Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Tradisional: Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, dan Keunikannya

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org/ Christopher Michel
Tari Pendet, Bali
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya. Ada jutaan budaya tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, salah satunya adalah tari tradisional yang menjunjung ciri khas dari suatu daerah tertentu. 

Pengertian tari tradisional

Para ahli mengemukakan pengertian tari tradisionalnya masing-masing.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alwi menyebutkan bahwa kesenian tradisional adalah kesenian yang diciptakan oleh masyarakat banyak yang mengandung unsur keindahan yang hasilnya menjadi milik bersama.

Menurut Sekarningsih dan Rohayani dalam buku Kajian Lanjutan Pembelajaran Tari dan Drama (2006), seni tari adalah tarian yang telah mengalami perjalanan dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang dipertahankan secara turun-temurun serta memiliki hubungan ritual atau adat istiadat.

Adapun, menurut Robby Hidayat dalam buku Wawasan Seni Tari (2005), tari tradisi adalah tarian yang dibawakan dengan tata cara yang berlaku di suatu lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun temurun.

Baca juga: Seni Tari: Pengertian dan Gerak Tari

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengertian tari tradisional adalah tarian yang telah berkembang dari masa ke masa yang telah melewati waktu yang cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik tertentu.

Perkembangan tersebut membuat tari tradisional memiliki nilai-nilai estetika klasik yang dilestarikan dari generasi ke generasi.

Ciri Ciri tari tradisional

Beberapa ciri-ciri tari tradisional tersebut adalah:

Baca juga: Perbedaan Tari Modern dan Tari Tradisional

Fungsi tari tradisional

Fungsi tari tradisional meliputi berbagai sarana untuk upacara adat tergantung dari kebudayaan masing-masing daerah yang memegang tradisi yang meliputi:

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi tari tradisional terbagi menjadi beberapa peran utama.

Yaitu, tari tradisi sebagai upacara adat yang secara khusus berfungsi sebagai sarana upacara agama dan adat, tari untuk bersenang-senang atau tari pergaulan sosial,  dan tari sebagai hiburan teatrikal atau tontonan rakyat.

Baca juga: Fungsi Tari sebagai Media Hiburan dan Contohnya

Jenis tari tradisional

Terdapat tiga jenis tari tradisional yaitu tari primitif, tari klasik, dan tari rakyat. Berikut penjelasannya: 

Tari primitif

Tari primitif merupakan ungkapan kehendak atau keyakinan. Tari primitif sangat sederhana, baik dalam unsur gerak, busana, rias, iringan, atau tempat pertunjukannya.

Gerakan tari mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan iringan tari primitif berupa pukulan-pukulan ritmis dari alat musik pengiring.

Tari klasik

Tari klasik adalah tarian yang telah mencapai keindahan yang tinggi. Tari klasik merupakan tarian yang dipelihara dengan baik di istana dan kalangan bangsawan.

Gerakan tari klasik memiliki aturan tertentu. Bentuk gerak tari klasik diatur secara teliti, mengikat, dan tidak boleh dilanggar.

Baca juga: Mengenal Tari Klasik Keraton 

Jika penari melakukan gerakan yang tidak sesuai aturan, dianggap salah. Dalam tari klasik, unsur pendukung juga diatur, seperti busana, iringan musik, pola lantai, bahkan dialog.

Tari rakyat

Tari rakyat adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat. Tari rakyat sangat sederhana dan gerakannya tidak mengikuti aturan. Namun, jika dibandingkan dengan tari primitif, tari rakyat lebih variatif.

Keunikan gerak tari tradisional

Setiap tari tradisional memiliki keunikan masing-masing yang membedakan dari tari lainnya. Contoh konkret keunikan gerak tari tradisional di Indonesia adalah:

  • Keunikan gerak pada mata dapat dijumpai dalam Tari bali yang menggerakan bola matanya ke kanan ke kiri secara cepat, ekspresi tari dapat terwakili melalui gerakan mata tersebut.
  • Keunikan motif gerak pada jari tangan dapat dijumpai pada tari Gending Sriwijaya karena melentikan jari-jari tangan merupakan kekuatan utama tarian ini.
  • Tari daerah Sulawesi Selatan, yakni Pagellu memiliki ciri khas gerak dengan kaki yang tertahan pada lantai.
  • Pada tari Minangkabau dapat dijumpai gerakan tangan yang kuat, terkadang mengalun namun terkadang patah-patah. Motif gerak Minangkabau ini banyak dipengaruhi oleh motif gerak pencak silat.
  • Keunikan gerak pada tangan dapat ditemui pada tari Jawa gaya Surakarta maupun Yogyakarta. Bentuk-bentuk jari tangan digerakkan sedemikian rupa agar dapat mencirikan dan membentuk karakter tari. Misalnya karakter gagah atau justru karakter yang lembut.
  • Keunikan gerak kaki pada tarian yang berasal dari Papua adalah kaki penari cenderung bergerak secara ritmis dan sangat dinamis.
  • Tarian suku Dayak memiliki gerak unik yang menyelipkan bulu burung enggang yang diselipkan di jari-jari tangannya.

Baca juga: Tari Gending Sriwijaya, Tarian Tradisional Khas Sumatera Selatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi