Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Kekayaan Media: Pengertian dan Asumsinya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Teori kekayaan media berasumsi bahwa manusia ingin mengatasi ketidakjelasan dan ketidakpastian pesan dalam organisasi.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori kekayaan media menyatakan bahwa media komunikasi mampu mengirimkan informasi yang dibutuhkan.

Richard L. Daft dan Robert H. Lengel selaku penggagas teori ini, menyebutkan bahwa perbedaan media komunikasi berpengaruh pada tingkat kekayaan informasi yang disediakan.

Berikut ulasan lebih lanjut mengenai teori kekayaan media (media richness theory):

Pengertian teori kekayaan media

Hal pertama yang perlu dipahami adalah teori kekayaan media bukanlah teori komunikasi massa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab, Daft dan Lengel telah menempatkan teori ini dalam konteks komunikasi organisasi. Artinya teori ini dipakai untuk mengkaji proses komunikasi dalam organisasi atau manajemen.

Dilansir dari situs Helpful Professor, teori kekayaan media merupakan teori komunikasi yang membandingkan media berdasarkan seberapa besar kekayaan yang mereka miliki.

Baca juga: Contoh Teori Kognitif Sosial

Kekayaan yang dimaksud bukanlah uang, melainkan informasi serta kemampuan penyampaiannya.

Daft dan Lengel mendefinisikan konsep kekayaan sebagai potensi informasi yang mampu diangkut suatu media. 

Dikutip dari jurnal Menelusuri Perkembangan Teori Kekayaan Media (2017) oleh Antar Venus dan Nantia Rena Dewi Munggaran, guna mendeskripsikan lebih lanjut soal kekayaan media yang dimaksud, Daft dan Lengel telah merumuskan empat kriteria, yaitu:

Asumsi teori kekayaan media

Menurut Saodah Wok, dkk dalam buku Teori-teori Komunikasi (2003), teori kekayaan media berasumsi bahwa manusia ingin mengatasi ketidakjelasan dan ketidakpastian pesan dalam organisasi.

Baca juga: Teori Difusi Inovasi: Pengertian dan Asumsinya

Ketidakpastian mengacu pada jawaban yang tepat untuk sebuah pertanyaan. Sementara ketidakjelasan berkaitan dengan penemuan pertanyaan yang tepat untuk dijawab.

Dalam hal ini, email (media ramping) dianggap paling baik untuk mengurangi ketidakpastian, dan media kaya (tatap muka) cocok untuk meminimalkan ketidakjelasan.

Teori ini juga berasumsi bahwa ada banyak media yang biasa digunakan dalam organisasi, guna memberi kesan yang lebih baik.

Dikutip dari situs Communication Theory, teori kekayaan media (media richness theory) didasarkan pada ada atau tidaknya ketidakjelasan atau ketidakpastian dalam sebuah situasi.

Intinya, perbedaan media komunikasi harus digunakan sesuai tingkat kekayaannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi