Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Air Mata Terbuat dari Apa?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA
Polisi menembakan gas air mata saat aksi di depan gedung DPRD Sumatera Barat, di Padang, Senin (11/4/2022). Mahasiswa dan masyarakat mengatasnamakan Gerakan Suara Rakyat Sumbar berunjukrasa di Gedung DPRD Sumbar menolak kenaikan harga minyak goreng dan meminta pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok serta tolak penundaan Pemilu 2024 yang berakhir bentrok dengan petugas kepolisian.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Istilah gas air mata kerap terdengar jika terjadi kerusuhan pada demo ataupun pagelaran olahraga. Namun, tahukah kamu gas air mata terbuat dari apa? Berikut adalah pembahasannya!

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, zat yang paling sering digunakan sebagai gas air mata adalah senyawa halogen organik sintetis yang bukan merupakan gas sejati dalam kondisi standar.

Biasanya, senyawa halogen organik buatan tersebut berbentuk cairan atau padatan yang disemprotkan agar terdispersi ke udara seperti halnya gas.

Sehingga, bahan dasar gas air mata lebih mirip dengan koloid berbentuk aerosol dibandingkan dengan gas sejati. Karena, merupakan zat yang terdispersi ke dalam fase pendispersi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Fase Terdispersi dan Fase Pendispersi dalam Sistem Koloid

Dua senyawa yang merupakan bahan dasar pembuatan gas air mata adalah chloroacetophenone atau CN dan chlorobenzylidenemalononitrile atau CS.

Chloroacetophenone (C8H7ClO)

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, chloroacetophenone atau yang lebih dikenal sebagai gas CN merupakan padatan berbentuk kristal putih yang lebih padat dari air dan tidak larut dalam air.

Memiliki bau seperti bunga, gas CN merupakan bahan pembuatan gas air mata yang mengiritasi mata, tenggorokan, dan juga kulit.

Paparan jangka pendek dari gas CN dapat menyebabkan rasa sakit dan perih, hingga luka bakar kimia pada kulit manusia.

Baca juga: Jenis Gas yang Berbahaya untuk Kesehatan Manusia

Chlorobenzalmalonitonitrile (C10H5CIN2)

Senyawa kimia pembuat gas air mata selanjutnya adalah chlorobenzylidenemalononitrile atau lebih dikenal sebagai gas CS.

Dilansir dari The Guradian, dinamakan gas CS karena sesuai dengan kedua penemunya yaitu Ben Corson dan Roger Stoughton. Corson dan Stoughton menemukan gas CS pada tahun 1928 dan menggunakannya sebagai pendalian militer pada Perang Dunia I.

Gas CS menyebabkan iritasi yang lebih kuat daripada gas CN. Gas CN inilah yang secara otomatis membuat mata seseorang yang terpapar gas air mata akan tertutip karena rasa perih dan sakit.

Baca juga: Apa itu Gas Inert?

Gas CS menimbulkan rasa sakit, terbakar, tercekik, sesak, dan dapat memicu masalah pernapasan seperti asma.

Dilansir dari Healthline, gas CS dan CN mengikat reseptor rasa sakit manusia dan memberikan rasa sakit yang kuat.

Hal tersebut mengakibatkan seseorang yang terpapar gas air mata akan mengalami rasa sakit.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi