Oleh: Yopi Nadia, SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi
KOMPAS.com - Penaksiran pada matematika bertujuan untuk membuat perhitungan operasi hitung menjadi lebih mudah.
Penaksiran adalah perkiraan nilai terdekat yang dibuat untuk menyatakan hasil dari operasi hitung tertentu.
Pada dasarnya berbagai jenis penilaian digunakan untuk menaksir hasil operasi hitung. Menaksir operasi hitung merupakan pelaksanaan penafsiran yang dilakukan kepada operasi hitung tertentu.
Operasi hitung tersebut dapat berbentuk pengurangan, penjumlahan, pembagian, dan perkalian.
Nilai hasil operasi hitung dapat ditaksir menggunakan beberapa cara seperti
- Taksiran rendah
- Taksiran tinggi
- Taksiran terbaik
Baca juga: Kalimat Matematika: Pengertian dan Contohnya
Berikut penjelasannya:
Taksiran rendah
Taksiran rendah dapat dilakukan dengan membulatkan hasil operasi hitung berdasarkan bilangan yang ada dibawahnya.
Jenis taksiran ini tidak disertai dengan nilai di belakang angka yang di cari. Cara menyelesaikan soal taksiran rendah adalah dengan cara membulatkan nilai satuan ke puluhan yang terendah.
- Contoh 1
24 + 58 = …
Pembahasan:
24 dibulatkan menjadi 20
56 dibulatkan menjadi 50
Maka hasil penjumlahan 20+50 adalah 70
- Contoh 2
31 x 27 = …
Pembahasan:
31 dibulatkan menjadi 30
27 dibulatkan menjadi 20
Maka hasil perkalian 30 x 20 adalah 600
Baca juga: Contoh Soal Invers dalam Logika Matematika beserta Pembahasannya
Taksiran tinggi
Operasi hitung dapat ditaksirkan dengan membulatkannya menjadi bilangan di atasnya. Pada taksiran ini tidak memperhatikan nilai di belakang angka yang dicari.
Cara menyelesaikan soal taksiran rendah adalah dengan membulatkan nilai satuan menjadi nilai puluhan setelahnya.
- Contoh 1
73 + 36 = …
Pembahasan:
73 dibulatkan menjadi 80
36 dibulatkan menjadi 40
Maka hasil penjumlahan 80 + 40 adalah 120
- Contoh 2
56 : 13 = …
Pembahasan:
56 dibulatkan menjadi 60
13 dibulatkan menjadi 20
Maka hasil pembagian dari 60:20 adalah 3
Baca juga: Silogisme Hipotetik dalam Logika Matematika
Taksiran terbaik
Taksiran terbaik digunakan untuk membuat semua nilai operasi hitung dapat ditaksirkan menjadi pembulatan terdekat.
Pada taksiran ini, memperhatikan nilai belakang angka yang dicari. Apabila nilai satuannya kurang dari 5 maka dilakukan pembulatan ke bawah dan apabila nilai satuannya lebih dari 5 maka dilakukan pembulatan ke atas.
- Contoh 1
23 + 68 = …
Pembahasan:
23 dibulatkan menjadi 20
68 dibulatkan menjadi 70
Maka hasil dari penjumlahan 20 + 70 adalah 90
- Contoh 2
87 - 42 = …
Pembahasan:
87 dibulatkan menjadi 90
42 dibulatkan menjadi 40
Maka hasil dari pengurangan 90-40 adalah 50
Baca juga: Implikasi dalam Logika Matematika: Pengertian dan Contohnya
Contoh soal
Agar lebih mudah memahami mengenai penaksiran hasil operasi huitung, berikut contoh soal dan penyelesainnya:
Syaiful membeli kue di supermarket. Ia membeli 3 kue lapis dan 4 risol. Harga sebuah kue lapis adalah Rp 2.500,00 dan harga sebuah risol adalah Rp 4.200,00. Berapakah taksiran uang yang harus dibayar oleh Syaiful?
Pembahasan:
Taksiran kue lapis 2 x 2.500 = 2 x 3.000 = 6.000
Taksiran kue risol 4 x 4.200 = 4 x 4.000 = 16.000
Taksiran uang yang harus dibayar Syaiful adalah Rp 6.000 + Rp 16.000 = Rp 22.000
Jadi, taksiran uang yang harus dibayar Syaiful adalah Rp 22.000,00.