Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan: Pengertian dan Faktor Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Kelangkaan air membuat kedua anak tersebut harus berpergian jauh untuk mencari air.
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Jika sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka akan menciptakan atau menyebabkan terjadinya kelangkaan.

Kelangkaan tidak selamanya hanya dari sumber daya alam saja, melainkan juga modal, kewirausahaan, dan sebagainya. Berikut penjelasan mengenai kelangkaan dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan sumber daya Salah satu masalah ekonomi yang sering dihadapi manusia berupa kelangkaan.

Pada dasarnya kelangkaan terjadi karena ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Manusia memiliki kebutuhan yang beragam, sedangkan alat pemenuh kebutuhan manusia terbatas. Perilaku manusia yang terus berusaha untuk memenuhi kebutuhannya tersebut dipengaruhi oleh berbagai dorongan.

Baca juga: Kelangkaan Sumber Daya dan Cara Mengatasinya

Di mana dorongan tersebut dikenal dengan motif ekonomi. Motif ekonomi adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi.

Pengertian kelangkaan

Dalam ilmu ekonomi, kelangkaan dapat diartikan dalam dua hal, sebagai berikut:

Baca juga: 4 Dampak Negatif Kelangkaan

Faktor penyebab kelangkaan

Kelangkaan bukanlah hal yang mustahil, terutama terkait alat pemenuhan kebutuhan. Kelangkaan yang terjadi dalam kehidupan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Salah satunya adalah sifat manusia sendiri yang tidak pernah puas dengan yang sudah didapatkan, sehingga menimbulkan alat pemenuh kebutuhan baru.

Berikut penyebab kelangkaan, yaitu: 

Baca juga: Pengertian Kelangkaan dan 5 Penyebabnya

potensi sumber daya alam beragam karena perbedaan letak geografis setiap wilayah menyebabkan sumber daya alam tersebar tidak merata.

Ada daerah yang banyak sumber daya alamnya bahkan daerah tersebut subur dan daerah yang kurang memiliki potensi sumber daya alam atau bahkan daerah tersebut kurang subur.

Perbedaan geografis ini berpengaruh menimbulkan potensi kelangkaan yang berbeda. Misalnya, ada daerah yang kaya akan hasil tambang emas, akan tetapi lahannya tidak dapat digunakan untuk bercocok tanam.

Sebaliknya, ada daerah yang tanahnya subur, akan tetapi bahan tambang yang dihasilkan sedikit. Kedua daerah tersebut tentu akan memiliki potensi kelangkaan yang berbeda.

Namun, jika keduanya dapat memecahkan masalah tersebut, pasti akan memberikan dampak positif bagi kedua wilayah.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Letak Geografis?

  • Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat

Pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibanding pertumbuhan barang produksi menimbulkan kesenjangan antara kebutuhan dengan persediaan barang dan jasa.

Peningkatan penduduk tidak seimbang dengan persediaan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas. Sehingga, menimbulkan kelangkaan. 

  • Kecakapan sumber daya manusia yang terbatas

Penguasaan teknologi yang rendah serta modal yang terbatas menyebab kan produksi tidak efektif dan efisien.

Terbatasnya kecakapan sumber daya manusia menyebabkan sumber daya tidak mampu dimanfaatkan secara optimal dan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan manusia juga tidak maksimal.

Baca juga: Sumber Daya Alam: Pengertian dan Jenisnya

  • Perkembangan teknologi yang tidak sama

Di beberapa negara maju, perkembangan teknologi berlangsung cukup cepat. Adapun di negara berkembang justru perkembangan teknologi lambat dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan akan barang dan jasa.

Perkembangan iptek ini berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas produksi suatu barang.

Negara yang mempunyai perkembangan iptek baik akan memaksimalkan proses produksi dan berusaha memenuhi dengan optimal kebutuhan masyarakatnya yang membuat harga terjangkau.

Sebaliknya, negara yang kekurangan teknologi tidak dapat menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan.. 

Baca juga: Manfaat IPTEK di Bidang Pertanian

  • Kerusakan ekosistem alam

Eksploitasi manusia terhadap alam dapat merusak kelestarian yang ada di dalamnya. Misalnya mengubah hutan menjadi ladang dan kebun untuk bercocok tanam secara besar-besaran dapat memengaruhi ekosistem yang ada di dalamnya.

Keanekaragaman hayati dalam hutan akan terganggu, banyak tanaman mati dan hewan kehilangan tempat tinggalnya. Selain itu, perombakan hutan untuk ladang dan kebun dapat menyebabkan kebakaran hutan. 

  • Alat pemuas kebutuhan yang berasal dari alam jumlahnya terbatas 

Walaupun alam menyediakan berbagai alat pemenuh kebutuhan, akan tetapi tidak semua sumber daya alam dapat diperbarui.

Sebagian sumber daya alam termasuk dalam sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Bahkan, beberapa sumber daya yang dapat diperbarui membutuhkan waktu sangat lama, bahkan jutaan tahun untuk diproduksi kembali secara alami.

Baca juga: Jenis Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Kualitas, Jaminan, dan Wujudnya

Jumlah sumber daya alam makin berkurang dan dapat habis suatu saat nanti. Jika manusia tidak melakukan inovasi dan melakukan penghematan, maka kelangkaan sumber daya alam akan segera terjadi.

Sebagai contoh, minyak bumi yang saat ini terus dieksploitasi lama-kelamaan akan habis. Padahal, minyak bumi membutuhkan waktu jutaan tahun untuk dipulihkan kembali.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi