Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Salah satu penyebab gagal panen pada pertanian maupun perkebunan adalah serangan hama.
Hama yang menyerang akan menghambat pertumbuhan juga perkembangan tanaman, bahkan dapat membuatnya mati.
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan kehadirannya tidak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari.
Meski ditujukan untuk semua organisme, namun istilah hama cenderung digunakan pada hewan pengganggu tumbuhan.
Hewan juga bisa disebut hama, jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit pada manusia.
Misalnya tikus dan lalat yang dapat menyebarkan wabah, dan nyamuk yang menjadi penyebab malaria.
Baca juga: Hama dan Penyakit pada Tumbuhan: Jenis dan Contohnya
Pada bidang pertanian dan perkebunan, hama merupakan organisme pengganggu tanaman yang menyebabkan kerusakan fisik.
Sehingga sebutan hama tumbuhan ditujukan untuk semua hewan yang merugikan dalam kegiatan pertanian dan perkebunan.
Contoh hama tanaman
Berikut ini beberapa contoh hama tanaman yang sering menyerang pertanian dan perkebunan:
- Hama wereng
Wereng merupakan serangga sejenis kepik yang menyerang tumbuhan dan menyebabkan daun serta batang berlubang.
Serangan yang terlanjur parah akan mengakibatkan daun menguning, kering, layu, dan mati.
Hama wereng dapat dikendalikan secara kimiawi, dengan menyemprotkan insektisida.
Penyemprotan ini harus dilakukan menggunakan alat pelindung diri yang memadai, seperti baju lengan panjang, sarung tangan, masker, topi, kacamata, dan sepatu.
Penyemprotannya pun harus dilakukan dengan tidak melawan arah angin agar cairan yang disemprotkan tidak berbalik arah dan meracuni petani.
Baca juga: Fungsi Fosfor bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
- Hama gangsir
Gangsir adalah sejenis serangga yang biasanya menyerang tanaman muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari persemaian.
Gigitan gangsir akan menyebabkan batang tanaman putus atau patah sehingga membuatnya mati. Hama gangsir biasanya menyerang pada malam hari.
Hewan ini mendiami kawasan pertanian dan perkebunan dengan membuat lubang sedalam 90 sentimeter di dalam tanah, ciri khasnya adalah memiliki onggokan pada permukaan liangnya.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan tidak menanam bibit terlalu muda. Sedangkan untuk mengendalikannya, bisa dengan menyiram larutan insektisida pada lubang sarang, kemudian menutupnya dengan tanah.
- Hama tikus
Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan petani. Umumnya menyerang pada masa persemaian, pertumbuhan, pembungaan, panen dan penyimpanan, terutama pada biji-bijian, umbi dan buah.
Hama tikus sangat sulit dikendalikan karena hewan pengerat ini mampu beradaptasi dengan sangat baik.
Baca juga: Mengapa Tanaman Bisa Stres?
Laju perkembangbiakannya juga sangat cepat, sehingga populasinya sulit dikendalikan.
Tanda-tanda pertanian dan perkebunan yang diserang hama tikus adalah kerusakan tanaman, jejak dan kotoran tikus, bekas potongan tanaman yang dirusak tikus, serta terdapat liang.
Untuk mengendalikannya, ada beberapa usaha yang bisa dilakukan, seperti:
- Pemberian racun tikus
- Memburu dan membunuh tikus
- Membakar campuran belerang dan jerami
- Memelihara predator tikus (burung hantu, ular sawah, kucing)
- Penanaman serentak agar serangan tikus tidak terpusat.
- Hama lalat buah
Lalat buah umumnya menyerang tanaman buah saat musim hujan. Lalat betina akan menusuk buah-buahan dan meletakkan telurnya ke dalam daging buah.
Setelah menetas, belatung akan memakan buahnya sehingg membusuk.
Untuk mengendalikannya, bisa melalui sanitasi lingkungan dengan membersihkan seluruh buah yang rontok, memasang perangkap sex pheromon, serta menyemprotkan insektisida secara berselang-seling terutama saat pagi hari.
Baca juga: Cara Merawat Tanaman di Rumah dengan Baik
- Hama walang sangit
Walang sangit biasanya menyerang tanaman padi. Tiap bertelur, walang sangit betina dapat menghasilkan 100 sampai 200 butir telur.
Telur tersebut diletakkan pada daun bendera tanaman padi yang kemudian menetas menjadi nimfa berwarna hijau, dan berubah menjadi cokelat.
Nimfa dan imago walang sangit akan menyerang buah padi yang sedang matang dengan mengisap cairan buahnya.
Para petani biasanya mengendalikan hama ini dengan melakukan penanaman serentak, sanitasi tanaman, serta penyemprotan insektisida sesuai dosis.
- Hama artona
Artona termasuk lepidoptera atau kupu yang merusak tumbuhan saat stadia larva. Artona biasanya menyerang tanaman kelapa.
Ulat yang menetas akan menyerang dan menimbulkan titik-titik pada daun. Ulat yang tumbuh besar kemudian membentuk garis-garis pada daun.
Baca juga: Apakah di Antartika ada Tanaman?
Ulat tersebut kemudian memakan daun kelapa serta tulang daunnya.
Pengendalian hama artona biasanya dilakukan dengan memangkas daun kelapa yang terserang agar ulat dan kepompong terbuang.
Pengendalian hayati juga bisa dilakukan dengan melepas parasit Apanteles artonae, serta menyemprotkan larutan insektisida yang bersifat sistemik atau racun perut.
Cara mengatasi serangan hama tanaman
Berikut beberapa cara mengatasi serangan hama tanaman:
- Pengendalian hama secara mekanis
Hama tanaman dapat dikendalikan secara mekanis melalui tindakan nyata agar hama tersebut berkurang.
Metode ini dianggap sebagai cara tradisional, karena tidak menggunakan bahan kimia seperti insektisida. Pengendalian hama ini membutuhkan waktu lama sehingga hasilnya dianggap kurang optimal.
Baca juga: Manfaat Tumbuhan bagi Manusia dan Lingkungan
- Pengendalian hama secara kimiawi
Pengendalian secara kimia dilakukan dengan memakai pestisida, yaitu zat kimia dalam dosis tertentu.
Pestisida terdiri dari insektisida (pembasmi serangga), larvasida (pembasmi larva atau ulat), fungisida (pembasmi jamur atau fungi), dan algasida (pembasmi ganggang atau alga).
Penggunaan pestisida harus dilakukan dengan hati-hati sesuai takaran yang tepat. Sebab zat kimia ini juga dapat membahayakan manusia dan lingkungan.
- Pengendalian hama secara biologis
Adalah upaya pengendalian hama tanaman dengan memanfaatkan pemangsa alami atau predator hama.
Contohnya adalah hama artona dibasmi dengan lebah penyengat, kutu loncat diberantas dengan semut rangrang, dan tikus diburu oleh burung hantu.
Baca juga: Jenis-jenis Tumbuhan Berdasarkan Habitatnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.