KOMPAS.com - Tari Sirih Kuning adalah tarian asal Betawi. Biasanya ditampilkan bersama alunan musik gambang kromong.
Salah satu tujuan tari sirih kuning adalah mengiringi prosesi pernikahan adat Betawi. Tarian ini juga ditujukan untuk menyambut tamu atau sebagai simbol pergaulan muda mudi Betawi.
Dalam situs Encyclopedia Jakarta, dituliskan bahwa tari sirih kuning merupakan pengembangan dari tari cokek, yakni tari pergaulan yang sudah berkembang sejak zaman Belanda.
Kala itu, tari cokek sangat populer di kalangan masyarakat Tionghoa yang bermukim di kawasan pinggiran Betawi.
Siapa saja yang dapat menarikan tari sirih kuning?
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud), tari sirih kuning bisa dibawakan secara berkelompok maupun perseorangan.
Baca juga: Mengenal Tari Pakarena, Tarian Tradisional dari Sulawesi Selatan
Tarian ini juga dapat ditampilkan oleh anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa, baik pria maupun perempuan.
Awalnya tarian asal Betawi ini dibawakan secara berpasangan, yakni pria dan perempuan. Namun seiring berjalannya waktu, tari ini tidak wajib ditampilkan berpasangan.
Karena bisa diawakan oleh sekelompok penari perempuan saja, tanpa meninggalkan unsur kebudayaan Betawi dalam tarian itu.
Contoh gerakan dasar tari sirih kuning
Gerakan dasar tari sirih kuning melibatkan gerak kepala, tangan, kaki, dan badan.
Tuliskan contoh gerakan dasar tari sirih kuning!
Menurut Selly Oktarini dalam jurnal Peningkatan Kompetensi Siswa SMPN 241 Jakarta melalui Pelatihan Tari Sirih Kuning (2021), berikut contoh gerakan dasar tari sirih kuning:
Langkah ngiwir- Kepala diposisikan ke depan dan pandangan diarahkan pada kedua tangan secara bergantian.
- Kedua tangan diangkat sejajar bahu dan pergelangan tangan dibuka, sementara posisi jari membentuk angka empat (4).
- Posisi kaki berbentuk huruf 'V' dan agak jinjit.
- Badan diposisikan mendak dan tegak.
Baca juga: Tari Seudati, Tarian Pengikat Tali Persaudaraan di Aceh
Koma puter- Kepala menghadap ke depan
- Tangan kanan lurus sejajar bahu dan tangan kiri ditekuk di depan dada. Posisi seluruh jari melentik.
- Kaki kanan dibuka ke samping dan disilangkan ke arah kiri.
- Posisi badan tegak.
- Posisi kepala melihat ke bawah.
- Kedua tangan mengepal di dada dengan posisi ibu jari mengarah ke atas.
- Posisi kaki seperti sedang duduk simpuh, tetapi kaki kiri agak jinjit.
- Posisi badan tegak.
Gerakan ini sama seperti gerakan sebelumnya, yaitu soka.
Goyang ngetek- Posisi kepala melihat ke depan
- Tangan kanan disilangkan, kemudian disatukan dengan tangan kiri di bagian perut. Setelah itu, tangan kanan diserongkan ke atas, dan tangan kiri ke bawah.
- Posisi kaki seperti sedang berjalan di tempat
- Badan tegak menghadap kanan dan kiri.
Baca juga: Properti Tari Klono Topeng dan Gerakannya
Koma gogang- Posisi kepala melirik pinggul yang bergoyang
- Kedua tangan diluruskan ke samping kanan dan kiri. Kemudian tangan kanan diletakkan di belakang pinggang dan tangan kiri diangkat setinggi dahi.
- Kaki diposisikan membentuk huruf 'V'.
- Badan tegak dan pinggul digoyangkan ke kanan, kiri, atas, dan bawah.
- Kepala diposisikan menunduk, kemudian melihat ke arah depan
- Tangan kanan diletakkan di pinggang, dan tangan kiri dinaikkan ke atas dahi.
- Posisi kaki kanan lurus dan bertumpu pada tumit. Sementara kaki kiri ditekuk merendah.
- Badan tegak.
- Kepala melihat ke arah depan
- Posisi tangan lurus ke depan memegang selendang
- Posisi kaki berdiri dan jongkok ke kanan serta kiri.
- Badan tegak.
- Posisi kepala menengok ke kiri dan kanan secara bergantian.
- Kedua tangan ditekuk ke atas memegang bahu.
- Kaki kiri ke depan dengan posisi menyilang menggunakan tumit.
- Badan tegak.
- Posisi kepala menunduk, kemudian melihat ke arah tangan kanan.
- Tangan kanan di depan dahi dengan posisi jari seperti menunjuk, sementara tangan kiri di pinggang.
- Kedua kaki merendah sambil berlari kecil di tempat.
- Posisi badan tegak, lalu agak condong ke belakang.
Baca juga: Mengenal Tari Klasik Keraton
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.