Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Sosialisasi dan kepribadian individu sangat berkaitan erat. Sebab sosialisasi mampu memengaruhi kepribadian tiap individu.
Jika proses sosialisasinya baik, kepribadian yang terbentuk akan baik pula. Begitu pula sebaliknya, kepribadian seseorang yang kurang baik bisa terbentuk melalui sosialisasi.
Agar bisa membentuk kepribadian yang baik dan sesuai, hendaknya sosialisasi dapat berjalan efektif juga efisien. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan media sosialisasi atau agen sosialisasi.
Media atau agen sosialisasi adalah tempat di mana proses sosialisasi berlangsung. Agen sosialisasi adalah pihak yang melaksanakan sosialisasi.
Secara umum, ada empat jenis agen sosialisasi, yakni:
- Keluarga
- Kelompok permainan
- Sekolah (pendidikan)
- Media massa.
Berikut penjelasannya:
Keluarga
Merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga adalah agen sosialisasi terpenting untuk membentuk kepribadian individu.
Baca juga: Sosialisasi Primer: Pengertian dan Contohnya
Keluarga inti (nuclear family) mencakup ayah, ibu, dan anak, serta orang lain yang ada dalam keluarga tersebut.
Ada juga istilah keluarga luas (extended family) adalah agen sosialisasi yang jumlahnya lebih banyak, yakni paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya.
Tidak hanya berperan penting untuk membentuk kepribadian individu, keluarga juga menjadi agen pertama dalam sosialisasi. Mengapa bisa?
Karena keluarga merupakan kelompok primer, di mana anggotanya sering bertatap muka dan memiliki hubungan sosial yang tetap.
Proses sosialisasi dalam keluarga bisa dilakukan dengan memberikan dorongan atau motivasi kepada anak-anaknya mengenai perilaku dan tindakan yang baik dalam norma masyarakat.
Ada dua jenis proses sosialisasi dalam keluarga, yakni formal dan informal.
Baca juga: Sosialisasi Represif: Pengertian dan Contohnya
Sosialisasi formal berarti prosesnya dilakukan lewat pendidikan atau pengajaran sehari-hari. Sedangkan sosialisasi informal terjadi ketika ada interaksi yang tidak disengaja.
Contohnya, anak seorang tentara tentunya dilatih hidup disiplin sejak kecil. Nilai kedisiplinan itu bisa kita sebut sebagai hasil dari proses sosialisasi dalam keluarga.
Kelompok permainan
Jenis agen sosialisasi berikutnya adalah kelompok permainan. Merupakan agen sosialiasasi sekunder setelah keluarga. Kelompok ini terdiri dari berbagai macam individu dengan karakter dan sifat yang berbeda.
Secara tidak langsung, hal tersebut memengaruhi interaksi dan kepribadian individu. Agen sosialisasi ini juga bisa memengaruhi kebiasaan belajar, selera musik, sudut pandang, bahkan gaya berpakaian.
Sekolah
Dalam masyarakat tradisional, keluarga menjadi lembaga paling dominan dalam sosialisasi. Berbeda halnya dalam masyarakat modern, di mana fungsi sosialisasinya tergantikan oleh sekolah atau lembaga formal.
Baca juga: Jenis dan Tahapan Sosialisasi
Sekolah adalah agen sosialisasi sekunder, sama seperti kelompok permainan. Fungsi sekolah sebagai agen sosialisasi, ialah:
- Memberi pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan daya intelektual agar anak dapat hidup layak
- Membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat
- Melestarikan kebudayaan dengan mewariskannya dari satu generasi ke generasi selanjutnya
- Merangsang partisipasi demokrasi lewat pengajaran keterampilan berbicara, serta mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional dan bebas.
Media massa
Jenis agen sosialisasi yang terakhir adalah media massa. Merupakan agen sosialisasi sekunder, berupa sarana komunikasi satu arah ke masyarakat luas.
Informasi yang disampaikan melalui media, dapat menyebar secara cepat dan luas ke seluruh lapisan juga golongan masyarakat.
Media massa dapat memengarui pembentukan keyakinan baru atau mempertahankan keyakinan yang telah ada.
Proses sosialisasi melalui media massa memiliki ruang lingkup yang lebih luas, seperti iklan televisi yang merupakan salah satu agen sosialisasi di media massa.
Baca juga: Mengapa Sosialisasi Berlangsung Seumur Hidup?
Contohnya iklan gaya hidup, fashion, pola konsumsi, dan perilaku lainnya yang didapat dari iklan tersebut dapat memengaruhi kepribadian seseorang.
Dalam sosialisasi, media massa memiliki peranan yang sangat penting. Oleh sebab itu, kehadiannya sangat memengaruhi tindakan dan sikap anggota masyarakat, terutama anak-anak.
Nilai dan norma yang disampaikan akan tertanam dalam diri anak lewat penglihatan maupun pendengarannya.
Apabila informasi yang diterima positif atau sesuai dengan norma yang berlaku, akan terbentuk kepribadian yang positif.
Sebaliknya jika informasi yang disampaikan negatif, akan membentuk kepribadian anak yang kurang baik pula.
Baca juga: Sosialisasi: Pengertian, Proses, Fungsi dan Tujuannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.