KOMPAS.com - Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang mendasarkan seluruh aktivitasnya pada kebiasaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dibanding sistem lainnya, sistem ekonomi tradisional masih mengandalkan hasil alam juga tenaga manusia.
Tidak ada jual beli dalam sistem ekonomi ini. Karena barang dan jasa yang hendak digunakan harus ditukar atau barter.
Menurut Indra Mahardika Putra dalam buku Panduan Mudah Menyusun SOP (2020), sistem ekonomi tradisional jauh lebih sederhana dibanding praktik lainnya.
Dalam sistem ini, manusia berperan sebagai produsen dan konsumen. Sebab, transaksinya dilakukan dengan barter atau pertukaran barang.
Peran pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional hanyalah sebagai penjaga ketertiban dan tidak terlibat langsung dalam kegiatannya.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
Apa sajakah kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional?
Kelebihan sistem ekonomi tradisional
Dikutip dari buku Ekonomi Bisnis Indonesia (2021) oleh Edwin Basmar dkk, kelebihan sistem ekonomi tradisional adalah:
- Kegiatan ekonominya berjalan atas dasar kejujuran
Ini terjadi karena sistem ekonomi tradisional ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya, dan bukan mencari keuntungan.
- Hubungan antarindividu sangatlah kuat
Karena sistem ekonominya masih dijalankan menggunakan cara tradisional dan diwariskan dari generasi ke generasi, hubungan antarindividunya kuat.
Mereka yang menerapkan sistem ini juga memiliki rasa solidaritas dan keinginan untuk saling tolong-menolong.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Etatisme
- Tidak ada kesenjangan ekonomi
Kelebihan sistem ekonomi tradisional adalah tidak ada kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan miskin.
Sebab, pendapatannya cenderung merata. Mereka juga menerapkan sistem barter dalam transaksi ekonominya.
- Tidak ada permasalahan ekonomi yang berat
Dalam sistem ekonomi tradisional, tidak ada permasalahan, seperti inflasi, pengangguran, kesenjangan, atau masalah lainnya.
- Pemerintah berperan sebagai pengawas
Kelebihan sistem ekonomi tradisional, yakni pemerintah berperan sebagai pengawas. Sehingga tidak ada monopoli oleh pemerintah.
Kekurangan sistem ekonomi tradisional
Dilansir dari buku Ekonomi dan Bisnis Indonesia (2020) karya Valentine Siagian dkk, kekurangan sistem ekonomi tradisional adalah:
- Tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat terpenuhi
Karena mengandalkan hasil alam dan tenaga manusia, tidak semua kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik.
Baca juga: Sistem Ekonomi: Definisi dan Jenisnya
- Tidak ada nilai standar dalam barter
Kekurangan sistem ekonomi tradisional, yakni tidak adanya nilai standar dalam penukaran barang atau barter.
Sehingga sangat mungkin terjadi penukaran barang yang tidak sesuai. Contohnya emas ditukar dengan kecap dan garam.
- Lambatnya pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
Ketidakpastian transaksi ekonomi membuat negara yang menerapkan sistem ekonomi tradisional, memiliki laju pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang lambat.
- Kualitas barang cenderung rendah dan sulit berkembang
Ini terjadi karena minimnya tingkat persaingan pasar yang rendah. Sehingga tidak ada upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas barang atau jasa.
- Perubahan dianggap tabu
Kekurangan sistem ekonomi tradisional adalah sebuah perubahan dianggap tabu. Ini menyebabkan tidak berkembangnya pola pikir masyarakat.
Baca juga: Sistem Ekonomi Campuran: Pengertian dan Ciri-cirinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.