Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Gunung api banyak dijumpai di Indonesia. Diperkirakan ada 127 gunung api aktif di Tanah Air.
Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai pemilik gunung api terbanyak di dunia.
Sekitar 60 persen dari jumlah tersebut merupakan gunung api yang memiliki potensi bahaya cukup besar bagi penduduk di sekitarnya.
Apa itu gunung api dan apa sajakah bentuk-bentuknya?
Pengertian gunung api
Gunung api adalah celah di kerak bumi yang berperan sebagai saluran untuk menumpahkan atau mengeluarkan lava leleh, abu, dan gas.
Adapun bentuk gunung api tergantung tipe lava dan proses letusannya.
Baca juga: Ciri-ciri Gunung Api yang Akan Meletus
Terbentuknya gunung api disebabkan oleh pecahnya kerak Bumi menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku, dan mengembang di atas lapisan mantel yang panas juga lunak.
Oleh karena itu, gunung api di bumi sering ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik.
Bentuk gunung api
Berikut beberapa jenis gunung api di dunia:
- Gunung api koyak (fissure)
Merupakan retakan panjang pada permukaan Bumi, di mana aliran magmanya keluar melalui retakan tersebut.
Retakan ini menimbulkan lapisan basal yang sangat tebal dan luasnya dapat mencapai ribuan kilometer persegi.
Contoh gunung api koyak adalah Plato Kolimbia di bagian barat-Laut Amerika serikat, dan Plato Deccan di India.
Baca juga: Bentuk-Bentuk Gunung Api
- Gunung api tameng
Bentuk gunung api ini tidak terbentuk dari letusan, melainkan aliran lava basal cair yang kemudian membeku.
Karena lava basal tipis dan basah, aliran lava ini secara bertahap membentuk gundukan yang sangat landai seperti tameng dengan landasan melebar luas.
Contohnya gunung Mauna Loa dan Mauna Kea.
- Gunung api kubah
Gunung api ini terbentuk dari lava kental mengandung asam yang keluar saat meletus. Lava ini mengisi lubang kawah di puncak gunung.
Lava yang mengeras pada kawah ini dapat menutup lubang di dinding gunung dan mengakibatkan ledakan.
Gunung api kubah umumnya memiliki sisi yang curam dan berbentuk cembung. Contohnya Puncak Lassen di Sierra Nevada.
Baca juga: Proses Terbentuknya Gunung Api
- Gunung api kerucut
Bentuk gunung api ini terbentuk oleh bara basal dan abu vulkanik bekas reruntuhan material piroklastik, atau material yang dikeluarkan saat letusan eksplosif.
Oleh karena itu, gunung ini mudah mengalami erosi dan berukuran lebih kecil dari gunung api campuran. Gunung api ini juga tidak bertahan lama.
Misalnya Gunung Paricutin di Meksiko.
- Gunung api komposit
Terbentuk oleh kombinasi aliran lava dan material piroklastik pada letusan eksplosif. Campuran lapisan ini makin lama menjadi padat dan membentuk lapisan massa baru.
Bentuk gunung api ini simetris dan mengerucut dengan sisinya yang lebih tinggi dan curam daripada gunung api tameng.
Misalnya Gunung Fuji di Jepang dan Gunung Etna di Italia.
Baca juga: Pulau Manakah di Indonesia yang Tidak Memiliki Gunung Api?
- Kaldera
Adalah kawasan berbentuk bulat atau oval yang membentang rendah di tanah. Kawasan ini terbentuk saat tanah amblas akibat letusan eksplosif.
Letusan ini dapat meledakkan bagian atas gunung atau memuntahkan magma dalam perut bumi. Contohnya Gunung Bromo di Jawa timur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.