Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Matahari sebagai pusat tata surya merupakan bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Seluruh komponen tata surya mengelilingi dan membentuk sebuah keteraturan di dalamnya. Anggota tata surya bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan (orbit) yang teratur.
Matahari adalah bintang berupa bola gas panas dan memiliki cahaya sendiri. Tanpa energi dan panas matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi.
Jarak Matahari ke Bumi sekitar 150 juta kilometer yang disepakati sebagai 1 SA (Satuan Astronomi). Diameter matahari berkisar 1.392.700 kilometer.
Suhu matahari mencapai 15 juta derajat Celcius, dan suhu permukaannya sekitar enam ribu derajat Celcius.
Komponen utama matahari
Matahari adalah bintang induk tata surya dan merupakan komponen utamanya. Matahari memiliki empat lapisan penting, yakni:
- Inti matahari
Suhu lapisan inti matahari diperkirakan 15 hingga 20 juta derajat Celicus. Energi inti ini akan diradiasikan ke lapisan luar matahari hingga ruang angkasa.
Baca juga: Mengenal Lapisan Matahari dan Gangguannya
- Fotosfer
Suhunya sekitar 16 ribu derajat Celcius, dengan ketebalan mencapai 300 kilometer. Lewat fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari dikeluarkan dan terdeteksi sebagai sinar matahari yang bisa kita amati dari Bumi.
Di dalam fotosfer ada bintik matahari, yakni daerah dengan medan magnet yang kuat, dingin, dan lebih gelap dibanding wilayah sekitarnya.
- Kromosfer
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), suhu kromosfer mencapai 9.800 derajat Celcius, dengan ketebalan dua ribu kilometer.
Kromosfer terlihat seperti gelang merah yang mengelilingi bulan ketika terjadi gerhana matahari total.
- Korona
Merupakan lapisan terluar matahari. Suhunya berkisar 1.000.000 derajat Celcius, dan ketebalannya mencapai 700 ribu kilometer.
Korona berwarna abu-abu yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhunya sangat tinggi. Bagian matahari ini terlihat seperti mahkota berwarna keabu-abuan yang mengelilingi bulan saat terjadi gerhana matahari total.
Baca juga: Peranan Cahaya Matahari dalam Ekosistem
Manfaat matahari bagi kehidupan di Bumi
Selain sebagai pusat tata surya, matahari merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Panas matahari mampu menghangatkan Bumi dan membentuk iklim. Sedangkan cahayanya menerangi Bumi, dan dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis. Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi.
Berikut beberapa peran matahari bagi kehidupan di Bumi:
- Memberikan suhu energi yang pas
Panas matahari memberikan suhu yang pas bagi kelangsungan hidup organisme di Bumi.
Bumi menerima energi matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat air tetap berbentuk cair, karena air merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan. Selain itu, panas matahari juga memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, serta iklim.
- Berguna dalam fotosintesis
Salah satu peranan matahari bagi kehidupan di Bumi adalah membantu proses fotosintesis. Tumbuhan memanfaatkan sinar matahari untuk untuk berfotosintesis.
Baca juga: Manfaat Energi Matahari bagi Alam dan Makhluk Hidup
Sehingga tumbuhan dapat tumbuh dan menghasilkan oksigen, serta menghasilkan sumber makanan bagi hewan dan manusia.
- Untuk pembangkit listrik tenaga surya
Matahari bisa dimanfaatkan dalam pembangkit listrik tenaga surya. Tidak hanya lebih ramah lingkungan, pembangkit listrik ini juga lebih hemat dan efisien.
- Bermanfaat bagi tubuh
Peranan matahari bagi kehidupan di Bumi adalah membantu proses terjadinya vitamin D yang sangat berguna bagi pertumbuhan tulang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.