Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Hujan sering terjadi di Indonesia, karena negara kita terletak di garis khatulistiwa. Akibatnya Indoensia memiliki musim kemarau dan hujan.
Hujan merupakan peristiwa jatuhnya titik air atau es ke permukaan Bumi. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi, rata-rata per tahun lebih dari 2.000 milimeter.
Pengertian hujan
Hujan adalah bentuk presipitasi berbentuk cairan yang turun sampai ke Bumi. Adapun, presipitasi adalah proses pengembunan di atmosfer.
Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah dari awan jatuh ke bumi. Sebelum terjadi hujan, pasti ada awan sebagai tempat penampungan uap air dari permukaan Bumi.
Air di Bumi, baik laut, sungai, maupun danau menguap karena panas sinar matahari. Uap air ini akan naik dan menjadi awan.
Awan yang mengandung uap air akan terkumpul menjadi awan mendung. Pada suhu tertentu di atmosfer, uap air akan mengembun dan turun menjadi hujan.
Baca juga: Hujan Lokal: Faktor dan Jensinya
Proses terjadinya hujan
Secara sederhana, proses terjadinya hujan dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
- Evaporasi
Merupakan proses penguapan air di permukaan Bumi, baik daratan atau perairan. Penguapan terjadi karena suhu panas di Bumi.
Uap air selanjutnya akan mengumpul menjadi awan. Ketika suhu bertambah panas, makin banyak air yang menguap.
- Kondensasi
Terjadi ketika evaporasi naik ke atmosfer kemudian mengembun. Proses ini menyebabkan terbentuknya partikel es. Setelah itu partikel tersebut akan mendekat dan membentuk awan.
- Presipitasi
Adalah proses mencairnya butiran es di awan kemudian turun ke bumi. Awan yang sudah terlalu berat dan tidak lagi bisa menahan air, akhirnya turun menjadi hujan.
Jenis hujan
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibagi menjadi empat, yakni:
- Hujan frontal
Terjadi jika massa udara panas bertemu massa udara dingin.
Baca juga: Apa Itu Hujan Asam?
Massa udara panas itu kemudian naik ke atas, karena berat jenisnya lebih ringan dibanding dengan massa udara dingin.
Naiknya massa udara panas membuat suhunya makin turun dan dingin. Ketika mencapai ketinggian tertentu, terjadi kondensasi dan terbentuklah awan yang akhirnya turun sebagai hujan.
- Hujan orografis
Terjadi akibat udara yang membawa uap air naik ke atas lereng pegunungan sehingga suhunya makin turun.
Pada ketinggian tertentu, akan terjadi kondensasi yang akhirnya menjadi awan dan turun sebagai hujan.
- Hujan zenithal (hujan tropis)
Terjadi akibat massa udara naik secara vertikal (konveksi) akibat pemanasan matahari. Makin ke atas, udaranya kian bertambah dingin.
Pada ketinggian tertentu, akan terjadi kondensasi. membentuk awan, dan terjadi hujan. Hujan zenithal banyak terjadi di daerah tropis atau sekitar khatulistiwa.
Baca juga: Mengenal Hujan Zenithal
- Hujan buatan
Merupakan hujan yang sengaja dibuat oleh manusia. Hujan ini biasanya dibuat pada musim kemarau.
Untuk membuat hujan buatan, dapat dilakukan dengan menyemprotkan zat yang dapat menyerap uap air (zat higroskopis) ke udara.
Disemprotkannya zat tersebut ke udara, diharapkan dapat mengikat uap air, sehingga terjadi kondensasi dan membentuk awan yang akhirnya turun sebagai hujan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.