Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Teori tentang Cahaya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Salah satu contoh teori tentang cahaya adalah teori kuantum.
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Cahaya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia membutuhkan lampu untuk menerangi ruangan, dan matahari untuk menjemur pakaian serta hasil bumi.

Tumbuhan juga memerlukan matahari untuk membuat makanan melalui fotosintesis. Semua makhluk hidup pada dasarnya membutuhkan cahaya demi kelangsungan hidupnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena perannya yang sangat penting, banyak ilmuwan yang meneliti cahaya dan mengemukakan beberapa teorinya.

Berikut enam teori tentang cahaya:

Teori abad ke-10

Al-Haitham seorang ilmuwan Muslim terpopuler di bidang optik, menyatakan bahwa tiap titik pada daerah yang terkena cahaya, mengeluarkan sinar ke segala arah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hanya satu sinar dari tiap titik yang masuk ke mata secara tegak lurus, dapat dilihat.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Dualisme Cahaya?

Teori partikel

Sir Isaac Newton (1642-1727), seorang ilmuwan Inggris, dalam Hypothesis of Light (1675), menyatakan bahwa sumber cahaya dipancarkan partikel sangat kecil dan ringan ke segala arah dengan kecepatan sangat besar.

Jika partikel ini mengenai mata, akan timbul kesan bahwa kita dapat melihat sumber cahaya tersebut.

Dengan teori ini, Newton menjelaskan bahwa cahaya merambat lurus karena peristiwa refleksi dan refraksi cahaya.

Teori gelombang Christian Huygens

Christian Huygens(1629-1695), seorang ilmuwan Belanda, menyatakan bahwa cahaya dipancarkan ke segala arah sebagai ciri-ciri gelombang.

Pendapat ini menggantikan teori partikel halus. Karena gelombang tidak diganggu oleh gravitasi, dan menjadi lebih lambat ketika memasuki medium yang lebih padat.

Teori gelombang ini menyatakan bahwa gelombang cahaya akan berinterferensi dengan gelombang lainnya, seperti gelombang bunyi.

Baca juga: Kelemahan Teori Partikel Cahaya

Teori elektromagnetik Maxwell

Pada akhir abad ke-19, James Clerk Maxwell (1831-1879), ilmuwan berkebangsaan Skotlandia, memublikasikan teori matematis tentang elektromagnetisme.

Menurut Maxwell, gelombang cahaya termasuk gelombang elektromagnet sehingga tidak memerlukan medium untuk merambat.

Maxwell memprediksi keberadaan gelombang elektromagnetig dengan hukum kelistrikan dan kemagnetan.

Akhirnya, diperoleh cepat rambat gelombang elektromagnetik yang besarnya sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 3.10? meter per detik.

Teori kuantum

Dicetuskan oleh Max Planck pada abad ke-19. Pada 1900, Planck menyatakan bahwa meski cahaya merupakan gelombang, tetapi dapat menukar energi dalam jumlah tertentu.

Planck menyebut bahwa cahaya terdiri dari paket energi diskret yang disebut quanta.

Baca juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Interferensi Cahaya

Teori Planck secara umum menyatakan bahwa cahaya memiliki sifat sebagai gelombang, dan sifat sebagai partikel yang dikenal dengan dualisme partikel gelombang.

Teori ini kemudian diperkuat oleh Albert Einstein pada 1905 yang menyatakan bahwa cahaya terdiri dari paket energi yang disebut foton.

Selain itu, teori ini dapat menjelaskan efek fotolistrik dan efek Compton yang tidak dapat dijelaskan jika memandang cahaya sebagai gelombang.

Teori dualitas partikel-gelombang

Teori ini menyatakan bahwa cahaya berupa partikel dan gelombang. Ini merupakan teori modern yang menjelaskan sifat cahaya, dan bahkan sifat partikel secara umum.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi