Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Pegunungan: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Ekosistemnya

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Ilustrasi hutan pegunungan
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Hutan merupakan habitat alami yang dihuni oleh berbagai macam jenis tumbuhan yang lebat, seperti semak, rumput, jamur, tumbuhan jenis paku-pakuan, pohon-pohon serta tumbuhan lainnya di suatu wilayah yang sangat luas.

Hutan montana atau pegunungan adalah salah satu formasi hutan hujan tropis yang terbentuk di wilayah pegunungan atau dataran tinggi, sehingga kerap disebut sebagai hutan dataran tinggi. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan pegunungan berada di daerah pegunungan dan biasanya memiliki ciri seperti sering diselimuti kabut atau awan pada bagian kanopi hutan.

Batang pohon yang tumbuh di hutan daerah pegunungan umumnya tertutup oleh lumut yang tumbuh tebal.

Oleh sebab itu, hutan yang berada di daerah dataran tinggi ini terkadang dinamakan sebagai hutan lumut, hutan kabut atau hutan awan.

Baca juga: Persamaan Serta Perbedaan Antara Lumut dan Tumbuhan Paku

Jenis hutan pegunungan di Indonesia

Hutan yang berada di daerah pegunungan merupakan hutan yang tumbuh dan berkembang di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 hingga 2.250 mdpl.

Jenis hutan dataran tinggi di Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Salah satu contohnya adalah hutan di pegunungan Papua yang banyak ditumbuhi pohon konifer (berdaun jarum) dari genus Dacrydium, Libecedrus, Phyllocladus, dan Podocarpus. Selain itu, tumbuh pula spesies pohon Eugenia spp. dan Calophyllum.

Baca juga: Jenis-Jenis Hutan Berdasarkan Jenis Pohonnya

Sedangkan di Indonesia wilayah barat, dijumpai pohon-pohon tegakan seperti Leptospermum, Tristania, dan Phyllocladus yang tumbuh dalam ekosistem pegunungan dengan ketinggian habitat lebih dari 3.300 mdpl.

Karakteristik hutan pegunungan

Ciri-ciri vegetasi pada hutan dataran tinggi dapat diamati sesuai dengan ketinggian atau elevasi wilayahnya. Pohon-pohon banyak ditumbuhi lumut serta tumbuhan epifit seperti anggrek.

Seseorang yang mendaki ke puncak gunung, akan melihat perubahan-perubahan dan perbedaan pada fisiognomi hutan sejalan dengan meningkatnya ketinggian tempat (elevasi).

Pohon mulai banyak digelayuti lumut dan tumbuhan epifit, termasuk anggrek. Adapun, atap tajuk mulai memendek dengan tinggi sekitar 30 meter.

Sembulan (emergent) makin jarang didapati, begitu juga banir (akar papan) dan kauliflori, yakni munculnya bunga dan buah di batang pohon (bukan di cabang atau pucuk ranting).

Dan yang mencolok, mulai pada elevasi tertentu, cabang dan ranting pohon akan bengkak-bengkok dan daun-daunnya akan mengecil ukurannya.

Baca juga: Komponen Utama Pembentuk Hutan

Ekosistem hutan pegunungan

Ekosistem hutan pegunungan dibedakan menjadi dua, yaitu hutan pegunungan asli dan hutan pegunungan campuran. Penjelasannya sebagai berikut:

Pegunungan asli

Bioma pegunungan asli memiliki ciri, yaitu keanekaragaman spesies serta tutupan yang tinggi dan rapat, yakni berupa lapisan pertama yang tumbuh mencapai tinggi 30 hingga 40 meter.

Pada lapisan ini juga dapat dijumpai beberapa spesies pohon yang memiliki tajuk menonjol mencapai 40 hingga 60 meter.

Spesies tumbuhan pohon yang tumbuh tinggi, antara lain pohon rasamala (Altingia excelsa), jamuju (Podocarpus imbricatus), ki putri (Podocarpus neriifolius), sarangan (Castanopsis argentea), dan puspa (Schima wallichii).

Baca juga: Struktur Hutan Hujan Tropis

Sedangkan pohon-pohon yang tumbuh lebih rendah dan berada di bawah kanopi serta membentuk lapisan kedua terdiri dari pohon-pohon berukuran sedang (tinggi sekitar 15 sampai 20 meter).

Misalnya, kina (Cinchona succirubra), kemadoh (Dendrocnide stimulan), lutungan (Macaranga spp.), dan klawer (Engelhardia spicata).

Setelah itu, terdapat lapisan ketiga yang terdiri dari tanaman perdu dan terna yang tingginya 5 hingga 10 meter. 

Misalnya, liana (memanjat) seperti rotan (Calamus spp.), anggur hutan (Cayratia spp., Cissus spp.), keladi hutan (Homalomena spp.) dan jenis epifit (menumpang) seperti anggrek (Orchidaceae), berbagai jenis lumut (moses), dan paku (fern).

Pada lantai hutan terdapat lapisan dasar yang tersusun atas tumbuhan herba, antara lain Akar wangi (Polygala paniculata), Begonia spp., rumput jago (Oplismenus burmanii), dan rumput lainnya. 

Baca juga: Bioma Hutan Hujan Tropis: Pengertian dan Ciri-cirinya

Pegunungan campuran

Bioma pegunungan campuran tersusun dari tumbuhan untuk keperluan konservasi atau bekas hutan produksi. Hutan campuran dihuni beberapa Jenis tumbuhan antara lain Soga (Acacia decurrens) Pinus (Pinus merkusii), serta berbagai jenis pohon cemara.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi