Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kepercayaan Animisme dan Dinamisme

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@WiseArtSofiaJS
Ilustrasi para penganut Animisme
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Pada zaman prasejarah jauh sebelum manusia mengenal tulisan, manusia memiliki kepercayaan yang bersifat animisme dan dinamisme. 

Apakah yang dimaksud dengan animisme dan dinamisme? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian animisme

Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Roh itu mempunyai kekuatan gaib yang disebut mana. Roh atau jiwa itu pada manusia disebut nyawa.

Akan tetapi, jika manusia itu mati, maka roh tersebut meninggalkan badan untuk selama-lamanya. Roh yang meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itu disebut arwah.

Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Praaksara

Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia. Oleh karena itu, mereka dihormati, demikian pula nenek moyang kita.

Dengan demikian, timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang. Menurut animisme, arwah tinggal di dunia arwah (kayangan) yang letaknya di atas gunung.

Misalnya, tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum, juga dibangun di atas gunung atau bukit.

Biasanya, agar hubungan dengan arwah nenek moyang terpelihara dengan baik,maka dibuatlah patung-patung nenek moyang untuk pemujaan.

Baca juga: Masa Bercocok Tanam: Ciri-ciri dan Kehidupannya

Pengertian dinamisme

Salah satu kepercayaan yang juga turut berkembang, yaitu kepercayaan dinamisme.

Dinamisme adalah paham atau kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu, baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci.

Kelompok dinamisme percaya dengan tenaga hidup yang tidak berpribadi dan ada pada manusia, binatang, tumbuhan, dan segala macam benda yang dapat dianggap membawa keberuntungan.

Benda-benda yang berisi mana disebut fetisyen yang berarti benda sihir. Benda-benda yang dianggap suci ini, misalnya pusaka, lambang kerajaan, tombak, keris, gamelan, dan sebagainya akan membawa pengaruh baik bagi masyarakat.

Baca juga: Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Berikut benda-benda yang berkaitan dengan pemujaan roh nenek moyang, antara lain: 

Punden berundak, yaitu bangunan suci untuk pemujaan, terbuat dari batu yang bertingkat tingkat.

Peninggalan ini banyak ditemukan di Lebak Sibedug (Banten Selatan), Leles (Garut), dan Kuningan (Jawa Barat). Dalam perkembangannya, punden berundak ini dapat disebut sebagai bentuk awal candi di Indonesia. 

  • Arca

Arca merupakan perwujudan dari manusia atau binatang terbuat dari batu besar. Peninggalan ini banyak ditemukan di Pasemah (Sumatra Selatan) dan lembah Bada Lahat (Sulawesi Selatan).

Baca juga: Punden Berundak: Pengertian, Fungsi, dan Ciri-cirinya

  • Menhir 

Menhir adalah bangunan berupa batu tegak atau tugu yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang atau tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal.

Menhir banyak ditemukan di Pasemah (Sumatra Selatan), Ngada (Flores), Rembang (Jawa Tengah), dan Lahat (Sumatra Selatan).

  • Dolmen

Dolmen, yaitu meja batu untuk sesaji. Dolmen berfungsi sebagai tempat persembahan untuk memuja arwah leluhur. Di samping sebagai tempat pemujaan, dolmen juga berfungsi sebagai pelinggih, tempat duduk untuk kepala suku atau raja.

Dolmen banyak ditemukan di Besuki, Jawa Timur. Dolmen di daerah ini biasa disebut pandhusa. 

Baca juga: Zaman Batu: Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan

  • Sarkofagus

Sarkofagus atau keranda batu, yaitu bangunan berbentuk seperti lesung. Juga dapat berbentuk waruga, yaitu batu utuh, persegi, dan bulat seperti terdapat di Sulawesi Utara. Sarkofagus banyak ditemukan di Bali dan Bondowoso (Jawa Timur).

  • Kubur batu

yaitu lempeng batu yang disusun untuk pembatas dan tempat menyimpan mayat. Kubur batu banyak ditemukan di Bali, Pasemah (Sumatra Selatan), Wonosari (Yogyakarta), Cepu (Jawa Tengah), dan Cirebon (Jawa Barat).

  • Patung

Patung, pada umumnya bentuk patung masih sangat sederhana dan berbentuk binatang atau manusia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi