Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Rentak Kudo, Warisan Budaya dari Kabupaten Kerinci

Baca di App
Lihat Foto
Youtube.com/ANBIYA JANUARTA
Ilustrasi Tari Rentak Kudo
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jambi. Salah satu budaya yang terkenal dari Kabupaten Kerinci yaitu Tari Rentak Kudo.

Tari Rentak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang berasal dari daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci, Jambi, yang banyak diminati kalangan masyarakat di Kabupaten Kerinci. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tempat Wisata Menarik dan Unik di Provinsi Jambi

Asal usul Tari Rentak Kudo

Hingga saat ini belum ada penjelasan pasti tentang asal usul tari Rentak Kudo. Menurut seniman-seniman senior Kerinci, kesenian ini telah dipelajari dan dilaksanakan jauh sebelum mereka dilahirkan.

Tarian Rentak Kudo adalah adaptasi dari tari Asyek. Perbedaannya, pada tari Asyek terdapat persembahan (sesajen), sedangkan pada tari Rentak Kudo tidak ada sesajen.

Kesenian tari ini sangat identik sekali dengan bahasa dan gaya bahasa masyarakat Kerinci daerah Rawang dalam menembangkan syairnya yang disebut “Asuh” dan penyanyinya disebut pengasuh.

Mayoritas pengasuh (penyanyi) dalam Rentak Kudo berasal dari daerah Tanjung Rawang, yang berada di hilir hamparan Rawang menyusuri pinggiran Sungai Batang Merao yang mengalir menuju Danau Kerinci.

Hal ini terlihat dari lirik dan pantun serta Bahasa Rawang yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang mengiringi gerakan tarian (pengasuh).

Gerakan menghentak seperti kuda 

Tarian ini biasa ditarikan dalam acara perayaan yang dianggap sakral oleh masyarakat Kerinci. Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya pada zaman dahulu, sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari Rentak Kudo bisa terasa hingga ke seluruh pelosok negeri. 

Tarian dengan gerakan khas menghentak seperti gerak kuda ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian yang melimpah. Biasanya, tarian ini akan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti. 

Baca juga: Nama-Nama Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

Tidak hanya pada musim panen, saat kemarau panjang pun, masyarakat akan mementaskan kesenian tari ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar segera diturunkan hujan. 

Namun seiring berjalannya waktu, tari Rentak Kudo tidak hanya ditampilkan untuk perayaan upacara adat, namun juga menjadi hiburan yang ditampilkan saat acara resepsi pernikahan. Tari Rentak Kudo membawa semangat yang menggelegar dalam sebuah pesta.

Tata cara pada Tari Rentak Kudo

Tari rentak kudo dimainkan dengan diiringi alat musik gendang dan nyanyian yang berisi pantun-pantun.  Para penari terdiri dari pria dan wanita yang menari dengan gerakan yang khas, yaitu kombinasi dari gerakan silat “langkah tigo” dan tari. 

Biasanya tarian ini juga dipentaskan dengan pembakaran kemenyan tradisional upacara ritual yang membuat penari semakin khidmat dalam gerakannya. Bahkan terkadang ada di antara penari yang mengalami kesurupan.

Saat ini, tarian ini biasanya dipentaskan dalam acara-acara adat dan acara resepsi pernikahan adat Kerinci. Salah satu lirik lagu di dalam pantun yang bersahut-sahutan adalah “Tigeo dili, empoak tanoh rawoa” (Tiga di hilir, empat dengan tanah rawang).

Lagu tersebut mengisahkan pada zaman nenek moyang suku Kerinci. Pada saat pemerintahan Depati, Tanah Hamparan Rawang merupakan pemerintahan, pusat kota, dan pusat kebudayaan yang dikenal dengan Depati 8 Helai kain. Di mana Tanah Hamparan Rawang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang pada pertemuan acara adat suku Kerinci. 

Baca juga: Suku-suku yang Mendiami Provinsi Jambi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi