Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Colonial Voyage
Peta Maluku yang dibuat pada 1714 setelah kedatangan Portugis dan Spanyol.
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Jambi 

 

KOMPAS.com - Rempah-rempah menjadi salah satu alasan terbesar bangsa Eropa datang ke Indonesia. Di abad ke-15 Masehi, aktivitas perdagangan bangsa Eropa ke Asia terputus karena jalur perdagangan di Laut Tengah dipersulit Turki Utsmani. 

Sehingga bangsa Eropa berusaha mencari dan menemukan secara langsung wilayah penghasil rempah-rempah ke timur (Asia). 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor lain yang mendukung terjadinya penjelajahan samudra adalah serangkaian penemuan di bidang teknologi seperti kompas. Kompas menjadi faktor penting bagi bangsa Eropa untuk pelayaran menuju Nusantara. 

Pada perkembangannya, bangsa Eropa yang datang ke Indonesia tidak semata-mata hanya mencari keuntungan. Ada tiga alasan bangsa Eropa datang ke Indonesia yang dikenal dengan 3G, yaitu: 

Baca juga: Mengapa Rempah Sangat Berharga bagi Bangsa Eropa?

Portugis dan Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor petualangan, pelayaran, dan membuka jalan untuk menemukan Nusantara. Kemudian disusul Inggris dan Belanda. Berikut penjelasannya: 

Bangsa Portugis 

Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke Asia dan melakukan hubungan perdagangan. Bangsa Portugis mengarungi lautan untuk menemukan daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam sebagai bahan perdagangan. 

Alasan Portugis melakukan perdagangan dengan daerah-daerah lain tersebut sebagai berikut: 

Pelaut Portugis yang pertama melakukan pelayaran menuju ke Dunia Timur adalah Bartholomeus Diaz. la meninggalkan Portugis pada tahun 1487 dengan menyusuri pantai barat Afrika.

Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan pelayaran, melainkan bertolak kembali ke negaranya.

Selanjutnya, Vasco da Gama menjalankan perintah Raja Portugis Manuel I untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra mencari Tanah Hindia. Pada tahun 1498 mereka mendarat di Calicut dan Goa di India.

Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang orang Portugis menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka justru mendengar bahwa Malaka merupakan pusat perdagangan rempah-rempah.

Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah dengan menguasai Malaka. Untuk itu, dikirimlah Alfonso de Albuquerque untuk menjabat pimpinan Portugis di India. 

Selanjutnya, Alfonso memimpin langsung ekspedisi ke Malaka dan berhasil menaklukkan Malaka pada 10 Agustus 1511. Sejak itu Portugis menguasai pusat perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. 

Baca juga: Kejayaan Eropa: Motivasi dan Nafsu

Bangsa Spanyol

Awal mula Bangsa Spanyol sampai ke Nusantara adanya ekspedisi Magellan. Magellan merupakan warga Portugis yang setiap mengabdi pada Raja Portugis Raja Manuel I. 

Magellan yang dari kecil suka belajar astronomi dan ilmu pelayaran mengembangkan minatnya untuk mengikuti pelayaran-pelayaran panjang. Khususnya untuk menemukan daerah-daerah baru. 

Magellan memiliki sahabat bernama Fransisco Serrao yang sering berkirim surat. Beberapa suratnya menceritakan mengenai Spice Islan atau Kepulauan Rempah-Rempah Maluku yang baru ditemukan Francisco. 

Magellan kemudian berinisiatif untuk melakukan pelayaran ke timur, menuju Kepulauan Rempah-Rempah tersebut. 

Ekspedisi Magellan dimulai dengan mengarungi Samudra Atlantik ke arah barat menuju pantai timur Amerika Selatan. Mereka menyusuri pantai Amerika Selatan untuk mencari selat di antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. 

Pada 16 Maret 1521 rombongan Magellan mencapai Kepulauan Massava (sekarang Filipina). Di situ Magellan mendirikan sebuah tugu batu sebagai peringatan dan tanda wilayah kekuasan Spanyol.

Magellan mendapatkan perlawanan dari penduduk setempat dan terjadi pertempuran hebat dan Magellan tewas. 

Sisa-sisa armada Magellan akhirnya meninggalkan daerah tersebut pada 21 Juni 1521 di bawah pimpinan Juan Sebastian del Cano menuju Brunei dengan dipandu oleh orang-orang Moro Filipina.

Pada 6 November 1521, rombongan tersebut tiba di Tidore dan melaksanakan transaksi perdagangan dengan Sultan Tidore serta melafalkan beberapa rempah-rempah. 

Baca juga: Kerajaan Jawa dan Kekuatan Bangsa Eropa

Bangsa Inggris

Memasuki abad ke-16 pada masa pemerintahan Ratu Inggris Elizabeth I muncul gerakan Reformasi dalam tubuh gereja sehingga muncul agama Protestan. Mereka kemudian memusuhi bangsa Spanyol yang menganut Katolik. 

Hal ini menyebabkan Inggris tidak bisa membeli rempah-rempah lagi dari Portugis. Di mana saat itu Portugis menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa setelah menemukan Maluku. 

Inggris kemudian memutuskan untuk ikut melakukan penjelajahan Samudera guna menemukan langsung wilayah penghasil rempah-rempah tersebut. Kedatangan bangsa Inggris di Kepulauan Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish.

Pada tahun 1586, Thomas Cavendish menggunakan rute pelayaran Selat Magellan, melewati Samudra Pasifik untuk menuju Indonesia.

Pemerintah Inggris akhirnya bersiap untuk segera merebut hak monopoli perdagangan Portugis dan menggunakan jalur perdagangan laut melalui Tanjung Harapan.

Baca juga: Alasan Kedatangan Eropa ke Indonesia

Bangsa Belanda

Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisbon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. 

Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra mencari Pulau Rempah-Rempah.

Orang Belanda pertama yang berusaha mencari wilayah Hindia adalah Willem Barents pada 1594. Namun, ia meninggal di perjalanan ketika hendak kembali ke Belanda. 

Kemudian pada 1585 Cornelis de Houtman memulai pelayaran perdana ke Nusantara dengan empat kapal dagang. Di perjalanan banyak awak kapal yang meninggal. Penyebabnya karena kekurangan makanan, konflik internal, dan iklim tropis.

Pada 23 Juni 1596, rombongan de Houtman sampai di Banten. Mereka awalnya disambut baik oleh Sultan Banten. Namun, lama-kelamaan karena mereka bertingkah seenaknya menyebabkan pihak keamanan Banten menangkap sebagian dari mereka. Puncaknya rombongan de Houtman diusir dari Banten. Pada akhirnya mereka kembali ke Belanda.

Meski upayanya membawa rempah-rempah gagal, usaha Cornelis tidak sia-sia. Ekspedisinya menjadi inspirasi para pedagang Belanda lain untuk datang ke Indonesia. 

Baca juga: Penemuan Kompas, Mendorong Bangsa Eropa lakukan Penjelajahan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi