Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Peta adalah rupa permukaan bumi yang digambarkan menggunakan suatu sistem proyeksi dengan skala tertentu sehingga dapat disajikan dalam bidang datar. Peta dibuat dengan tujuan memberikan informasi tentang ruang suatu wilayah.
Peta merupakan representasi permukaan bumi berupa gambar, yang menunjukkan bagaimana sesuatu akan saling terkait oleh jarak, arah, dan ukuran.
Peta bukan foto dari permukaan bumi. Peta justru dapat menunjukkan banyak hal dari permukaan bumi yang tidak bisa ditunjukkan oleh foto.
Menurut International Cartographic Association (ICA), peta yang baik setidaknya memenuhi empat syarat berikut:
- Menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
- Tidak boleh membingungkan.
- Mudah dimengerti.
- Rapi dan bersih
Baca juga: Perbedaan Peta Umum dan Peta Khusus
Jenis-Jenis Peta
Secara garis besar, peta dapat dibedakan menjadi dua, yaitu peta umum dan peta khusus:
- Peta umum adalah peta yang menggambarkan hampir semua unsur kenampakan wilayah.
- Peta khusus atau disebut juga peta tematik adalah peta yang menggambarkan tema tertentu atau suatu kenampakan di permukaan bumi
Fungsi Peta
Peta memiliki beberapa fungsi, yaitu:
- Sebagai penunjuk lokasi suatu tempat di permukaan Bumi. Peta juga bisa berguna untuk menunjukkan suatu arah sehingga kita tidak tersesat.
- Untuk memperlihatkan ukuran jarak atau luas dan arah suatu tempat di permukaan Bumi.
- Untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan Bumi sehingga tampak jelas terlihat. Misalnya, letak benua, pulau, sungai, laut, gunung, dan bentuk lainnya.
- Sebagai alat penyedia data tentang potensi suatu wilayah. Misalnya, Pulau Kalimantan memiliki banyak tambang dan Pulau Jawa memiliki banyak persawahan.
- Alat bantu peneliti atau ilmuwan sebelum melakukan survei. Peta digunakan untuk mengetahui kondisi suatu daerah yang akan diteliti. Di antaranya, untuk mengetahui ketinggian suatu wilayah, pola curah hujan, dan kelembapan suatu daerah.
- Sebagai alat untuk mempelajari fenomena alam, peristiwa sosial, atau gejala geografi di permukaan Bumi.
Baca juga: Jenis-jenis Peta
Komponen Peta
Agar sebuah peta dapat menyajikan data yang lengkap, akurat, dan mudah dipahami, maka perlu memiliki komponen peta. Ada 10 komponen-komponen peta, yaitu:
- Judul peta
- Garis tepi
- Orientasi
- Skala peta
- Legenda atau keterangan peta
- Koordinat (gari Bujur dan Lintang)
- Simbol peta
- Lettering
- Warna peta
- Sumber daya dan tahun pembuatan
Baca juga: Rumus Jarak Sebenarnya pada Peta dan Contoh Soalnya
Berikut penjelasan lengkapnya:
Judul petaJudul peta merupakan hal yang pertama dilihat seseorang saat melihat sebuah peta. Biasanya, judul peta terletak di bagian tengah atas peta.
Jika judul peta diletakkan di bagian peta yang lain, letak judul tidak boleh mengganggu penampakan seluruh peta. Dalam judul peta memuat informasi sesuai isi informasi peta.
Garis tepiGaris tepi adalah garis yang terletak di bagian tepi peta dan ujung-ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan.
OrientasiOrientasi peta atau diagram petunjuk arah menunjukkan posisi dan arah suatu titik maupun wilayah. Orientasi peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah utara dan dapat diletakkan di bagian mana saja sejauh tidak mengganggu kenampakan peta
Baca juga: Proyeksi Peta dan Jenis-jenisnya
Skala petaSkala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang atau luas wilayah di peta dan jarak sebenarnya dengan satuan ukur yang sama. Ada tiga bentuk penyajian skala pada peta, yaitu:
- Skala pecahan (numerik)
Skala pecahan adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk angka perbandingan atau pecahan. Misalnya, 1: 250.000. Skala ini menunjukkan bahwa setiap 1 cm pada peta sama dengan 250.000 cm atau 2,5 km pada kondisi sebenarnya.
- Skala garis (grafis)
Skala garis adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk sebuah ruas bilangan atau batang pengukur. Misalnya skala 1: 1000.000 yang menunjukkan bahwa satuan jarak 1 cm di peta berbanding lurus dengan satuan jarak 10 km kondisi sebenarnya.
- Skala kalimat (skala verbal)
Skala kalimat adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat. Meski skala kalimat mudah dimengerti, kurang biasa digunakan. Skala ini dapat dilihat pada peta-peta buatan Inggris
Legenda atau keterangan petaLegenda peta memuat keterangan semua simbol yang terdapat pada peta agar mudah dipahami. Legenda berisi informasi penting yang dapat digunakan untuk menerjemahkan sebuah peta.
Biasanya, legenda ditempatkan pada sisi kiri atau kanan bagian bawah suatu peta atau di dalam garis tepi. Penempatan legenda peta hendaknya tidak mengganggu tampilan peta secara keseluruhan.
Koordinat (garis Bujur dan Lintang)Garis bujur dan lintang disebut juga dengan garis astronomi. Garis bujur dan lintang biasanya ditunjukkan dengan satuan derajat
Baca juga: Manfaat Membuat Peta Minda (Mind Mapping)
Simbol petaUntuk menampilkan fenomena dan bentuk secara informatif, digunakan simbol. Simbol peta digunakan untuk mewakili benda yang sebenarnya.
Agar simbol yang digunakan pada peta dapat memberikan informasi yang tepat, simbol harus sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum.
Berdasarkan bentuknya, ada tujuh kategori simbol peta, yakni:
- Simbol titik untuk menyajikan lokasi tempat atau posisi data, seperti simbol kota, gunung, pertambangan, titik triangulasi (titik ketinggian) dari permukaan laut.
- Simbol garis untuk menyajikan data geografis, seperti sungai, batas wilayah, dan jalan.
- Simbol wilayah (area) untuk menunjukkan kenampakan wilayah, seperti rawa, hutan dan padang pasir.
- Simbol aliran untuk menyatakan alur dan gerak suatu fenomena.
- Simbol batang untuk menyatakan harga suatu fenomena atau membandingkannya dengan harga fenomena yang lain.
- Simbol lingkaran untuk menyatakan kuantitas dalam bentuk persentase.
- Simbol bola, untuk menyatakan volume (isi). Makin besar bola, makin besar pula volumenya. Demikian juga sebaliknya
Sementara itu, berdasarkan sifatnya, ada simbol kualitatif dan kuantitatif. Simbol kualitatif dipakai untuk membedakan persebaran fenomena yang digambarkan tanpa ukuran yang tegas.
Sedangkan simbol kuantitatif digunakan untuk menyatakan atau membedakan nilai fenomena yang digambarkan. Simbol-simbol kuantitatif biasanya menunjukkan gradasi nilai dalam bentuk arsiran atau warna
Baca juga: Peta Tematik: Pengertian, Jenis, dan Kegunaannya
LetteringLettering adalah semua tulisan bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak, dan miring. Contoh penulisan pada peta, sebagai berikut:
- Gunakan huruf proporsional.
- Judul ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak.
- Kenampakan air menggunakan jenis huruf miring.
- Nama tempat ditulis dengan huruf tegak.
- Sebaiknya tidak terlalu banyak huruf pada peta. Oleh karena itu, sebaiknya informasi yang ada hanya yang penting dan ditulis secara singkat dan padat.
Penggunaan warna digunakan untuk menonjolkan perbedaan obyek pada peta. Penggunaan warna berbeda itu antara lain terlihat pada hal-hal berikut:
- Warna dasar coklat untuk menggambarkan relief muka bumi
- Warna dasar biru untuk menggambarkan wilayah perairan (sungai, danau, laut)
- Warna dasar hijau untuk menggambarkan vegetasi (hutan, perkebunan)
- Warna merah dan hitam untuk menggambarkan hasil budi daya manusia (misal jalan, permukiman, batas wilayah, dan pelabuhan).
- Warna putih menggambarkan es di permukaan bumi
Sumber peta menunjukkan sumber data yang digunakan dalam pembuatan peta. Sumber peta memberi kepastian bahwa data dan informasi pada peta akurat. Sumber peta biasanya diletakan di bagian bawah peta.
Sementara itu, tahun pembuatan dapat membantu pembaca untuk menganalisis berbagai kecenderungan perubahan fenomena dari waktu ke waktu
Baca juga: Syarat-Syarat Pembuatan Peta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.