KOMPAS.com – Archaebacteria dan Eubacteria adalah kelompok organisme bersel tunggal. Apa perbedaan archaebacteria dan eubacteria? Berikut adalah penjelasannya!
Membran plasma
Mesikupun sama-sama merupakan organisme prokariotik yang memiliki membran plasma dari lipid, ada perbedaan antara membran plasma Archaebacteria dan Eubacteria.
Membran plasma Eubacteria selalu hadir dalam bentuk bilayer (lapisan ganda) lipid.
Sedangkan, membran plasma Archaebacteria dapat berupa bilayer lipid ataupun monolayer (lapisan tunggal) lipid.
Baca juga: Archaebacteria: Pengertian, Ciri-ciri, dan Pengelompokannya
Adapun, struktur bilayer lipid Archaebacteria dan Eubacteria berbeda. Dilansir dari Biology LibreTexts, Archaebacteria memiliki rantai samping phytanyl bercabang yang tidak linear seperti pada Eubacteria.
Adapun, bilayer lipid Archaebacteria memiliki ikatan eter. Sedangkan, Eubacteria memiliki ikatan ester yang menghubungkan lipid dengan gliserolnya.
Dinding sel
Dinding sel Eubacteria mengandung peptidoglikan yang kaya akan asam N-asetilmuramat dan asam D-amino. Sedangkan, dinding sel Archaebacteria tidak mengandung peptidoglikan.
Dilansir dari Lumen Learning, dinding sel Archaebacteria dapat mengandng pseudopeptidoglikan, polisakarida, dan glikoprotein atau dinding sel berbasis protein.
Baca juga: Eubacteria: Pengertian, Ciri-ciri, dan Struktur Selnya
Lingkungan hidup
Eubacteria disebut sebagai bakteri sejati dan ditemukan hampir di semua tempat di bumi.
Sedangkan, Archaebacteria yang disebut sebagai bakteri purba hidup di lingkungan paling ekstrem di bumi.
Dilansir dari University California Museum of Paleontology, Archaebacteria ditemukan di:
- Celah laut dalam dengan suhu lebih dari 100 derajat celcius
- Sumber air panas
- Air yang sangat asam
- Air yang sangat basa
- Air yang sangat asin (salinitas tinggi)
- Deposit minyak bumi di bawah tanah
- Lumpur anoxic di rawa-rawa dan dasar laut
- Saluran pencernaan hewan (seperti sapi dan rayap)
Baca juga: Klasifikasi Kingdom Archaebacteria Berdasarkan Habitatnya
RNA polimerase
Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria adalah RNA polimerasenya. Eubacteria memiliki satu RNA polimerase yang sederhana dan terbentuk dari empat peptida.
Adapun, Archaebacteria memiliki lebih dari satu RNA polimerase yang kompleks dan terbentuk lebih dari delapan polipeptida.
Reproduksi
Dilansir dari Microbe Notes, Archaebacteria bereproduksi dengan pembelahan, tunas, dan juga fragmentasi.
Sedangkan, eubacteria dapat bereproduksi dengan membentuk spora. Dalam bentuk spora, eubacteria dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrem dan melanjutkan hidupnya saat lingkungan lebih memadai.
Baca juga: Endospora Bakteri: Pengertian, Fungsi, dan Strukturnya
Jenis
Archaebacteria terbagi menjadi tiga jenis yaitu termofilik, halofilik, metanogenik. Sedangkan, eubacteria terbagi menjadi dua jenis, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Patogenitas
Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria selanjutnya terletak pada sifat patogenisitasnya.
Archaebacteria tidak memiliki sifat patogen, sedangkan beberapa eubacteria merupakan patogen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.