Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 jenis Penyakit Diare

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi seseorang yang menderita penyakit diare
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Diare adalah kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar yang lebih sering, dengan tekstur feses yang cair. Sebagian besar diare disebabkan oleh bakteri dan virus.

Pada dasarnya terdapat lima jenis diare yang dapat dialami oleh seseorang yaitu diare osmotik, diare sekretori, diare eksudatif, diare paradoksikal, dan pseudodiarrhea.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diare osmotik

Diare osmotik terjadi jika bahan-bahan tertentu yang tidak dapat diserap ke dalam darah, tertinggal di usus.

Bahan tersebut menyebabkan peningkatan kandungan air dalam feses atau tinja, sehingga terjadi diare. Makanan (buah dan kacang-kacangan), dan heksitol, sorbitol, juga manitol dapat menyebabkan diare osmotik. 

Baca juga: Diare: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kekurangan laktase juga bisa menyebabkan diare osmotik. Laktase adalah enzim yang secara alami ditemukan dalam usus halus, yang mengubah gula susu (laktosa) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga dapat diserap ke dalam aliran darah.

Beratnya diare osmotik tergantung dari jumlah bahan osmotik yang masuk. Di hari ini akan berhenti jika penderita berhenti memakan atau meminum bahan tersebut.

Diare sekretori

Diare sekretorik terjadi jika usus kecil dan usus besar mengeluarkan garam (natrium klorida) dan air ke dalam tinja.

Hal ini juga bisa disebabkan oleh toksin tertentu seperti pada kolera dan diare infeksius lainnya. Diare dapat sangat banyak, bahkan pada kolera dapat lebih dari satu liter per hari. 

Baca juga: Jenis Mikroorganisme Penyebab Penyakit yang Berasal dari Makanan

Bahan lainnya yang juga menyebabkan pengeluaran air dan garam adalah minyak kastor dan asam empedu (yang terbentuk setelah pengangkatan sebagian usus kecil).

Tumor tertentu (misalnya karsinoid, gastrinoma, dan vipoma) juga dapat menyebabkan diare sekretorik.

Diare eksudatif

Diare eksudatif paling sering disebabkan oleh reaksi peradangan pada usus, seperti pada penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. Namun, kondisi ini dapat juga diakibatkan oleh infeksi bakteri misalnya E. coli. 

Diare eksudatif dapat diatasi berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Jika dipicu oleh peradangan usus, akan diberikan steroid yang merupakan anti peradangan atau imunosupresan.

Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, bisa diberi pengobatan berupa antibiotik yang tepat untuk menangani kondisi tersebut.

Baca juga: Mikroorganisme Penghasil Antibiotik

Diare paradoksikal

Diare paradoksikal adalah kondisi ketika tinja yang cair disertai dengan sembelit. Jenis diare ini dapat terasa sangat tidak nyaman bagi penderitanya.

Penyebab diare yang satu ini sebenarnya karena konstipasi yang memicu impaksi tinja. Terkadang, tinja bisa bocor di sekitar impaksi sehingga muncullah diare paradoksikal. 

Pada kondisi ini, biasanya yang diatasi terlebih dahulu adalah pada sembelitnya. Banyak metode yang dapat dilakukan, salah satunya berupa prosedur anema (pemasukan cairan ke dalam kolon melalui anus).

Jenis diare ini dapat dicegah dengan mencegah timbulnya sembelit, seperti mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan mencukupi kebutuhan cairan.

Baca juga: 10 Jenis Bahan Serat Alam dan Contohnya

Pseudodiarrhea

Pseudodiarrhea merupakan kondisi mirip dengan sindrom iritasi usus dan diare paradoksikal, yaitu adanya reaksi sembelit di dalam diare.

Oleh sebab itu, selain dengan enema, pseudodiarrhea juga membutuhkan asupan serat yang cukup untuk meredakan sembelitnya terlebih dahulu.

Selain itu, diare ini memiliki gejala hampir mirip dengan beberapa jenis diare yang disebutkan di atas. Jika mengalami kondisi ini, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter sehingga bisa diberikan penanganan yang tepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi