Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami: Penyebab, Daerah Rentan, dan Langkah Penyelamatan Diri

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Penyebab tsunami yang paling utama adalah gempa bumi. Daerah rentan tsunami adalah kawasan Lingkaran Api Pasifik. Bagaimana langkah penyelamatan diri dari tsunami?
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Tsunami adalah serapan dari bahasa Jepang, berarti gelombang pelabuhan. Tsunami sering kali terjadi akibat gempa bumi.

Menurut Siti Dahlia dan Wira Fazri Rosyidin dalam Modul Pembelajaran Geografi Kebencanaan (2021), tsunami adalah gelombang transien (berlangsung sangat cepat dan singkat) yang terjadi karena aktivitas tektonik atau letusan gunung api dasar laut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat kedalaman laut sangat memengaruhi besarnya gelombang tsunami. Karena kecepatan gelombang tsunami cenderung menurun seiring berkurangnya kedalaman laut.

Penyebab tsunami

Berdasarkan proses terjadinya, ada empat penyebab terjadinya tsunami:

Kecepatan gelombang tsunami tergantung kedalaman laut. Misalnya, laut dengan kedalaman tujuh ribu meter, kecepatannya bisa mencapai 942,9 kilometer/jam.

Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan pesawat jet. Namun, tinggi gelombang saat di tengah laut biasanya tidak lebih dari 60 sentimeter. Sehingga, kapal yang sedang berlayar di atasnya jarang merasakan tsunami.

Proses terjadinya tsunami di Indonesia ada yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.

Baca juga: 4 Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami

Letusan Gunung Krakatau pada 1883, menimbulkan gelombang tsunami setinggi 12 lantai gedung, di daerah Lampung dan Banten. Akibatnya, lima ribu kapal hancur, pulau kecil tenggelam, dan hampir 36.000 orang tewas.

Penyebab tsunami lainnya adalah longsor bawah laut. Disebabkan oleh pergerakan besar pada kerak Bumi yang sering terjadi di perbatasan antarlempeng tektonik.

Sederhananya, longsor ini terjadi karena adanya tabrakan antara lempeng samudra dengan benua. Tsunami yang terjadi karena longsoran bawah laut disebut tsunamic submarine.

Misalnya, longsoran es dan batuan jatuh ke Teluk Lituya di Alaska pada 1958 yang menyebabkan tsunami.

Tinggi gelombang saat itu sekitar 350 sampai 500 meter, dan melanda lereng gunung, pepohonan, dan semak belukar. Tsunami tersebut menewaskan dua orang pemancing ikan.

Merupakan salah satu penyebab utama terjadinya tsunami. Gempa merupakan pergerakan lempeng yang memungkinkan terjadinya gesekan atau tumbukan antarlempeng.

Gesekan atau tumbukan tersebut membuat salah satu lempeng mengalami kenaikan dan lainnya penunjaman.

Baca juga: Syarat Terjadinya Tsunami Akibat Gempa Bumi

Dilansir dari buku Ensiklopedia Bencana: Tsunami (2016) oleh Rani Siti Fitriani dkk, beberapa kriteria gempa bumi yang dapat menyebabkan tsunami:

  1. Pusat gempanya berada di laut, dan kurang dari 30 kilometer dari permukaan laut
  2. Magnitudo gempanya lebih dari 6 SR (skala Richter)
  3. Sesar gempanya tergolong vertikal.

Daerah rentan tsunami

Rawan tidaknya suatu daerah terhadap tsunami ditentukan oleh ada atau tidaknya pemicu, terutama gempa bumi berkekuatan besar di lautan, yang menjadi penyebab tsunami paling umum.

Hampir 80 persen tsunami di Bumi terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik, yakni zona penunjaman di sekitar Samudra Pasifik yang mengalami banyak gempa bumi besar.

Lingkaran api ini mencakup Selandia Baru, Papua Nugini, Indonesia, pantai timur Asia (terutama Filipina dan Jepang) sampai ke utara, pantai barat Amerika Utara dan Selatan.

Selain itu, kawasan Palung Sumatera yang berada di Samudra Hindia, lepas pantai barat dan selatan pulau Sumatra dan Jawa, Indonesia, juga termasuk zona penunjaman yang rentan tsunami.

Di luar dua kawasan ini, tsunami cukup jarang terjadi. Tercatat tsunami pernah terjadi di Pantai Makran (selatan Iran dan Pakistan), Laut Tengah, serta pantai barat Portugal.

Baca juga: Tsunami: Tanda-tanda dan Prosesnya

Langkah penyelamatan diri dari tsunami

Sebagaimana gempa, tsunami juga tidak bisa dicegah. Berikut beberapa langkah penyelamatan diri dari tsunami:

  • Jika ada guncangan gempa bumi di sekitar pantai, dan air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segera berlari menuju tempat yang tinggi, seperti perbukitan atau bangunan tinggi.
  • Jangan mendekat ke arah pantai, jika sedang berada dalam perahu atau kapal di tengah laut dan mendengar berita bahwa telah terjadi tsunami. Arahkan perahu ke laut.
  • Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Karena gelombang berikutnya bisa jadi menerjang.
  • Berikan pertolongan pertama pada korban jika gelombang tsunami telah reda.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi