Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Penyakit yang Menyerang Usus Manusia

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/SORA SHIMAZAKI
Ilustrasi sakit perut.
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Sistem pencernaan merupakan salah satu komponen tubuh manusia yang berperan penting dalam proses mencerna dan penyerapan gizi.

Karena memiliki fungsi yang sangat vital, tentunya kesehatan dari sistem pencernaan harus dijaga dengan baik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun, salah satu organ dalam sistem pencernaan yang bisa bermasalah yaitu bagian usus.

Usus memiliki peran penting dalam sistem pencernaan manusia. Penyerapan sari-sari makanan dilakukan di usus. Jika usus mengalami gangguan, maka sistem pencernaan tidak akan berjalan dengan baik.

Macam-macam penyakit yang menyerang usus manusia adalah diare, sembelit, inflammatory bowel disease dan syndrome, usus buntu, hingga radang usus. 

Baca juga: Mekanisme Pencernaan yang Berlangsung dalam Usus 12 Jari

Berikut penjelasannya: 

Diare

Diare merupakan kondisi tubuh di mana frekuensi buang air besar (BAB) meningkat yang disertai dengan keluarnya feses bertekstur encer.

Adapun gejala lainnya yang mengiringi diare antara lain perut terasa keram, mual, kembung, hingga terdapat darah pada tinja.  

Diare merupakan gangguan sistem pencernaan yang penyebabnya cukup beragam mulai dari efek samping obat makan-makanan yang terkontaminasi dengan virus atau bakteri hingga karena adanya prosedur medis.

Sembelit 

Sembelit adalah keadaan di mana frekuensi buang air besar pada seseorang kurang dari biasanya.

Baca juga: Mengenal 5 jenis Penyakit Diare

Orang yang terkena sembelit biasanya akan buang air besar kurang dari tiga kali selama seminggu disertai tekstur feses yang yang cukup keras.

Penyakit ini disebut juga konstipasi yang bisa terjadi karena beberapa hal seperti kurang minum air putih, kurang makan makanan berserat hingga pengaruh obat-obatan.

IBD (inflammatory bowel disease)

Merupakan kondisi di mana terdapat luka yang kronis pada saluran cerna usus besar. Penyakit IBD digolongkan menjadi dua macam yakni penyakit kolitis ulseratif dan penyakit crohn.

Orang yang menderita penyakit IBD akan mengalami sakit perut, demam, diare, buang air besar disertai darah, Kelelahan, penurunan berat badan hingga malnutrisi.

Baca juga: 5 Penyakit pada Mulut Manusia

IBS (irritable bowel syndrome)

IBS adalah salah satu penyakit kronis yang menyerang sistem pencernaan yakni pada usus besar.

Beberapa faktor yang diduga dapat memengaruhi risiko seseorang terkena penyakit IBS diantaranya seperti peradangan, kontraksi usus, perubahan bakteri usus, dan infeksi berat.

Gejala yang dialami oleh penderita IBS biasanya ditandai dengan rasa keram atau nyeri pada perut, diare, sembelit, rasa kembung, hingga terdapat lendir pada feses.

Usus buntu

Penyakit usus buntu adalah suatu penyakit yang terjadi akibat peradangan pada area apendiks.

Baca juga: 8 Penyakit yang Mengintai Generasi Milenial

Usus buntu itu sendiri adalah organ yang berbentuk kantong kecil serta tipis, yang berukuran 5 sampai 10 sentimeter dan terhubung pada usus besar.

Usus buntu sendiri disebabkan karena sumbatan pada usus buntu baik sebagian maupun seluruhnya.

Penderita usus buntu akan merasakan nyeri (kolik abdomen) pada perut bagian kanan bawah.

Jika usus buntu tidak segera ditangani maka infeksinya akan menjadi lebih serius bahkan bisa menyebabkan usus buntu pecah.  

Jika usus buntu telanjur pecah maka akan menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat bagi penderita dan membahayakan nyawa.

Baca juga: Penyakit Kronis Akibat Kurang Aktivitas Fisik

Radang usus

Usus dalam tubuh manusia yang terdiri dari usus besar dan usus halus memiliki peran penting dalam sistem pencernaan.

Usus halus berfungsi untuk mencerna dan menyerap nutrisi makanan yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

Sementara, tugas usus besar adalah untuk mengolah sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna atau diserap untuk dikeluarkan saat buang air besar.

Ketika usus mengalami inflamasi atau peradangan, kondisi tersebut dikenal juga sebagai radang usus.

Ada empat jenis radang usus yang paling umum terjadi, yaitu:

  • Kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif merupakan peradangan kronis pada bagian gastrointestinal atau sistem pencernaan.

Baca juga: Gangguan Pada Organ Pencernaan dan Cara Merawatnya

Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh memberikan reaksi yang keliru terhadap jaringan pencernaan yang normal dan sehat.

Peradangan usus ini dapat bertahan lama, sehingga menyebabkan ulster (luka) pada lapisan dinding usus besar kolon dan rektum.

  • Penyakit crohn

Penyakit Crohn adalah peradangan yang bisa terjadi di seluruh sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus.

Namun, biasanya penyakit ini paling sering terjadi dalam usus halus (ileum) atau usus besar (kolon).

Penyakit Crohn juga termasuk dalam penyakit autoimun, yaitu penyakit yang muncul karena sistem kekebalan tubuh memberikan reaksi yang keliru terhadap jaringan pencernaan yang normal dan sehat.

Baca juga: Mekanisme Pencernaan yang Terjadi di Jejunum

Selain itu, faktor keturunan juga menjadi penyebab penyakit Crohn. Orang yang memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit Crohn, berisiko lebih tinggi mengidap penyakit tersebut.

Namun demikian, penyakit Crohn juga bisa disebabkan oleh depresi. Penyakit Crohn dapat menyebabkan pengidapnya mengalami gejala-gejala, seperti sakit perut, diare berat, kelelahan, penurunan berat badan, dan kekurangan gizi.

Colitis collagenous

Jenis radang usus ini sebenarnya cukup langka. Colitis collagenous merupakan peradangan yang ditandai oleh adanya kumpulan kolagen yang tebal dan tidak elastis di bawah lapisan usus besar. 

Kolagen adalah sejenis protein struktural dalam tubuh. Colitis collagenous juga termasuk jenis kolitis mikroskopis, karena peradangan yang disebabkannya hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

Baca juga: Apakah Semua Penyakit Menular?

Gejala colitis collagenous bisa berbeda-beda pada tiap pengidap. Namun umumnya, penyakit ini menimbulkan gejala berupa diare kronis, tetapi tidak berdarah, mual dan muntah, berat badan menurun, kelelahan, kekurangan nutrisi, serta anemia.

Kolitis limfositik

Jenis radang usus ini juga cukup langka dan termasuk jenis kolitis mikroskopis. Kolitis limfositik merupakan kondisi di mana sel-sel darah putih (limfosit) meningkat dalam jaringan usus besar. Penyakit ini menimbulkan gejala berupa diare yang berair, tetapi tidak berdarah.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi