Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Air tanah permukaan sebagai air yang berada di atas lapisan tanah atau batuan. Air tanah memiliki ciri- ciri mulai dari bagian atas dan bawah lapisannya yang memiliki kandungan air yang dibatasi oleh lapisan kedap.
Air tanah permukaan sendiri mengandung banyak manfaat dan sering dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai hal, seperti pertanian dan pengairan.
Jenis-jenis air tanah
Ada berbagai macam jenis air tanah yang ada di permukaan bumi, yaitu berdasarkan letak, asal, dan sifatnya. Berikut penjelasannya:
Berdasarkan letaknyaBerdasarkan letaknya, air tanah terbagi menjadi:
- Air Tanah Freatik
Air tanah freatik sebagai air tanah pada permukaan yang dangkal dimana letaknya tidak jauh dari permukaan tanah dan berada diatas lapisan kedap air contohnya ada pada air sumur.
Baca juga: Contoh Tumbuhan yang Hidup di Air
- Air tanah dalam
Air tanag dalam atau disebut juga sebagai artesis merupakan air tanah yang terletak di antara lapisan akuifer dan batuan kedap air, contohnya ada pada pada sumur artesis.
Air artesis juga disebut dengan air tanah dalam, karena dapat ditemukan pada kedalaman 30 -80 meter dari permukaan tanah.
Air tanah ini juga dapat diminum atau dikonsumsi secara langsung karena sudah mengalami penyaringan secara sempurna dan terbebas dari kuman ataupun bakteri.
Biasanya jenis air tanah artesis sering digunakan untuk mengatasi kekeringan meskipun pada musim kemarau panjang.
Hal ini dikarenakan air tanah artesis sebagai kandungan dari beragam air tanah dengan debit air yang stabil.
Meskipun dalam membangun sumur artesis ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit sebab diperlukan suatu pompa air khusus berkapasitas besar, bahkan air tanah ini juga memiliki kemampuan untuk keluar sendiri jika tekanan airnya cukup besar dan membentuk sumur artesis.
Baca juga: Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Udara, Air, dan Tanah
Berdasarkan asalnyaAir tanah berdasarkan asalnya adalah:
- Air Tanah Meteorit (Vados) merupakan air tanah yang berasal dari proses presipitasi (hujan) awan yang bercampur dengan debu meteorit dan kemudian mengalami kondensasi.
- Air Tanah Baru (Juvenil) merupakan air tanah yang berasal dari dalam bumi karena tekanan intrusi magma, contohnya adalah pada geyser atau sumber air panas.
- Air Konat merupakan air tanah yang terkurung pada lapisan batuan purba.
Kualitas air tanah ditentukan oleh berbagai sifat fisik dan sifat kimia yang terkandung. Berdasarkan sifat fisik, kualitas air dapat diketahui mulai dari warna, bau, rasa, kekeruhan, kekentalan dan suhu air. Rasa air tanah juga dipengaruhi oleh unsur-unsur garam yang terlarut atau tersuspensi dalam air.
Kekentalan air disebabkan oleh partikel yang terkandung dalam air, di mana semakin banyak kandungan yang ada maka akan semakin kental airnya.
Selain itu, keberadaan suhu air yang tinggi akan membuat air kemudian semakin encer. Kekeruhan air ini juga turut dipengaruhi oleh kandungan zat yang tidak larut oleh air.
Baca juga: Pasang Surut Air Laut: Pengertian, Jenis, Penyebab, dan Manfaatnya
Misalnya saja pada partikel lempung, lanau, zat organik dan mikroorganisme. Suhu air juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan, seperti kondisi musim ataupun cuaca yang terjadi saat siang dan malam serta lokasi air tanah.
Zat kimia yang terdapat dalam air tanah juga berpengaruh terhadap kualitas air, antara lain Kesadahan, Zat Padat Terluar (Total Disolve Solid atau TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), Keasaman dan Kandungan Ion.
Faktor penentu kualitas air tanah
Beberapa faktor penentu kualitas air tanah, sebagai berikut:
- Kesadahan air
Kesadahan air merupakan tingkat kekerasan air yang pada umumnya disebabkan oleh unsur Ca dan Mg. Air tanah dengan beberapa kandungan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca, dan Fe.
Jika air tanah kemudian mengandung komponen logam dengan jumlah tinggi maka kemudian akan menyebabkan air sadah.
- Zat padat yang terlarut
Zat padat yang terlarut adalah total zat padat yang terlarut dalam air tanah atau semua zat yang tertinggal setelah air diuapkan pada suhu 103 derajat hingga 105 derajat Celcius.
Air baku yang digunakan pada kebutuhan rumah tangga, dan air minum memiliki batas maksimal kandungan 1.000 mg/l atau disebut dengan baku mutu air kelas I.
Zat-zat terlarut ini diantaranya seperti zat organik lain dalam jumlah kecil, serta gas, dan garam anorganik.
Baca juga: Proses Siklus Air dan Hambatannya
- Daya hantar listrik
Daya hantar listrik sebagai kemampuan air dalam menghantarkan listrik. Daya hantar ini dipengaruhi oleh kandungan unsur garam dalam air.
Dengan semakin tingginya unsur garam tersebut maka akan semakin tinggi pula daya hantar listrik yang ia miliki. Konduktivitas air kemudian dipengaruhi oleh zat pada terlarut, suhu air dan ion klorida.
- Keasaman air
Keasaman air dinyatakan dalam pH dengan skala ukur antara 1-14. Air dengan kualitas yang baik adalah yang memiliki kandungan pH netral yaitu pH 7, jika pH air lebih dari 7 maka akan bersifat basa sementara jika kurang dari 7 maka akan bersifat asam.
- Kandungan ion
Kandungan ion yang terdapat pada air tanah, baik itu kation dan anion yang terkandung pada air diukur dalam satuan part per million (ppm) atau mg/l.
Ion-ion yang terkandung dalam air antara lain Na, K, Zn, Cl, SO4, H2SF, NH4, NO3, NO2, CO2, CO3, HCO3, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, KMnO4, SiO2, Cr, Cd, Hg, Co, boron, ion-ion logam yang biasanya jarang dan bersifat racun antara lain Pb, Sn, As.
Baca juga: Klasifikasi Rawa Berdasarkan Jenis Air, Lokasi, dan Vegetasinya
Kerusakan sumber air
Kerusakan sumber daya air tidak umumnya tak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya misalnya saja tekanan penduduk, kerusakan lahan, dan vegetasi. Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan di antaranya:
- Pertumbuhan industri yang demikian pesat di suatu kawasan yang disertai juga oleh pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
- Pemakaian air sendiri cukup beragam sehingga tentu saja akan berbeda dalam hal kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber airnya. Diperlukan perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang saat ini cenderung boros dalam penggunaan air serta melalaikan pentingnya unsur konservasi.
Ciri-ciri air tanah yang bermasalah
Air tanah yang memiliki kandungan senyawa organik dan kadar besi yang tinggi tidak baik bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan.
Ciri-ciri air yang mengandung kandungan senyawa organik tinggi dan kadar besi tinggi bisa dilihat sebagai berikut:
- Air berwarna kuning
Air dengan kandungan zat besi yang tinggi kemudian akan menyebabkan air berwarna kuning. Saat keluar dari keran air akan tampak jernih namun beberapa saat setelahnya air akan berubah warna menjadi kuning.
Hal ini juga disebabkan oleh air yang berasal dari sumber air sebelum keluar dari kran berada dalam bentuk ion Fe2+, setelah keluar dari kran Fe2+ akan teroksidasi menjadi Fe3+ yang berwarna kuning.
Baca juga: Mengapa Warna Air Laut Berbeda-beda?
- Warna kuning permanen
Air kuning permanen umumnya terdapat di daerah bakau dan tanah gambut yang kaya akan kandungan senyawa organik.
Berbeda dengan kuning yang diakibatkan oleh kadar besi tinggi, air kuning permanen ini berwarna kuning saat pertama keluar dari kran hingga setelah di diamkan akan tetap berwarna demikian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.