Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Contoh Tari Daerah Berpasangan

Baca di App
Lihat Foto
www.kratonjogja.id
Ilustrasi Tari Golek Menak
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Ada banyak ragam budaya yang ada di Indonesia, salah satunya adalah tarian. Tarian daerah di Indonesia memiliki banyak jenis berdasarkan daerah asal tarian tersebut. 

Jenis-jenis tarian juga dapat dilakukan sendiri atau berpasangan. Tari berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang secara bersamaan. Sesama penari akan bergerak dengan saling melengkapi, mengisi dan berinteraksi, sehingga menciptakan kesepakatan yang baik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada banyak contoh tarian daerah yang dilakukan secara berpasangan, di antaranya: 

Baca juga: 6 Unsur Tari

Berikut penjelasannya: 

Tari Piring

Tari piring atau tari piriang adalah tarian daerah asli Minangkabau, Sumatera Barat. Tarian ini menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan dengan gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan.

Tari piring dibawakan dalam bentuk berpasangan putra dan putri dalam sebuah kelompok pementasan. Pada zaman dahulu tari piring dipentaskan pada saat panen sebagai ungkapan syukur dan rasa gembira.

Sesuai perkembangan zaman, saat ini tari piring dipentaskan pada acara-acara penting, seperti acara pernikahan, penyambutan tamu terhormat, atau acara pembukaan adat.

Tari piring juga menjadi tarian populer Indonesia yang sering ditampilkan di ajang promosi wisata dan kebudayaan Indonesia.

Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas adalah tarian tradisional yang berasal dari kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Tari ini mengisahkan tentang cinta sepasang anak manusia yang pada akhirnya berhasil kejenjang pernikahan.

Tari Serampang Dua Belas ini diciptakan oleh guru Sauti pada tahun 1940-an. Tari Serampang Dua Belas ditarikan secara berpasangan baik putra dengan putra, putri dengan putri, maupun putra dengan putri. 

Tari ini memiliki gerakan yang khas ketimbang tarian lainnya, tari Serampang Dua Belas dibuka dengan gerakan lambat kemudian perlahan-lahan geraknya bertambah cepat dan dinamis.

Baca juga: 10 Definisi Seni Tari Menurut Para Ahli

Tari Payung

Tari payung merupakan salah satu tarian tradisional Minangkabau, Sumatera Barat. Tari payung tergolong dalam tarian melayu versi Minangkabau yang dahulu menjadi bagian dari pertunjukan seni drama dan tari. Tari ini sering ditampilkan dalam acara memperingati hari-hari besar kerajaan Belanda.

Tari payung dibawakan secara berpasangan oleh sepasang muda mudi dan menggunakan payung sebagai instrumen utamanya. Payung lebih banyak digunakan penari laki-laki, sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakan dengan permainan selendang.

Busana yang dikenakan penari pria berupa satu stel baju cekak musang, kain samping, dan tandak (songko). Busana penari wanita terdiri dari satu stel kebaya labuh, kain songket, ikat pinggang dan selendang.

Tari Legong

Tari legong menjadi tarian khas Bali yang memiliki gerakan yang kompleks, berupa perpaduan antara gerak penari dengan iringan musiK gamelan tradisional Bali.

Nama tari legong berasal dari Bahasa Bali yaitu “leg” yang berarti gerakan tari yang luwes, serta kata “gong” yang artinya alat musiK gamelan atau alat musik pengiringnya.

Tari legong dimainkan oleh dua orang perempuan. Oleh karena merupakan tarian ritual persembahan, legong dulunya hanya boleh ditarikan oleh gadis yang belum menstruasi.

Namun seiring pergeseran fungsinya sebagai hiburan, sekarang aturan itu mulai ditinggalkan. Penari legong selalu membawa kipas sebagai alat bantu.

Baca juga: Mengenal Tari Sirih Kuning, Tarian Asal Betawi

Tari Janger

Tari Janger merupakan salah satu tari Bali yang terpopuler. Tari janger diciptakan pada tahun 1930-an. Janger adalah tari pergaulan muda mudi Bali yang dibawakan 10 orang penari yang berpasangan, yaitu kelompok putri dan putra.

Mereka menari sambil menyanyikan lagu janger secara bersahut-sahutan, mengikuti irama teriakan satu sama lainnya dan menjadikan tarian ini menjadi harmonis.

Tarian ini mengangkat kisah tentang arjuna wiwaha, sunda upanisad, dan lain sebagainya. Meski tidak sepopuler tari kecak dan tari pendet, tarian ini memiliki makna yang mendalam.

Tari Ketuk Tilu

Tari ketuk tilu merupakan tarian khas suku Sunda, yang dianggap sebagai cikal bakal tari jaipongan. Tarian ini mengandung unsur tari dan pencak silat yang dilakukan laki-laki dan perempuan secara berpasangan.

Gerakan yang dilakukan penari ketuk tilu di antaranya goyang pinggul, pencok muncid, getuk, dan geol. Nama ketuk tilu berasal dari bunyi tabuhan tiga buah bonang yang menjadi musik pengiringnya. Kendati cukup terkenal di masa silam, saat ini kepopuleran tari ketuk tilu justru kalah dibandingkan tari jaipong.

Baca juga: Mengenal Tari Samba, Tarian Khas Brazil

Tari Bambang Cakil

Tarian Bambang Cakil adalah tarian klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini diadopsi dari salah satu adegan cerita pewayangan. Adegan yang diambil yaitu adegan perang kembang, yang menceritakan perang antara ksatria dan raksasa.

Ksatria tersebut bernama Janaka yang bersifat halus dan lemah lembut sebagai lambang kebaikan. Sebaliknya, raksasa bernama Cakil menggambarkan tokoh yang berkarakter kasar, sombong dan bringas yang melambangkan kejahatan.

Makna yang terkandung dalam Tari Bambang Cakil adalah segala bentuk kejahatan dan keangkaramurkaan pasti akan kalah dengan kebaikan.

Tari Zapin

Tari Zapin adalah salah satu tarian tradisional melayu dari Provinsi Riau yang sangat mengakar dan populer. Zapin berasal dari Bahasa Arab yaitu “Zafn” yang berarti pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan.

Tari Zapin dibawakan secara berpasangan dan berkelompok dengan diiringi dua alat musik utama yakni gambus dan marwas yang berbentuk gendang kecil.

Tarian ini sarat dengan nuansa keislaman hasil dari proses akulturasi budaya melayu dan budaya Islam di masa silam.

Baca juga: Mengenal Tari Pakarena, Tarian Tradisional dari Sulawesi Selatan

Tari Gandrung

Tari Gandrung adalah salah satu jenis tarian khas yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tari Gandrung biasa dibawakan sebagai rasa perwujudan rasa syukur setelah panen.

Gandrung merupakan pertunjukan tari yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali. Tari Gandrung dilakukan berpasangan antara perempuan dan laki-laki. Penari perempuan disebut penari gandrung dan laki-laki dikenal sebagai “paja”.

Alat musik pengiring tari Gandrung antara lain, kempul atau gong, klunting, biola, kendang dan kethuk. Tari gandrung menjadi ciri khas seni tari Banyuwangi, sehingga menjadi maskot kota Kabupaten Banyuwangi.

Tari Golek Menak

Tari golek menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Penciptaan tari golek menak ini terinspirasi dari pertunjukan wayang golek menak yang dipentaskan oleh dalang dari daerah Kedu pada tahun 1941. Tarian golek menak dikenal juga dengan sebutan tari beksa golek menak yang berarti menarikan wayang golek menak.

Baca juga: Pengertian Tari Tradisional, Ciri-ciri, dan Ragam Geraknya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi