Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Letak astronomis adalah letak suatu wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan garis khatulistiwa.
Adapun, garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.
Dinamakan garis khayal karena sebenarnya Bumi tidak benar-benar memiliki garis pada permukaannya. Garis ini umumnya digunakan untuk ilmu astronomi.
Letak astronomis Indonesia
Berdasarkan koordinatnya, letak Indonesia secara astronomis berada pada 6 derajat Lintang Utara (LU) - 11 derajat Lintang Selatan (LS) dan 95 derajat Bujur Timur (BT) - 141 derajat Bujur Timur (BT).
Baca juga: Batas Wilayah Indonesia secara Geografis dan Astronomis
Berikut wilayah di Indonesia yang berada pada letak astronomis tersebut:
- Batas wilayah Indonesia paling utara pada koordinat 6 derajat LU terletak di Pulau We, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
- Batas wilayah Indonesia paling selatan pada koordinat 11 derajat Lintang Selatan berada di Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
- Batas wilayah Indonesia paling barat pada koordinat 95 derajat Bujur Timur berada di Pulau Breueh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
- Batas Wilayah Indonesia paling timur pada koordinat 141 derajat Bujur Timur berada di Sungai Fly, Kota Merauke, Provinsi Papua.
Wilayah Indonesia juga dilewati oleh garis zero latitude (garis lintang 0 derajat) atau biasa disebut dengan garis equator atau garis khatulistiwa.
Wilayah di Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa adalah:
- Kota Bonjol di Sumatra Barat
- Kota Pontianak di Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi
- Kepulauan Batu di Sulawesi Utara
- Pulau Halmahera di Maluku Utara
- Pulau Waigeo di Papua Barat
Baca juga: Garis Bujur: Pengertian dan Fungsinya
Pengaruh letak astronomis Indonesia
Letak garis lintang Indonesia yang berada pada 6 derajat Lintang Utara - 11 derajat Lintang Selatan menjadikan Indonesia beriklim tropis dengan ciri-ciri:
- Intensitas curah hujan tinggi
- Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun
- Memiliki 2 musim yaitu kemarau dan penghujan
- Kelembaban udara yang tinggi
- Memiliki hutan hujan tropis
Letak garis bujur Indonesia yang berada pada 95 derajat Bujur Timur - 141 derajat Bujur Timur berpengaruh pada pembagian waktu di Indonesia, yaitu:
- Waktu Indonesia Barat (WIB)
Daerah yang berada di Indonesia bagian Barat memiliki selisih waktu +7 terhadap GMT (Greenwich Mean Time).
Wilayah-wilayah tersebut adalah seluruh Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Madura, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
Baca juga: Perbedaan Waktu Indonesia: WIB, WITA dan WIT
- Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Daerah Indonesia bagian tengah memiliki selisih waktu +8 terhadap GMT (Greenwich Mean Time).
Wilayah-wilayah tersebut adalah Pulau Bali, Pulau Nusa Tenggara, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
- Waktu Indonesia Timur (WIT)
Daerah Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu +9 terhadap GMT (Greenwich Mean Time).
Wilayah-wilayahnya adalah Kepulauan Maluku, Pulau Papua, dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
Baca juga: Tabel Perbedaan Waktu di Indonesia dengan Negara Lainnya
Keuntungan letak astronomis Indonesia
Letak Indonesia secara astronomis memberikan beberapa keuntungan. Berikut beberapa keuntungan letak astronomis Indonesia:
- Memiliki hutan hujan tropis yang luas
Iklim tropis membuat Indonesia memiliki hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis merupakan penyumbang oksigen terbesar di dunia yang bisa mengurangi pemanasan global.
Hutan hujan tropis juga merupakan habitat yang ideal untuk flora dan fauna.
- Memiliki keragaman flora dan fauna yang bervariasi
Indonesia memiliki flora dan fauna yang beragam. Hal ini tidak terlepas dari kondisi iklim di Indonesia. Iklim tropis sangat ideal untuk pertumbuhan flora dan perkembangbiakan fauna.
Baca juga: 7 Hutan Hujan Tertua di Dunia
- Lahan pertanian dan perkebunan yang subur
Intensitas curah hujan yang tinggi dan disinari matahari sepanjang tahun menyebabkan tanah di Indonesia sangat subur.
Melimpahnya hasil pertanian dan perkebunan dapat membantu meningkatkan perekonomian negara.
- Terhindar dari angin topan
Suhu di daerah tropis tinggi dan tekanannya rendah, sehingga massa udara akan dipaksa naik secara vertikal ketika melewati daerah khatulistiwa.
Akibat kenaikan massa udara ini, Indonesia terbebas dari adanya angin topan.
Baca juga: Mengapa di Indonesia Tidak Terjadi Badai?
- Tempat tujuan pariwisata alam
Pemandangan alam di Indonesia sangat menawan dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pemandangan alam Indonesia yang menawan tidak terlepas dari pengaruh iklim tropis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.