Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Hujan beserta Manfaatnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Salah satu jenis hujan adalah hujan muson. Sementara salah satu manfaat hujan, yakni menjadi cadangan air di musim kemarau.
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan merupakan bentuk presipitasi atau endapan dari cairan atau zat padat.

Hujan menjadi sumber air bersih utama di sebagian besar wilayah dunia. Sebab, air yang dihasilkan dapat membantu berbagai ekosistem.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis hujan

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibagi menjadi:

Berikut penjelasannya:

Hujan konvektif

Terjadi akibat perbedaan panas di lapisan udara dan permukaan tanah.

Makin naik ke atmosfer, udara panas akan mendingin, hingga akhirnya uap air yang mengembun, membentuk awan cumulonimbus yang turun menjadi hujan.

Jenis hujan ini terjadi di seluruh wilayah, melainkan hanya pada cakupan wilayah yang kecil, sehingga di daerah tertentu hujan turun dengan deras, tetapi sekitarnya tidak.

Baca juga: Hujan Buatan: Proses dan Manfaatnya

Hujan orografis atau relief

Umumnya terjadi di perbukitan atau pegunungan, karena angin yang datang mendorong udara mengarah pada bukit, pegunungan maupun hutan hujan tropis.

Udara yang mencapai bukit, perlahan menjadi lebih dingin. Ketika mencapai kelembapan, ia akan mengembun menjadi awan, lalu turun menjadi tetesan hujan.

Hujan frontal

Terjadi saat pertemuan udara dingin dan hangat. Hujan akan terjadi saat udara panas naik menuju atmosfer kemudian menabrak udara dingin di atasnya.

Udara yang dingin itu berubah menjadi awan stratus, kemudian turun sebagai hujan. Hujan ini biasanya disertai badai petir dan kilat, selama beberapa jam.

Hujan muson

Terjadi akibat angin muson (monsun), atau yang lebih dikenal sebagai angin yang menyebabkan musim hujan dan kemarau.

Angin monsun berembus dari Benua Asia ke Australia, seiring dengan perubahan musim yang ada.

Baca juga: Mengenal Hujan Zenithal

Saat angin ini melewati beberapa samudra, akan ada banyak uap air yang kemudian memengaruhi proses pembentukan hujan.

Jenis hujan ini sering turun wilayah di India, Asia Tenggara, dan beberapa kawasan lainnya.

Manfaat air hujan

Berikut beberapa manfaat air hujan:

  • Cadangan saat musim kemarau

Air hujan bisa dimanfaatkan dengan menyimpannya. Cara ini berguna untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau tiba.

Secara umum, cara penyimpanan air hujan bisa dilakukan melalui dua teknik, yakni menyimpan di hulu sungai, atau rekayasa dengan pembuatan embung sungai.

  • Disimpan menggunakan bak penampungan

Air hujan bisa disimpan memakai bak penampungan atau mengalirkannya ke sumur. Air hujan dapat dialirkan melalui pipa ke sumur atau bak penampung.

Baca juga: Proses Terjadinya Hujan

Air hujan tersebut bisa disaring dengan alat sederhana, seperti kain dan kaos agar terbebas dari debu.

Biasanya penyimpanan air hujan ini sering digunakan dalam pertanian, di mana petani "memanen" air hujan dengan membuat sumur atau kolam di sekitar lahannya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi