Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tari Indang dari Sumatera Barat

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org
Pementasan Tari Indang atau Tari Dindin Badindin.
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Ani Rachman,S.Pd Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Tari Indang atau yang lebih dikenal dengan Tari Dindin Badindin ini merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.

Tari Indang adalah sebuah tarian tradisional yang populer dan tersohor di Indonesia. Indang sendiri berarti gendang kecil.

Tarian ini mirip dengan Tari Saman yang berasal dari Aceh namun memiliki gerakan yang lebih santai. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Indang didominasi oleh gerakan yang lincah, dinamis dan bervariasi. Salah satu gerakan yang menjadi ciri khasnya adalah tepukan tangan dan jentik-kan jari.

Tarian Indang merupakan kombinasi antara kebudayaan Minangkabau dan Islam. Untuk lebih memahami Tari Indang, simaklah penjelasan berikut ini!

Baca juga: Mengenal Tari Indang, Sumatera Barat

Sejarah dan asal-usul Tari Indang

Tari Indang di populerkan oleh Syekh Buharuddin pada abad ke-13 di Sumatera Barat yang merupakan jalur perdagangan antara pedagang arab dan pesisir Tanah Minangkabau.

Pada awalnya, Tari Indang difungsikan sebagai media dakwah penyebaran Islam. Namun, seiring waktu berjalan, tarian ini beralih fungsi menjadi hiburan.

Dalam masyarakat Pariaman tari ini sering sekali di pertunjukan saat upacara Tabuik. Namun, kini tarian ini pun sudah sering dipentaskan pada berbagai acara lain misalnya acara penyambutan tamu agung, pengangkatan penghulu desa atau acara festival budaya.

Baca juga: 10 Definisi Seni Tari Menurut Para Ahli

Ciri khusus Tari Indang

Tari Indang memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:

Busana yang dikenakan para penari adalah pakaian adat Minangkabau atau bisa juga memakai pakaian Adat Melayu.

Biasanya terdiri dari hiasan kepala, baju yang sedikit longgar, celana longgar hitam dan di balut dengan sarung khas Minangkabau.

Rebana (Gendang Kecil). Namun, kini properti ini sudah jarang digunakan dan diganti dengan tepukan tangan ke badan ataupun ke lantai.

Baca juga: 10 Alat yang Dapat Digunakan sebagai Properti Gerak Tari

Gendang Rapa'i atau rebana indang yang berfungsi sebagai pengatur tempo dan memeriahkan suasana penampilan. Penari juga diiringi oleh lagu khas Minangkabau yang berjudul Dindin Badindin

Adapun, gerakan tari Indang dilakukan oleh dua kelompok yang menari dengan menggerakkan tangan, menepuk, dan juga menjentikkan jari tangan dengan pola lantai.

Gerakan ini dilambangkan sebagai pujian kepada Allah SWT, Rasul, dan juga pejuang agama Islam.

Gerakan tari Indang awalnya berfungsi untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam, misalnya berisi puji-pujian kepada Allah SWT, Rasul, dan juga khalifah Indang.

Baca juga: Jenis Pola Lantai dalam Seni Tari

Makna dan fungsi Tari Indang

Makna yang Terkandung dalam Tari Indang ini mendeskripsikan bagaimana Islam masuk ke Sumatera Barat.

Berdasarkan lagu dan gerakannya, Tari Indang menceritakan kebesaran Islam serta kisah kedatangan Islam ke tanah Minangkabau ini. Intinya, tarian ini bermakna penyebaran Islam di tanah Minangkabau.

Tari Indang juga berfungsi sebagai media hiburan, kamu bisa menyaksikan penampilannya di berbagai acara, seperti pesta pernikahan, upacara adat, festival Tabuik Pariaman, pengangkatan penghulu, pentas seni dan lain sebagainya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi