Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awan: Proses Terbentuk, Faktor Yang Mempengaruhi, dan Jenisnya

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Awan
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Awan yang sering kita lihat di langit memiliki jenis dan karakter yang berbeda. Umumnya awan dibedakan dari letak, bentuk, ukuran, ketinggian, dan presipitasi yang dihasilkan.

Pengertian awan

Awan adalah kumpulan partikel air di atmosfer yang tampak sangat banyak dengan tekanan suhu tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partikel air tersebut bisa berbentuk tetes air cair atau kristal yang berkumpul dan seolah-olah membentuk gumpalan tertentu.

Tetes partikel air tersebut berasal dari kondensasi uap air dalam udara yang jumlahnya sangat besar.

Baca juga: Mengapa Awan Terlihat Bergerak di Langit?

Proses terbentuknya awan

Proses terbentuknya awan diawali dengan adanya suhu udara panas yang berasal dari daratan. Suhu udara panas tersebut akan mengakibatkan uap air naik ke atmosfer.

Uap air tersebut akan mengembang secara adiabatik karena tekanan udara di atas lebih kecil daripada di bawah.

Saat uap air mencapai ketinggian tertentu yang suhunya lebih rendah, uap air mencapai ketinggian tertentu yang suhunya lebih rendah.

Uap air tersebut kemudian mengalami pengembunan dan wujudnya berubah menjadi tetesan air. Proses ini dikenal sebagai kondensasi.

Hasil kondensasi uap air inilah yang nantinya terlihat sebagai awan. Makin banyak tetes air yang terbentuk makin besar ukuran awan yang terbentuk.

Baca juga: Proses Kondensasi: Pengertian, Bentuk, dan Contohnya

Jika Awan tersebut mendapatkan panas dari matahari, awan akan menguap lalu menghilang.

Sebaliknya, jika tidak mendapatkan panas matahari (suhunya tetap), turunlah awan menjadi tetesan air dalam bentuk hujan karena adanya pengaruh gaya gravitasi.

Faktor memengaruhi terbentuknya awan

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi terbentuknya awan di antaranya:

Makin kencang angin yang berhembus, akan mempercepat proses penguapan. Akibatnya, kawan cepat terbentuk.

Makin besar perbedaan tekanan udara di darat dan di udara, maka makin cepat pula terjadi proses terbentuknya awan.

  • Kelembaban udara

Udara yang lembap akan mempercepat proses pembentukan. Hal ini dikarenakan udara lembap mengandung banyak uap air.

Baca juga: Kelembapan Udara: Definisi dan Jenisnya

  • Intensitas sinar matahari

Makin besar intensitas sinar matahari yang menyinari bumi, makin besar juga energi kalor yang dihasilkan.

Akibatnya, suhu akan cepat meningkat dan mempercepat proses terbentuknya awan.

Jenis-jenis awan

Ada beragam jenis awan yang terbentuk. Jenis tersebut berdasarkan bentuk permukaan dan ketinggiannya.

Berikut adalah jenis awan berdasarkan bentuk permukaan dan ketinggiannya:

Berdasarkan bentuk permukaannya

Berdasarkan bentuk permukaannya awan dibedakan menjadi:

  • Cumulus, berbentukbulat putih
  • Stratus, memiliki banyak lapisan
  • Nimbus, tebal kehitaman dan dapat menimbulkan hujan
  • Cirrus, berwarna putih seperti bulu

Baca juga: 4 Jenis Awan Berdasarkan Ketinggiannya

Berdasarkan ketinggian

Berdasarkan ketinggiannya awan dibedakan menjadi:

  • Awan rendah, berada di ketinggian kurang dari 2000 meter. Contoh: Awan Stratokumulus, Awan Stratus, Awan Comulonimbus.
  • Awan sedang, di antara ketinggian 2000-6000 meter. Contoh: Awan Altostratus, Awan Altocumulus.
  • Awan tinggi, lebih dari 6000 meter. Contoh: Awan Cirrostratus, Awan Cirrus, Awan Cirrocumulus.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi