Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakteristik Lumut dan Klasifikasinya

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/FREEPIK
Ilustrasi lumut.
Penulis: Syifa
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com – Lumut bukanlah hal asing bagi kebanyakan orang. Meski begitu, masih banyak orang yang salah mengira bahwa tanaman adalah lumut.

Secara umum, lumut diwakili tiga filum, yaitu lumut hati (Hepatophyta), lumut daun (Bryophyta), dan lumut tanduk (Anthocerophyta).

Berikut karakteristik umum lumut beserta klasifikasinya:

Karakteristik lumut

Dilansir dari buku Biology Modern (2006) karangan John H. Postlewait dan Janet L. Hopson, lumut adalah jenis tumbuhan paling primitif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh karakteristiknya lebih mirip tanaman ketimbang alga.

Mayoritas lumut hidup di daerah terestrial dan memiliki siklus hidup berupa perubahan generasi.

Baca juga: Metagenesis Tumbuhan Lumut

 

Lumut tidak memiliki biji. Mereka menghasilkan spora untuk bereproduksi. Karena tidak memiliki jaringan vaskular, biasanya lumut hanya setinggi 1 sampai 2 sentimeter.  

Lumut sering disebut tumbuhan pionir. Karena merupakan tumbuhan pertama yang mendiami daerah tandus. Secara bertahap, lumut menciptakan lapisan tanah di mana tanaman lain dapat tumbuh.

Di daerah yang hancur akibat kebakaran, gunung meletus, atau aktivitas manusia lainnya, lumut membantu memicu perkembangan komunitas biologis baru. Mereka juga membantu pencegahan erosi tanah dengan menyerap air.

Klasifikasi lumut

Dikutip dari buku Campbell Biology (2008) karangan Reece dkk, lumut diklasifikasikan menjadi tiga filum, yaitu:

Lumut hati (Hepatophyta)

Dinamakan demikian, karena pada fase gametofit, bentuknya mirip hati. Salah satu contoh spesiesnya Marchantia.

Kebanyakan lumut hati digambarkan seperti talus karena gametofitnya pipih. Meski begitu, lumut hati lainnya seperti Plagiochila disebut berdaun. Sebab gametofitnya memiliki banyak pelengkap layaknya daun.

Baca juga: Persamaan Serta Perbedaan Antara Lumut dan Tumbuhan Paku

Lumut tanduk (Anthocerophyta)

Pada fase sporofit, lumut ini berbentuk panjang dan meruncing, sehingga disebut lumut tanduk.

Berbeda dengan sporofit lumut hati atau lumut daun, sporofit lumut ini tidak memiliki seta, dan hanya terdiri dari satu spongarium. Contohnya Phaeoceros laevis.

Lumut daun (Bryophyta)

Contoh spesiesnya Polytrichum commune dan Sphagnum.

Spesies lumut ini paling banyak dibandingkan filum lumut lainnya. Jenis lumut ini sering disebut lumut sejati. Karena memiliki beberapa bagian seperti tumbuhan, yakni akar, batang, dan daun. Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi