Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Singapura atau Republik Singapura adalah negara kepulauan yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya, berjarak 137 kilometer di utara khatulistiwa.
Negara ini dipisahkan oleh Malaysia melalui Selat Johor di utara, dan Kepulauan Riau Indonesia melalui Selat Singapura di sebelah selatan.
Singapura merupakan pusat perekonomian terbesar ketiga di dunia dan menjadi kota metropolitan internasional yang berperan penting dalam perdagangan juga perekonomian internasional.
Pelabuhan Singapura menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di dunia. Singapura juga menjadi destinasi wisata favorit masyarakat Indonesia.
Baca juga: Keadaan Alam Negara Singapura
Singapura juga sangat menarik untuk dikenal lebih dalam. Pada artikel ini kita akan mengenal dan menggali lebih dalam lagi tentang Singapura. Berikut pembahasannya:
Profil Singapura
Berikut profil dari Singapura:
- Nama: Singapura (Singapore)
- Ibu Kota: Singapura
- Kepala negara: Presiden
- Kepala pemerintahan: Perdana Menteri
- Sistem pemerintahan: negara kesatuan, republik parlementer, dan republik konstitusional
- Suku bangsa: Melayu, Cina, India, dan Pakistan
- Bahasa resmi: Inggris, Melayu, Indonesia, Mandarin, serta Tamil
- Agama:
- Buddha: 31,1 persen
- Kristen: 18,9 persen
- Tidak beragama: 20 persen
- Islam: 15,6 persen
- Tao dan agama rakyat: 8,8 persen
- Hindu: 5 persen
- Lain-lain: 0,6 persen
- Lagu kebangsaan: Majulah Singapura
- Hari kemerdekaan: 9 Agustus
- Mata uang: Dolar Singapura (SGD).
Baca juga: Karakteristik Geografis Singapura
Sejarah kemerdekaan Singapura
Singapura awalnya merupakan bagian dari 14 negara yang tergabung pada Federasi Malaya. Kemerdekaannya juga berkaitan dengan penjajahan yang dilakukan bangsa Inggris.
Sejak 1948, koloni Inggris telah memilih majelis legislatif dan dewan menteri untuk menjalankan pemerintahan dalam negeri. Koloni Inggris juga membagi wilayah Singapura dan Malaysia.
Pada 1964, terjadi keributan di Singapura yang menimbulkan korban jiwa. Sebanyak 22 orang meninggal dan 451 orang mengalami luka-luka.
Ketegangan dan saling ancam antara Singapura dan Kuala Lumpur memuncak, hingga akhirnya diputuskan untuk berpisah.
Secara resmi, Singapura memperoleh kedaulatannya pada 9 Agustus 1965. Yusof bin Ishak disumpah sebagai presiden, dan Lee Kuan Yew menjadi Perdana Menteri pertama Singapura.
Baca juga: Singapura, Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Hasil Tambang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.