Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran Mikrobiota pada Tubuh Manusia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Ilustrasi penyebaran mikrobiota pada tubuh manusia
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Umumnya mikroba asli dalam tubuh manusia, memanfaatkan tubuh individu sebagai inangnya.

Manusia tidak terpengaruh terhadap mikroba tersebut, tetapi mikroba memperoleh makanan dari sekresi serta produk buangan tubuh manusia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran mikrobiota manusia terjadi dalam bagian tubuh tertentu, yakni:

Penjelasannya sebagai berikut: 

Kulit

Secara langsung, bagian tubuh manusia ini berhubungan dengan udara atau benda yang mengandung bakteri.

Namun, kebanyakan bakteri tidak tumbuh pada kulit, karena tidak sesuai untuk pertumbuhannya.

Baca juga: Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia

Ada beberapa bakteri di kulit mampu bertahan hidup lama, karena bagian tubuh ini mengeluarkan substansi bakterisida.

Misal, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Contoh lainnya siano bakteri anaerobik lipofilik, seperti Propionibacterium acnes, penyebab jerawat.

Hidung dan nasofaring

Bakteri yang paling sering dan hampir selalu dijumpai dalam hidung adalah difteroid stafilokokus, yaitu Staphylococcus aureus.

Ada pula Staphylococcus epidermidis. Dalam kerongkongan hidung, dapat dijumpai bakteri Branhamella catarrhalis dan Haemophilus influenzae.

Mulut

Merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri, karena mulut mempunyai kelembapan tinggi, dengan adanya makanan terlarut dan partikel kecil makanan.

Mikrobiota yang ada dalam rongga mulut sangat beragam tergantung kesehatan pribadi tiap individu.

Sewaktu lahir, rongga mulut seperti inkubator hangat, dan lembap yang mengandung berbagai substansi nutrisi.

Baca juga: Bakteri Penyebab Keracunan Makanan

Setelah beberapa jam bayi lahir, ada peningkatan jumlah mikroorganisme sehingga dalam beberapa hari spesies yang khas bagi rongga mulut menjadi banyak.

Jenis jasad renik yang ada dalam rongga mulut adalah genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomycetes, dan Lactobacillus.

Spesies yang selalu diperoleh dari rongga mulut setelah dua hari kelahiran adalah Streptococcus salivarius di permukaan lidah.

Gigi merupakan tempat menempelnya mikroba. Ada dua spesies bakteri yang menempel pada permukaan gigi, yaitu Streptococcus sanguis, dan Streptococcus mutans, yang diduga menjadi penyebab utama kerusakan gigi atau pembusukan gigi.

Lambung

Lambung yang sangat sehat umumnya steril, karena memiliki asam hidroklorat di dalam sekresi lambung.

Setelah makanan ditelan, jumlah bakteri bertambah, tetapi segera turun kembali dengan disekresinya getah lambung.

Baca juga: Manfaat Protein bagi Tubuh Manusia dan Akibatnya jika Kekurangan

Usus halus

Usus 12 jari mengandung beberapa bakteri, yang sebagian besar merupakan fokus dan bacillus gram positif.

Sedangkan dalam usus halus kosong, ada bakteri dari spesies Enterokokus, Lactobacillus, dan Difteroid.

Pada bagian usus halus ini juga dijumpai khamir Candida albicans. Penyerapan mikroba pada bagian tubuh ini mulai menyerupai bakteri di usus besar. Bakteri anaerobik dan entero bakteri mulai tampak dalam jumlah besar.

Usus besar

Usus besar atau kolon paling banyak mengandung populasi mikroba. Diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme dalam spesimen tinja kurang lebih 10¹² organisme/gram.

Berarti 50 atau 60 persen dari berat kering bahan tinja terdiri dari bakteri dan mikroorganisme lain.

Baca juga: Fungsi Zat Makanan bagi Tubuh Manusia

Orang dewasa mengeluarkan 3X 10¹³ bakteri tiap harinya dalam tinjae, kebanyakan berupa sel tidak hidup.

Diperkirakan jumlah bakteri anaerobik 300 lebih banyak dibandingkan anaerobik fakultatif, seperti Escherichia coli dalam usus besar.

Saluran kemih kelamin

Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan kandung kemih bebas mikroorganisme.

Umumnya bakteri dijumpai di bagian bawah uretra (saluran dari kandung kemih keluar), baik pria maupun wanita. Pada wanita, ciri populasi bakteri ini berubah menurut variasi daur menstruasi.

Bakteri di vagina dewasa ialah Lactobacillus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan epitelium vagina, di mana proses tersebut menghasilkan asam.

Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebabkan oleh kegiatan indung telur. Hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil baligh atau setelah menopause.

Baca juga: Kategori Vitamin dalam Tubuh beserta Manfaatnya 

Sebagai akibat dari perombakan glikogen, pH dalam vagina terpelihara sekitar 4,4 sampai 4,6.

Adapun, mikroorganisme yang mampu berkembang biak pada pH rendah ini dijumpai dalam vagina, dan mencakup Enterokokus candida albicans, dan sejumlah besar bakteri anaerobik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi