Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Dampak Pemanasan Global Bagi Kehidupan

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi dampak pemanasan global
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Pemanasan global adalah fenomena kenaikan suhu secara keseluruhan di planet Bumi. Fenomena ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang berlebih.

Semakin bertambahnya populasi manusia, maka semakin meningkat juga penggunaan bahan bakar fosil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belakangan ini, dampak pemanasan global meningkat drastis dan memengaruhi berbagai ekosistem yang ada di permukaan bumi. Ada berbagai macam dampak dari pemanasan global, yaitu:

Banyak spesies hewan yang terancam punah karena pemanasan global. Cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh pemanasan global dapat menghancurkan habitat hewan serta ekosistemnya.

Misalnya fenomena melelehnya es di kutub utara menjadikan beruang kutub kehilangan habitatnya sehingga mereka terancam punah.

Baca juga: 5 Penghasil Emisi Gas Karbon Dioksida yang Mendorong Pemanasan Global

Perubahan cuaca yang ekstrim dapat memicu kelaparan karena sumber makanan yang semakin berkurang. Lahan dan ternak dapat mengalami kekurangan produktivitas bahkan musnah dikarenakan pemanasan global.

Selain itu, dampaknya pada masyarakat adalah meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya kesejahteraan.

Dampak pemanasan global yang paling utama adalah mencairnya es di kutub. Hal ini disebabkan adanya peningkatan suhu bumi. Dalam 30 tahun terakhir, jumlah es di kutub yang mencair akibat pemanasan global mencapai 28 triliun ton.

Dampak yang ditimbulkan selanjutnya adalah peningkatan volume air laut akibat debit air meningkat setelah triliunan ton es mencair.

Hal ini sangat berbahaya karena akan mengakibatkan banyak wilayah yang tergenang banjir dan pulau kecil akan menghilang karena tenggelam.

Baca juga: Mengapa Pemanasan Global dapat Mengancam Habitat Mangrove?

Pemanasan global juga bisa mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Hal ini disebabkan oleh penguapan pada air di dalam permukaan tanah sehingga air bersih akan sulit didapatkan.

Peningkatan suhu udara yang tinggi juga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Kebakaran besar yang pernah melanda California, Amerika Serikat pada tahun 2020 lalu juga disebut oleh para ilmuwan disebabkan oleh meningkatnya suhu yang diakibatkan oleh pemanasan global.

Kebakaran hutan yang dipicu oleh pemanasan global juga menimbulkan kabut asap yang mengganggu dan sangat membahayakan kesehatan manusia.

Kenaikan suhu akibat pemanasan global juga berdampak buruk pada kesehatan tubuh, terutama imunitas makhluk hidup akan menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit yang dikhawatirkan akan menjadi wabah.

  • Rusaknya terumbu karang

Pemanasan global juga berdampak pada kerusakan terumbu karang yang merupakan habitat dan sumber makanan berbagai biota laut.

  • Krisis pangan

Dampak pemanasan global lainnya adalah meningkatnya suhu air laut. Perubahan suhu air laut ini dapat menyebabkan kematian biota laut sehingga dapat menyebabkan krisis pangan akibat hilangnya populasi ikan dan hewan laut.

Baca juga: Penyebab, Dampak, dan Usaha Menanggulangi Pemanasan Global

  • Meningkatnya kasus alergi

Pemanasan global yang menyebabkan semakin hangatnya suhu udara ternyata dapat memicu tanaman untuk melakukan penyerbukan lebih lama.

Meningkatnya jumlah serbuk sari yang ada di udara pun memicu naiknya jumlah penderita alergi. Maklum, serbuk sari tanaman merupakan salah satu penyebab alergi yang paling umum.

  • Peristiwa alam ekstrim

Pemanasan global pun berdampak pada meningkatnya peristiwa alam ekstrim seperti banjir, badai besar, dan tsunami. Seiring kian meningkatnya peristiwa alam ekstrim ini, jumlah masyarakat yang menjadi tunawisma karena kehilangan tempat tinggal juga meningkat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi