Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulu Tangkis: Pengertian, Sejarah Singkat, dan Perlengkapannya

Baca di App
Lihat Foto
BOLASPORT.com/Muhammad Alif Aziz
Atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Isfahani, sedang bertanding di Istora Senayan, Jakarta, 14 Juni 2022.
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Bulu tangkis masih menjadi salah satu permainan populer di Indonesia dan negara lainnya.

Permainan ini cukup sederhana. Alat yang dibutuhkan pun juga tidak sulit dicari, didapatkan, serta digunakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulu tangkis bisa dimainkan di dalam atau luar ruangan, dengan jumlah pemain minimal dua hingga empat orang.

Pengertian bulu tangkis

Menurut Muhammad Kharis Fajar, dkk dalam buku Sarana dan Prasarana Olahraga (2021), bulu tangkis sering juga disebut badminton.

Bulu tangkis adalah olahraga yang menggunakan raket dan kok sebagai alatnya, bisa dimainkan secara perseorangan (single) atau ganda (double).

Bisa juga diartikan bahwa bulu tangkis adalah cabang olahraga permainan yang bisa dilakukan di luar maupun dalam ruangan.

Baca juga: Permainan Bulu Tangkis: Ukuran lapangan, Net, dan Aturan Permainan 

Sejarah singkat bulu tangkis

Bulu tangkis berasal dari permainan India bernama Poona. Permainan ini tidak berkembang pesat di negara asalnya.

Kemudian para perwira perang Inggris membawa permainan ini ke Inggris, dan untuk pertama kalinya dimainkan secara resmi di kediaman Duke of Beaufort.

Pada 1934, IBF (International Badminton Ferderation) didirikan. Awalnya negara anggota hanya berasal dari Inggris, Denmark, Perancis, Irlandia, Netherland, Selandia Baru, dan Wales. Adapun, Sir George Thomas dari Inggris dipilih sebagai Ketua IBF.

Kemudian pada 1949 diadakan pertandingan beregu putra untuk memperebutkan piala dari Sir George Thomas, yang kemudian dikenal sebagai Thomas Cup.

Berlanjut pada 1957, diadakan pertandingan beregu putri untuk memperebutkan piala dari Ny. Betty Uber, yang kemudian dikenal sebagai Uber Cup. Thomas Cup dan Uber Cup dilaksanakan 3 tahun sekali.

Di Indonesia, permainan bulu tangkis baru berkembang pada 5 Mei 1951, dengan dibentuknya PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).

Pada 1968, Indonesia untuk pertama kalinya meraih juara dunia tunggal putra dengan Rudi Hartono sebagai atletnya.

Baca juga: Sejarah Singkat Bulu Tangkis Dunia dan Indonesia

Perlengkapan bulu tangkis

Berikut beberapa perlengkapan utama yang dibutuhkan dalam bulu tangkis, yaitu:

  • Raket

Panjang maksimal raket yang digunakan dalam bulu tangkis adalah 68 sentimeter dan lebarnya 22 sentimeter.

Kepala raket atau area senarnya berukuran 28 sentimeter dan lebar 22 sentimeter. Raket tersebut terbuat dari kayu atau aluminium dengan berat tak lebih dari 150 gram.

  • Kok

Dalam permainan badminton, kok bulu tangkis terbuat dari 16 helai bulu yang ditancapkan pada gabus berdiameter 25 sampai 28 milimeter.

Berat standar koknya sekitar 4,74 hingga 5,5 gram. Sedangkan tinggi koknya antara 64 hingga 74 milimeter.

  • Jaring (Net)

Jaring atau net dibutuhkan sebagai pembatas lapangan. Jaring dalam permainan bulu tangkis memiliki tinggi 1,55 meter dan berada tepat di tengah lapangan.

Baca juga: Peraturan Permainan Bulu Tangkis

Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang punya ketebalan 75 milimeter haruslah berwarna putih.

  • Sepatu

Kecepatan bergerak dalam lapangan sangat dibutuhkan. Karena itu para pemain bulu tangkis harus memakai sepatu.

  • Lapangan

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai garis setebal 40 milimeter, dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan.

Warna yang disarankan adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan harus terbuat dari kayu atau bahan sintetis yang lunak.

Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetis keras, sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain.

Baca juga: Peralatan dan Perlengkapan dalam Permainan Bulu Tangkis

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi