Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae dan Contoh Spesiesnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/KUZNETSOV DMITRIY
Ilustrasi potongan rumput sebagai nutrisi untuk tanaman sayuran.
Penulis: Syifa
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com – Sama seperti hewan, tumbuhan diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan ciri fisiknya.

Dilihat dari kelengkapan organnya, tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah.

Dikatakan tumbuhan tingkat tinggi, jika memiliki organ batang, daun, serta akar yang sempurna. Jenis ini juga mencakup tumbuhan berbunga.

Menurut Reece, dkk dalam buku Campbell Biology (2008), sebagian besar ilmuwan membagi tumbuhan berbunga menjadi dua kelompok berdasarkan jumlah kotiledon, daun, dan bijinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembagian tersebut adalah gymnospermae dan angiospermae.

Angiospermae dikenal juga sebagai tumbuhan berbiji tertutup. Merupakan tumbuhan berbunga yang menghasilkan biji yang dilindungi karpel atau daging buah. 

Baca juga: Perbedaan dan Persamaan Gymnospermae dan Angiospermae

Klasifikasi tumbuhan angiospermae adalah:

Basal angiospermae

Awalnya spesies ini termasuk kelompok dikotil. Namun, karena beberapa karakteristik yang berbeda, dikeluarkan dari kelompok dikotil dan menjadi basal angiospermae.

Tumbuhan ini terdiri dari tiga garis keturunan yang hanya memiliki 100 spesies.

Beberapa spesies basal angiospermae, yakni lili air (Nymphaea) yang hidup di perairan, bunga Amborella trichopoda yang ditemukan di Pulau Kaledonia Baru Pasifik Selatan, dan bunga adas bintang (Illicium).

Magnoliids

Magnoliids terdiri dari sekitar 8 ribu spesies, di antaranya magnolia, laurel, dan tanaman lada hitam.

Magnoliids termasuk spesies kayu dan herba. Tumbuhan ini lebih dekat kekerabatannya dengan kelompok dikotil dan monokotil.

Baca juga: Pembuahan Ganda pada Angiospermae

Monokotil 

Seperempat spesies angiospermae adalah monokotil, yaitu sekitar 70 ribu spesies.

Adapun spesies paling banyak dari tumbuhan ini adalah anggrek, rumput dan palem. Spesies lainnya, yaitu jagung, padi, gandum, barley, kurma, dan yang lainnya.

Dikotil

Lebih dari dua pertiga spesies angiospermae adalah kelompok dikotil, yaitu sekitar 170 ribu spesies.

Mayoritas spesies ini adalah kacang-kacangan, seperti kacang polong dan kacang tanah. Tumbuhan dikotil juga mencakup tanaman hias dan tanaman berbuah, misal apel dan pir.

Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil

Dikutip dari buku Biology Modern (2006) karangan John H. Postlewait dan Janet L. Hopson, ciri utama yang membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil adalah jumlah kotiledonnya, atau daun biji dalam embrio tanamannya.

Monokotil biasanya hanya memiliki satu kotiledon, sedangkan dikotil memiliki dua. Sebagian besar monokotil memiliki urat daun yang sejajar. Sementara dikotil memiliki urat daun yang bercabang-cabang.

Struktur anatomi batang tumbuhan dikotil memiliki ikatan pembuluh yang tersusun secara radial atau berbentuk lingkaran. Sedangkan monokotil memiliki ikatan pembuluh yang menyebar tidak beraturan.

Baca juga: Tumbuhan Dikotil dan Monokotil: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Dilihat dari bunganya pun tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda. Monokotil biasanya memiliki bunga dengan kelipatan tiga. Sedangkan dikotil memiliki bunga dengan kelipatan lima.

Akar tumbuhan monokotil biasanya berupa akar serabut dan tumbuhan dikotil berupa akar tunggang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi