian pada salah satu tokoh politik, atau fanatisme pada partai politik tertentu.

Efek ini berlanjut hingga akhirnya mengubah atau menentukan tindakan seseorang. Contohnya ketika pemilu, seseorang bisa tidak memberikan suaranya (golput - golongan putih) karena tayangan media yang dilihatnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Britannica
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi