Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Antardaerah: Pengertian, Faktor, Manfaat, Tujuan, Jenisnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi perdagangan antardaerah
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 

 

KOMPAS.com - Perdagangan menjadi kegiatan penting dalam perekonomian suatu negara. Aktivitas perdagangan yang aktif menjadi indikasi tingkat kemakmuran masyarakatnya serta menjadi tolok ukur tingkat perekonomian suatu negara. 

Dilansir dari situs resmi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, perdagangan adalah kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara para produsen dan konsumen. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagai kegiatan distribusi, perdagangan menjamin peredaran, penyebaran, dan penyediaan barang melalui mekanisme pasar. 

Salah satu kegiatan perdagangan yang menunjang perekonomian negara yaitu perdagangan antardaerah atau antarpulau. 

Baca juga: Ruang Lingkup Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan antardaerah 

Dilihat dari sejarahnya, perdagangan berkembang dari perdagangan tukar-menukar barang (barter) hingga perdagangan modern. 

Perdagangan dengan barter ialah barang dagangan diletakkan di suatu tempat tertentu, kemudian diambil oleh orang lain dan ditukar dengan barang lain yang nilainya sama. 

Keadaan masyarakat makin lama makin maju, maka dibuatlah alat penukar barang yaitu uang. Pada zaman dahulu, alat penukar dapat berwujud batu, kulit kerang, dan besi.

Sedangkan pengertian perdagangan antardaerah adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk atau lembaga suatu daerah dengan penduduk atau lembaga suatu daerah lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama.

Faktor pendorong 

Beberapa faktor pendorong terjadinya perdagangan antardaerah, sebagai berikut: 

Perbedaan faktor produksi alam menjadi pendorong terjadinya perdagangan antardaerah. Contohnya wilayah Lampung dikenal sebagai penghasil kopi sehingga komoditasnya dijual hingga ke luar daerah, seperti Semarang, Jakarta, dan Bandung. 

Selain hasil produksi alam yang berbeda, perbedaan tingkat harga antardaerah juga menjadi pemicu terjadinya perdagangan antardaerah. Misalnya, di daerah penghasil ikan umumnya memiliki harga lebih murah dibandingkan daerah yang sedikit menghasilkan ikan. 

Baca juga: Mengapa Singapura Lebih Berfokus pada Perdagangan dan Industri?

Manfaat perdagangan antardaerah 

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, beberapa manfaat perdagangan antardaerah, yakni: 

Perbedaan kandungan alam serta produk antardaerah menyebabkan barang hasil produk tiap daerah juga berbeda-beda.

Sehingga antardaerah bisa saling melengkapi kebutuhan konsumennya. Selain itu antara konsumen dapat menikmati produk yang tidak diproduksi di tempat tinggalnya. 

  • Meningkatkan produktivitasnya 

Pemasaran produk semakin luas, menyebabkan permintaan atau pemesanan produk meningkat. Hal ini mendorong produsen meningkatkan produksinya. 

  • Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat 

Peningkatan jumlah barang yang diproduksi menyebabkan produsen membutuhkan tenaga kerja tambahan.

Selain itu, perdagangan lintas daerah akan memunculkan unit-unit usaha baru, seperti jasa kirim, perluasan transportasi, dan sebagainya. 

Baca juga: Tujuan Perdagangan Antarpulau dan Contohnya

Tujuan perdagangan antardaerah 

Perdagangan antardaerah dilakukan oleh pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan, seperti: 

  • Memperoleh keuntungan 

Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual. Jika barang diproduksi sendiri, maka keuntungan akan diperoleh dari selisih antara harga jual dan biaya produksi. 

  • Memperluas jangkauan pasar 

Perdagangan yang dilakukan hingga ke luar daerah dapat memperluas jangkauan pasar. Artinya jumlah konsumen barang tersebut semakin banyak dan tersebar di berbagai daerah. 

Misalnya, produk kopi dari daerah Kerinci dijual hingga ke Sarolangun. Sehingga penikmat kopi tidak hanya warga Kerinci, melainkan sampai penduduk Sarolangun. 

Jenis komoditas perdagangan antardaerah 

Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga barang yang dihasilkan antara daerah yang satu dengan yang lain cukup beragam. 

Beberapa jenis komoditas perdagangan antardaerah yaitu: 

  • Komoditas Jawa dan Madura Madura berupa beras, gula, teh, kopi, garam, tekstil, kain batik, produk kesehatan, ban, semen, dan kendaraan bermotor. 
  • Komoditas Sumatera berupa minyak bumi, batu bara, kayu, minyak kelapa sawit, rotan, cengkih, lada, gambir, pupuk, dan semen.
  • Komoditas Kalimantan berupa kayu, minyak bumi, intan, ikan, rotan, dan cengkih.
  • Komoditas Sulawesi berupa kopra, minyak kelapa, beras, kayu hitam, semen, dan aspal.
  • Komoditas Bali dan Nusa Tenggara berupa sapi, babi, kerbau, kuda, dan kayu cendana.
  • Komoditas Maluku dan Papua berupa cengkih, ikan, mutiara, sagu, dan pala.

Baca juga: Pengaruh Perdagangan Internasional terhadap Petani

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi