KOMPAS.com - Stimulus respons merupakan model komunikasi dasar yang dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristic. Di mana stimulus respons merupakan suatu perinsip belajar sederhana. Efek menjadi reaksi terhadap stimulus tertentu.
Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2005) dijelaskan bahwa model komunikasi stimulus-respons (S-R) secara sederhana menggambarkan keterkaitan antara stimulus dan respons.
Model ini merupakan model yang paling dasar dan paling tua sebelum munculnya model komunikasi yang lain. Secara garis besar model komunikasi stimulus-respons erat kaitannya dengan aksi-reaksi.
Melalui komunikasi secara verbal atau nonverbal, tanda-tanda, dan simbol maka akan muncul tindakan seseorang untuk memberikan respons atau tanggapan.
Contohnya, ketika seseorang melambaikan tangan kepada kita, maka kita akan balas untuk melambaikan tangan atau merespons dengan cara yang lain.
Baca juga: Komunikasi Interpersonal: Tujuan dan Fungsi
Unsur-unsur komunikasi stimulus-respons
Dilansir dari buku Dasar-Dasar Penyiaran (2011) oleh Djamal dan kawan-kawan, dalam teori stimulus-respons terdapat unsur-unsur yang tidak dapat kita pisahkan. Unsur-unsur tersebut adalah pesan (stimulus), komunikan (organism), dan efek (respons).
Berikut penjelasannya:
Pesan (stimulus)Pesan menjadi unsur penting dalam komunikasi, hal ini karena pokok bahasan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
Dalam komunikasi publik, sebuah pesan sangat berperan penting. Tanpa adanya pesan, komunikasi tidak akan berjalan dengan baik.
Komunikan (organism)Komunikan merupakan elemen yang menerima stimulus yang diberikan oleh komunikator. Sikap komunikan dalam menyikapi stimulus yang diterima akan berbeda-beda. Tergantung pribadi yang menerima bentuk stimulus tersebut.
Dalam mempelajari sikap, terdapat tiga variabel penting, yakni perhatian, pengertian, dan penerimaan.
Tiga variabel tersebut akan menentukan bagaimana respons yang akan diberikan oleh komunikan setelah menerima pesan atau stimulus.
Sikap yang dimaksud adalah kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi, atau nilai.
Baca juga: Komunikasi Interpersonal: Definisi dan Karakteristik
Efek (respons)Proses perubahan perilaku menggambarkan proses belajar pada individu, yang terdiri dari:
- Stimulus yang diberikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak. Jika stimulus tidak diterima artinya stimulus atau pesan tersebut tidak efektif terhadap komunikan. Tetapi jika pesan diterima artinya ada perhatian dari komunikan dan pesan tersebut efektif.
- Apabila pesan atau stimulus mendapat perhatian dari komunikan maka individu tersebut mengerti pesan tersebut dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
- Kemudian komunikan mengolah pesan sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterima (sikap).
- Dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan, maka stimulus atau pesan tersebut memiliki efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku)
- Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya, komunikan akan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerima pesan, maka terjadi kesediaan untuk mengubah sikap.
Baca juga: 8 Unsur Komunikasi dan Fungsinya
Pada dasarnya komunikasi ini bersifat statis dengan kata lain manusia membutuhkan stimulus terlebih dahulu untuk memberikan respons.
Stimulus berasal dari luar diri manusia sehingga tindakan yang dilakukan di luar kehendak atau keinginan orang tersebut.
Dampak yang diberikan sebagai respons dipengaruhi besar kecilnya stimulus. Semakin banyak atau sering stimulus yang diberikan maka semakin besar pula tindakan (respons) yang terjadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.