Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Erosi berasal dari bahasa Latin erosionem (berarti menggerogoti) atau disebut juga pengikisan adalah suatu peristiwa yang terjadi secara alami oleh pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya).
Pengikisan tersebut diakibatkan transportasi oleh angin, tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi ataupun makhluk hidup.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), erosi adalah sebuah kondisi pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus.
Secara umum, erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin.
Proses erosi ini dapat menyebabkan merosotnya produktivitas tanah, daya dukung tanah dan kualitas lingkungan hidup.
Baca juga: Pengertian Erosi dan Akibatnya
Penyebab erosi
Erosi dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan aktivitas manusia. Penjelasannya, yaitu:
- Faktor alam
Penyebab pertama terjadinya pengikisan tanah adalah faktor alam atau erosi alamiah. Kondisi tersebut terjadi karena alam perlu mempertahankan keseimbangan tanah.
Pengikisan ini umumnya masih menyediakan tanah sebagai media bagi tumbuhan hidup.
- Aktivitas manusia
Penyebab kedua karena aktivitas manusia. Kondisi tersebut terjadi ketika lapisan tanah bagian atas mengalami pengelupasan.
Baca juga: Jenis-Jenis Erosi
Misalnya pembangunan, praktik budidaya tanaman yang tidak memperhatikan sistem konservasi, dan berbagai aktivitas manusia lainnya yang sifatnya merusak.
Faktor penentu terjadinya erosi
Faktor penentu terjadinya erosi adalah topografi, tanah, vegetasi, dan manusia. Dengan penjelasan sebagai berikut:
TopografiTopografi atau tinggi rendahnya permukaan bumi juga bisa menjadi pemicu terjadinya pengikisan.
Topografi akan menyebabkan terjadinya perbedaan lereng. Kemiringan dan panjang lereng yang sangat berpengaruh terhadap aliran permukaan dan pengikisan.
TanahTanah menjadi faktor penentu berikutnya. Beberapa hal dari kondisi tanah yang bisa menyebabkan pengikisan antara lain ketahanan tanah terhadap penyebab kerusakan baik air hujan atau aktivitas di permukaan dan kemampuan tanah untuk menyerap air.
Baca juga: 6 Fungsi Tanah dalam Ekosistem, Apa Sajakah Itu?
Kehadiran vegetasi di atas permukaan bumi akan memengaruhi aliran permukaan dan pengikisan. Pengaruh tersebut antara lain:
- Intersepsi hujan yang dilakukan oleh tajuk tanaman.
- Vegetasi yang memengaruhi kecepatan aliran di permukaan dan kekuatan perusak yang berasal dari air.
- Akar tanaman akan memengaruhi kegiatan biologi yang berhubungan dengan pertumbuhan tanaman tersebut dan akan memengaruhi porositas tanah.
- Transpirasi yang terjadi akan membuat tanah menjadi lebih kering.
Baca juga: Tanaman Teh Dapat Menahan Erosi
ManusiaKegiatan kegiatan yang berkaitan dengan perubahan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap erosi, misalnya perubahan penutupan tanah akibat penggundulan atau pembabatan hutan untuk permukiman, lahan pertanian, atau gembalaan.
Perubahan topografi secara mikro akibat penerapan terasering, penggemburan tanah dengan pengolahan, serta pemakaian stabilizer dan pupuk yang berpengaruh kepada struktur tanah.
Jenis-jenis erosi dan penyebabnya
Erosi dapat terjadi di mana pun. Sementara jika dilihat dari karakter proses terjadi dan penyebab fenomena ini, erosi bisa dikategorikan dalam empat jenis pengikisan tanah, sebagai berikut:
Erosi air (ablasi)Erosi air bisa terjadi karena air sungai maupun hujan. Curah hujan tinggi bisa meningkatkan risiko erosi. Erosi karena air ini terbagi menjadi empat macam.
Baca juga: Penyebab Tanah Longsor
- Erosi percik. Erosi macam ini dipicu oleh turunnya air hujan. Air akan jatuh ke tanah dan membawanya pergi.
- Erosi lembar. Erosi jenis ini terjadi di tanah lereng gunung. Lapisan atas yang tipis terbuang bersama air hujan. Efek buruknya yaitu kesuburan tanah menurun.
- Erosi alur. Pengikisan tanah yang telah berlangsung, dapat menimbulkan alur. Nantinya alur ini sebagai tempat mengalir air.
- Erosi parit. Jika kikisan tanah menyebabkan alur dengan kedalaman lebih dari 0,3 meter maka di situ terjadi erosi parit.
Erosi korasi atau deflasi penyebabnya adalah angin dan biasa terjadi di daerah gurun. Angin akan menerbangkan butiran pasir ke tempat lain secara konstan. Proses ini disebut aeolian.
Angin dapat mengikis material yang tampak pada dan menyisakannya sedikit dalam waktu lama.
Ventifact adalah batuan yang terbentuk dari erosi angin ini. Pada korasi, erosi bisa disebabkan oleh angin dan badai pasir. Sementara untuk deflasi, erosi yang dipicu angin saja.
Baca juga: Sedimentasi: Pengertian dan Jenis-jenisnya
AbrasiAbrasi adalah proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak.
Disebut pula dengan istilah erosi pantai, abrasi bisa memicu kerusakan garis pantai ketika kejadian ini membuat terganggunya keseimbangan alam di pesisir.
Kekuatan erosi oleh gelombang air laut sangat tinggi. Selain mengikis pasir, erosi jenis ini juga dapat menggerus bebatuan dan tanah. Hal tersebut dapat berdampak pada permukiman dan ekosistem pesisir.
Baca juga: Abrasi Pantai: Pengertian dan Penyebabnya
EksarasiEksarasi adalah erosi yang disebabkan oleh gerakan es mencair. Pencairan lapisan es bisa membuat bebatuan akan ikut bergerak ke bawah dan mengendap. Hasil dari eksarasi disebut fjord.
Kejadian eksarasi kerap terjadi di pegunungan bersalju. Pada saat longsor salju (gletser) terjadi, bebatuan menggesek tanah di bawahnya dan mengikisnya.
Saat ini tempat seperti Greenland dan Antartika, terus terkikis oleh gletser sebanyak 0,5 sentimeter tiap tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.