Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Thomas Alva Edison, Penemu Lampu Pijar 

Baca di App
Lihat Foto
National Archives and Records Administration via WIKIMEDIA COMMONS
Thomas Alva Edison dikenal sebagai penemu bola lampu. Namun, perjalanan sejarah penemuan lampu ternyata tak hanya ditemukan olehnya, tetapi ada beberapa ilmuwan lain.
Editor: Serafica Gischa

 

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com -  Thomas Alva Edison merupakan salah satu tokoh yang menginspirasi dengan kegigihannya, walau gagal berkali-kali. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria kelahiran 1847 ini memiliki banyak penemuan, salah satunya dan paling fenomenal adalah lampu pijar. Penemuanya sangat bermanfaat dan dapat kita nikmati sampai saat ini.

Meski memiliki kekurangan pada pendengarannya akibat penyakit demam ketika kecil, Edison tak pernah patah semangat untuk menghasilkan penemuan-penemuan. 

Bahkan dengan kegigihannya dia mampu mengembangkan mesin fonograf dan menemukan lampu pijar. 

Masa kecil Thomas Alva Edison 

Thomas Alva Edison dilahirkan di Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847. Dia lahir dari pasangan Samuel Ogden Edison dan Nancy Matthews. 

Pada tahun 1854 orang tuanya pindah ke Port Huron, Michigan sehingga Edison tumbuh besar di sana. 

Thomas Alva Edison kecil selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya,ia dianggap murid yang bodoh, sering tertinggal, dan tidak berbakat. Hal ini dikarenakan pendengarannya yang terganggu. 

Baca juga: Biografi Alexander Graham Bell, Penemu Telepon

Sehingga ibunya memutuskan untuk menghentikan Edison dari sekolah dan mengajarnya sendiri di rumah.

Sejak kecil Edison menunjukkan sifat ingin tahu dan selalu ingin mencoba, walau tidak mengenyam pendidikan di sekolah formal. 

Didorong rasa ingin tahu yang besar, dia sudah membedah tubuh hewan-hewan sebelum mencapai usia sekolah. 

Pada usia 12 tahun ia mulai bekerja sebagai penjual koran, buah-buahan dan permen di kereta api demi mendapatkan penghasilan tambahan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

Mesin fonograf 

Pada 1970-an, Edison mendapatkan reputasi sebagai penemu kelas satu karena sukses mengembangkan penemuan pertamanya yang bernama Universal Stock Printer. 

Kemudian 1876, Edison mengembangkan perusahaan laboratoriumnya di Menlo Park, New Jersey dengan fasilitas penelitian industri. 

Saat itu, Western Union meminta Edison untuk mengembangkan alat komunikasi yang dapat menyaingi telepon temuan Alexander Graham Bell. Namun, ia menolak hal tersebut. 

Meski menolak, pada 1877 Edison menciptakan fonograf yang mampu memainkan dan menyimpan suara. mesin yang mampu menyalin sinyal yang diterima ke dalam alat dalam bentuk suara manusia. 

Awalnya fonograf tersebut menggunakan kertas parafin sebagai penyimpan dan mengeluarkan suara fonograf, kemudian Edison meluncurkan fonograf dengan kertas timah. 

Hingga saat itu, Edison dijuluki Wizard of Menlo Park di dunia. 

Baca juga: Biografi dan Pemikiran Auguste Comte, Bapak Sosiologi

Menemukan lampu pijar

Thomas Alva Edison mulai melakukan berbagai macam percobaan lampu pijar. Dengan modal keuletan, keyakinan, dan tidak mudah putus asa, Edison mulai melakukan beberapa kali percobaan. 

Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan belum ada yang berhasil. Tentu saja tidak semudah bayangan banyak orang karena dia menghadapi berbagai problem.

Setelah melakukan banyak percobaan, Edison fokus dengan bahan pijar dari dari filamen karbon. Penemuan tersebut sukses pada tes pertama, di mana lampu bertahan selama 13,5 jam pada 22 Oktober 1879. 

Tak berhenti di situ, Edison terus menyempurnakan temuannya dan mematenkan temuan lampu pijar pada 4 November 1879. 

Pengembangan lampu pijar terus berjalan, hingga Edison dan timnya menemukan bahan yang lebih bagus, yaitu karbon bambu dan membuat lampu bertahan hingga 1.200 jam. 

Pada tahun 1880, Edison mendirikan perusahaan Edison Illuminating yang kemudian menjadi General Electric Corporation. 

Tahun berikutnya, Edison meninggalkan Menlo Park untuk mendirikan beberapa gardu maupun kabel listrik. Tahun 1882 stasiun gardu Pearl Street menyediakan 110 volt listrik untuk mencukupi kebutuhan 59 pelanggan di kawasan Manhattan.

Baca juga: Biografi Marconi, Penemu Radio yang Selamatkan Penumpang Titanic

Wafatnya Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison meninggal dunia karena komplikasi diabetes pada tanggal 18 Oktober 1931 di usia 84 tahun, di rumahnya, Glenmont, Llewellyn Park, West Orange, New Jersey. Ia dimakamkan di belakang rumahnya.

Pada saat kematiannya, seluruh komunitas dan perusahaan mematikan lampu dan listrik sebagai bentuk penghormatan sebagai penemu besar.

Namanya terus dikenang sebagai penemu paling produktif di masanya. Ada 1.093 hak paten atas namanya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi