Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Asam: Penyebab, Proses, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Hujan asam adalah hujan yang mengandung asam sangat tinggi dan berbahaya bagi makhluk hidup di Bumi.
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Hujan asam dapat mengancam kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan di permukaan Bumi.

Berbeda dengan hujan pada umumnya, jenis hujan ini tidak bisa dijadikan sumber air, baik untuk pertanian, industri, maupun pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu hujan asam?

Penyebab hujan asam

Hujan asam adalah hujan dengan pH rendah dan memiliki sifat asam yang korosif atau dapat mengikis partikel lain.

Jenis hujan ini biasa dikenal juga sebagai hujan yang mengandung endapan asam, yaitu kandungan sulfur (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) yang terbawa udara, kemudian menyebar di atmosfer.

Penyebab hujan asam yang paling sering adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti pembakaran di pusat pembangkit listrik, kendaraan bermotor, atau hal lainnya yang juga menyebabkan pemanasan global.

Baca juga: Mengapa Hujan Asam Dapat Membahayakan Kehidupan?

Proses terjadinya hujan asam

Hujan asam berawal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor, pabrik, industri, maupun pembangkit listrik.

Dilansir dari situs U.S. Environmental Protection Agency (US EPA), pembakaran bahan bakar fosil dapat menimbulkan asap yang mengandung berbagai jenis zat.

Adapun zat itu, antara lain karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Ketiga gas itu kemudian naik ke atmosfer dan bereaksi dengan oksigen di udara dan air.

Selanjutnya, sulfur dioksida (SO2) akan mengikat oksigen di udara, dan berubah menjadi sulfur trioksida (SO3).

SO3 tersebut lantas bereaksi dengan air di udara, kemudian terbentuklah air hujan berupa asam sulfat (H2SO4).

Sementara itu, nitrogen oksida (NO) yang naik ke atmosfer juga bereaksi menjadi oksigen pembentuk gas nitrogen dioksida (NO2).

NO2 itu bereaksi kembali bersama partikel air di udara, lalu membentuk air hujan berupa asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2).

Baca juga: Apa Itu Hujan Asam?

Asam sulfat, asam nitrat, dan asam nitrit turun ke permukaan bumi dalam bentuk air hujan, salju, atau kabut yang memiliki sifat asam.

Air hujan asam itu lantas menyirami permukaan bumi, merembes masuk ke dalam tanah, dan air yang dihasilkannya akan berdampak buruk bagi seluruh kehidupan di Bumi.

Dampak hujan asam

Hujan asam merupakan jenis hujan yang berdampak buruk bagi kelangsungan makhluk hidup di permukaan Bumi.

Berikut sejumlah dampak hujan asam:

  • Tumbuhan terancam mati akibat pengikisan jaringan epidermis
  • Sulfur dioksida dan nitrogen dioksida mempunyai kadar asam tinggi
  • Hewan terancam mati akibat karbon dioksida yang berlebihan
  • Menyebabkan berbagai macam penyakit
  • Mengancam keberlangsungan industri dan merusak bangunan
  • Merusak ekosistem air.

Cara mencegah kerusakan akibat hujan asam

Ada beberapa cara untuk mencegah kerusakan akibat hujan asam, yaitu:

  • Terapkan 3R secara konsisten

Kerusakan akibat hujan asam dapat dicegah dengan 3R, yaitu reuse, reduce, recycle. Mengurangi jumlah sampah di permukaan Bumi dapat menurunkan risiko terjadinya hujan asam

  • Kurangi penggunaan kendaraan bermotor

Kendaraan memiliki pengaruh besar terhadap meningkatnya polusi udara.

Cobalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan beralihlah ke transportasi umum untuk mengurangi polusi.

Baca juga: Mengenal Hujan Zenithal

  • Perbanyak ruang terbuka hijau

Ruang terbuka hijau memiliki pengaruh besar dalam kesehatan udara. Tumbuhan hijau akan menyaring polusi lingkungan, kemudian menggantinya dengan oksigen yang sejuk.

  • Kurangi penggunaan energi listrik

Risiko hujan asam juga dapat dikurangi dengan menghemat dan mengurangi penggunaan listrik.

Misalnya menggunakan peralatan rumah tangga, seperti lemari es, lampu, atau mesin cuci yang hemat energi.

Jangan lupa untuk mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik apabila tidak digunakan.

Selain itu, pilihlah kendaraan rendah emisi serta ramah lingkungan kalau misalnya ingin punya kendaraan pribadi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi