Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Bangsa Indonesia Mengatasi Masalah Ekonomi di Awal Kemerdekaan

Baca di App
Lihat Foto
Bukan rupiah, mata uang pertama yang diterbitkan pemerintah indonesia adalah Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Pada awal berdirinya Republik Indonesia, keadaan ekonominya sangat buruk. Karena adanya inflasi dan blokade ekonomi oleh Belanda (NICA).

Guna mengatasinya, pemerintah dan rakyat terus berupaya untuk memulihkan ekonomi juga meningkatkan kesejahteraan bersama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Februari 1946, pemerintah mulai memprakarsai upaya pemecahan masalah ekonomi yang mendesak. Upaya tersebut adalah:

Berikut penjelasannya: 

Pinjaman nasional

Upaya ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Indonesia saat itu, Ir. Surachman, pada Juli 1946. Pinjaman nasional ini akan dibayar kembali dalam jangka waktu 40 tahun.

Konferensi ekonomi

Konferensi ini dihadiri para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggung jawab langsung terhadap masalah ekonomi di Jawa.

Baca juga: Pembentukan Kabinet pada Awal Kemerdekaan

Konferensi ini dipimpin Menteri Kemakmuran, Ir. Darmawan Mangunkusumo. Konferensi ini bertujuan menyepakati solusi atas permasalahan ekonomi yang mendesak.

Setelah konferensi pertama, pertemuan kedua diadakan di Thoreau pada 6 Mei 1946. Konferensi ini membahas permasalahan ekonomi yang lebih luas.

Contohnya perencanaan ekonomi pemerintah, keuangan negara, pengendalian harga, alokasi, serta distribusi tenaga kerja.

Pembentukan Badan Perancang Ekonomi

Atas inisiatif Menteri Kemakmuran, dr. A.K. Gani, badan ini dibentuk untuk merencanakan pembangunan ekonomi selama dua hingga tiga tahun.

Perencanaan ini ditujukan untuk mengoordinasikan dan merasionalisasi seluruh cabang produksi dalam bentuk badan hukum.

Misalnya seperti apa yang telah dilakukan BPPGN (Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara dan PPN (Perusahaan Perkebunan Negara).

Baca juga: Penyebab Inflasi Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Rencana Kasimo

Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan, I.J. Kasimo. Upaya ini dilakukan dengan merencanakan produksi tiga tahun (1948-1950) untuk usaha swasembada pangan.

Untuk meningkatkan produksi bahan pangan, Kasimo menyarankan agar:

Persatuan Tenaga Ekonomi

Merupakan organisasi yang dipimpin B.R. Motik. Bertujuan menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta.

Harapannya, individualisasi dalam ekonomi, terutama di kalangan organisasi pedagang, bisa dilenyapkan. Sehingga mampu memperkokoh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia.

Baca juga: Kondisi Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi